Empat Bendungan segera Dibangun
Empat Bendungan segera Dibangun
A
A
A
JAKARTA - Empat bendungan baru dengan nilai proyek Rp2,1 triliun segera dibangun. Keempat bendungan tersebut merupakan bagian dari 13 bendungan yang akan dibangun pemerintah pada tahun ini.
Keempat bendungan tersebut yakni Bendungan Karian yang berlokasi di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten senilai Rp1,07 triliun; Bendungan Passeloreng di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan dengan nilai proyek Rp701 miliar; serta Bendungan Tanju dan Bendungan Mila yang berlokasi di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, senilai Rp357 miliar.
Kepastian pembangunan keempat bendungan tersebut setelah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menandatangani kontrak kerja dengan kontraktor. Menteri PUPR Basuki Hadimuljonomengatakan, bendungan itu merupakan bagian dari 49 bendungan baru yang akan dibangun dalam lima tahun ke depan.
”Total ada 13 bendungan yang kami targetkan bisa dibangun tahun 2015. Delapan bendungan telah resmi pembangunannya. Sisanya, lima bendungan lagi kami harapkan bisa menyusul,” kata Basuki seusai menyaksikan penandatanganan kontrak kerja antara pihak satuan kerja di Direktorat Jenderal Sumber Daya Air dengan pihak kontraktor di Kantor Kementerian PUPR Jakarta, kemarin.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian PUPR Mudjiadi mengatakan, dari kontrak pembangunan empat bendungan senilai Rp2,1 triliun tersebut, tiga di antaranya menggunakan anggaran APBN. Sedangkan satu bendungan lainnya dibiayai dari dana pinjaman (loan ) dari Korea Selatan senilai USD100 juta.
”Bendungan hasil loan Korea itu adalah Bendungan Karian di Kabupaten Lebak, Banten. Bendungan ini akan digarap melalui kerja sama operasi Daelim Industrial Co dengan PT Wijaya Karya (persero) serta PT Waskita Karya (persero),” ujar dia. Sedangkan, Bendungan Passeloreng dikerjakan oleh PT Wijaya Karsa dengan PT Bumi Kars. Adapun, Bendungan Tanju dan Mila di Dompu digarap joint operation PT Nindya Karya (persero) dengan PT Hutama Karya.
Bendungan Karian ditargetkan selesai pada 2019, sementara Bendungan Passeloreng, Tanju, serta Bendungan Mila ditargetkan selesai lebih cepat yakni pada 2018.
Ichsan amin
Keempat bendungan tersebut yakni Bendungan Karian yang berlokasi di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten senilai Rp1,07 triliun; Bendungan Passeloreng di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan dengan nilai proyek Rp701 miliar; serta Bendungan Tanju dan Bendungan Mila yang berlokasi di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, senilai Rp357 miliar.
Kepastian pembangunan keempat bendungan tersebut setelah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menandatangani kontrak kerja dengan kontraktor. Menteri PUPR Basuki Hadimuljonomengatakan, bendungan itu merupakan bagian dari 49 bendungan baru yang akan dibangun dalam lima tahun ke depan.
”Total ada 13 bendungan yang kami targetkan bisa dibangun tahun 2015. Delapan bendungan telah resmi pembangunannya. Sisanya, lima bendungan lagi kami harapkan bisa menyusul,” kata Basuki seusai menyaksikan penandatanganan kontrak kerja antara pihak satuan kerja di Direktorat Jenderal Sumber Daya Air dengan pihak kontraktor di Kantor Kementerian PUPR Jakarta, kemarin.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian PUPR Mudjiadi mengatakan, dari kontrak pembangunan empat bendungan senilai Rp2,1 triliun tersebut, tiga di antaranya menggunakan anggaran APBN. Sedangkan satu bendungan lainnya dibiayai dari dana pinjaman (loan ) dari Korea Selatan senilai USD100 juta.
”Bendungan hasil loan Korea itu adalah Bendungan Karian di Kabupaten Lebak, Banten. Bendungan ini akan digarap melalui kerja sama operasi Daelim Industrial Co dengan PT Wijaya Karya (persero) serta PT Waskita Karya (persero),” ujar dia. Sedangkan, Bendungan Passeloreng dikerjakan oleh PT Wijaya Karsa dengan PT Bumi Kars. Adapun, Bendungan Tanju dan Mila di Dompu digarap joint operation PT Nindya Karya (persero) dengan PT Hutama Karya.
Bendungan Karian ditargetkan selesai pada 2019, sementara Bendungan Passeloreng, Tanju, serta Bendungan Mila ditargetkan selesai lebih cepat yakni pada 2018.
Ichsan amin
(ftr)
Explore More