Ciptakan Kamar 3 in 1untuk si Kecil
A
A
A
Idealnya, seorang anak memiliki ruang yang terpisah antara ruang untuk tidur, bermain, dan belajar. Namun, bila ruang terbatas, ketiga aktivitas tersebut dapat kita gabungkan di dalam ruang tidur anak. Bagaimana desainnya yang baik?
Anda punya anak usia 7-12 tahun? Inilah saatnya Anda para orang tua mempersiapkan kamar pribadi buat si buah hati. Pada rentang usia tersebut banyak perubahan terjadi pada anak, baik fisik, psikis, maupun motoriknya.
Psikolog Maya Harry menyebutkan, usia 7-12 tahun dikenal sebagai masa pertengahan, di mana anak mengakhiri masa kanak-kanaknya yang ditandai dengan masuknya si anak ke kelas 1 SD. Pada rentang usia ini, fisik (ukuran badan) anak akan semakin besar dan meninggi, sikapnya berubah, serta kian menunjukkan karakter pribadi. Anak-anak di kelompok usia ini juga mulai ingin menunjukkan eksistensi diri dan kemandiriannya.
Membiarkannya tidur terpisah dari orang tua di dalam kamar yang berbeda adalah jalan untuk mengantarkannya mencapai kemandirian pribadi. Anak seusia ini juga sudah mulai punya kesadaran akan kepemilikan serta kesukaan pribadi. “Setiap anak butuh kamar yang mampu merefleksikan kepribadian mereka sesuai dengan sifat, minat, dan hal-hal yang mereka sukai. Oleh karena itu, kamar harus bisa mendorong anak ke arah perkembangan fisik dan psikis yang optimal,” kata desainer interior Rina Renvil.
Penataan ruang yang cenderung kaku dan formal tentu membosankan serta tidak merangsang inspirasi bagi anak-anak. Rina menyarankan, kamar hendaknya ditata secara fleksibel sekaligus mampu mengikuti perkembangan anak. Selain itu, desain kamar juga harus bisa mendidik serta membantu anak mengembangkan fantasi dan imajinasi sesuai kepribadian ataupun kesukaannya.
“Melibatkan anak dalam menata kamarnya adalah cara paling tepat untuk mewujudkan kamar yang sesuai dengan sifat dan minat si anak,” kata Rina. Anda dapat menemukan solusi untuk mewujudkan kamar anak di kelompok usia ini melalui beberapa ide desain yang menarik, seperti menggabungkannya dengan ruang bermain. Idealnya, tempat bermain dan belajar anak harus terpisah dari ruang tidur. Hal itu dikarenakan anakanak belum bisa disiplin soal waktu.
Namun, bila terkendala luas lahan, Anda bisa menggabungkannya dengan cara yang tepat. “Kalau luas rumah besar dan ruang memungkinkan untuk dipisah, saya sarankan untuk dipisah. Kalau tidak, ya harus diperhatikan layout ruangnya,” ucap Rina. Ada tiga hal yang harus Anda perhatikan saat ingin menggabungkan ruang tidur, ruang belajar, dan ruang bermain anak. Pertama, agar aktivitas tidur tidak terganggu, buatlah tempat tidur yang senyaman mungkin untuk anak sehingga ia dapat beristirahat dengan baik.
Hal kedua, untuk ruang belajar anak, ke manapun arahnya, jangan sampai menghadap kasur dan area bermain. Terakhir, yaitu ruang bermain. Anda bisa tempatkan secara fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan. “Dari tiga aktivitas yang dilakukan di dalam satu kamar, beri perhatian pada ruang belajar. Sebab, tempat ini butuh konsentrasi yang paling tinggi,” sebut Rina.
Jadi, dalam mengatur ruang tidur 3 in 1 untuk anak, yang harus diperhatikan adalah tata letak yang tepat. Jika tidak, fungsinya pun tak akan maksimal dan membuat anak kesulitan mengatur waktunya dengan penuh kedisiplinan.
Aprilia s andyna
Anda punya anak usia 7-12 tahun? Inilah saatnya Anda para orang tua mempersiapkan kamar pribadi buat si buah hati. Pada rentang usia tersebut banyak perubahan terjadi pada anak, baik fisik, psikis, maupun motoriknya.
Psikolog Maya Harry menyebutkan, usia 7-12 tahun dikenal sebagai masa pertengahan, di mana anak mengakhiri masa kanak-kanaknya yang ditandai dengan masuknya si anak ke kelas 1 SD. Pada rentang usia ini, fisik (ukuran badan) anak akan semakin besar dan meninggi, sikapnya berubah, serta kian menunjukkan karakter pribadi. Anak-anak di kelompok usia ini juga mulai ingin menunjukkan eksistensi diri dan kemandiriannya.
Membiarkannya tidur terpisah dari orang tua di dalam kamar yang berbeda adalah jalan untuk mengantarkannya mencapai kemandirian pribadi. Anak seusia ini juga sudah mulai punya kesadaran akan kepemilikan serta kesukaan pribadi. “Setiap anak butuh kamar yang mampu merefleksikan kepribadian mereka sesuai dengan sifat, minat, dan hal-hal yang mereka sukai. Oleh karena itu, kamar harus bisa mendorong anak ke arah perkembangan fisik dan psikis yang optimal,” kata desainer interior Rina Renvil.
Penataan ruang yang cenderung kaku dan formal tentu membosankan serta tidak merangsang inspirasi bagi anak-anak. Rina menyarankan, kamar hendaknya ditata secara fleksibel sekaligus mampu mengikuti perkembangan anak. Selain itu, desain kamar juga harus bisa mendidik serta membantu anak mengembangkan fantasi dan imajinasi sesuai kepribadian ataupun kesukaannya.
“Melibatkan anak dalam menata kamarnya adalah cara paling tepat untuk mewujudkan kamar yang sesuai dengan sifat dan minat si anak,” kata Rina. Anda dapat menemukan solusi untuk mewujudkan kamar anak di kelompok usia ini melalui beberapa ide desain yang menarik, seperti menggabungkannya dengan ruang bermain. Idealnya, tempat bermain dan belajar anak harus terpisah dari ruang tidur. Hal itu dikarenakan anakanak belum bisa disiplin soal waktu.
Namun, bila terkendala luas lahan, Anda bisa menggabungkannya dengan cara yang tepat. “Kalau luas rumah besar dan ruang memungkinkan untuk dipisah, saya sarankan untuk dipisah. Kalau tidak, ya harus diperhatikan layout ruangnya,” ucap Rina. Ada tiga hal yang harus Anda perhatikan saat ingin menggabungkan ruang tidur, ruang belajar, dan ruang bermain anak. Pertama, agar aktivitas tidur tidak terganggu, buatlah tempat tidur yang senyaman mungkin untuk anak sehingga ia dapat beristirahat dengan baik.
Hal kedua, untuk ruang belajar anak, ke manapun arahnya, jangan sampai menghadap kasur dan area bermain. Terakhir, yaitu ruang bermain. Anda bisa tempatkan secara fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan. “Dari tiga aktivitas yang dilakukan di dalam satu kamar, beri perhatian pada ruang belajar. Sebab, tempat ini butuh konsentrasi yang paling tinggi,” sebut Rina.
Jadi, dalam mengatur ruang tidur 3 in 1 untuk anak, yang harus diperhatikan adalah tata letak yang tepat. Jika tidak, fungsinya pun tak akan maksimal dan membuat anak kesulitan mengatur waktunya dengan penuh kedisiplinan.
Aprilia s andyna
(ars)