Kawasan Satelit Diramaikan Megaproyek Properti
A
A
A
Proyek properti dengan skala besar tengah dibangun di kawasan pinggiran Jakarta, seperti Depok, Bogor, Serpong, Tangerang, Cikarang, dan Bekasi.
Daerah penyangga ini beberapa tahun belakangan memang terus berkembang menjadi kota baru yang memiliki potensi bisnis properti yang cukup tinggi.
Salah satu megaproyek tersebut merupakan besutan PT Plaza Indonesia Jababeka yang merupakan perusahaan patungan antara PT Plaza Indonesia Realty Tbk dan PT Grahabuana Cikarang yang memulai pembangunan kawasan terpadu Mayfair Estate & Parklands, di Jababeka City, Cikarang, Jawa Barat.
Megaproyek seluas 12 hektare ini nantinya terdiri dari pusat perbelanjaan, dua hotel berklasifikasi bintang lima, kapel pernikahan, ruang konvensi, apartemen servis, sembilan menara apartemen strata title dan gedung perkantoran. Menurut Rosano Barrack, Presdir PT Plaza Indonesia Realty Tbk, Mayfair Estate & Parklands berkonsep ramah lingkungan dengan alokasi area hijau 4,1 hektare yang terdiri atas taman, fitur air, dan taman atap gedung.
“Nantinya proyek ini dibangun secara bertahap dalam empat fase pembangunan. Investasi untuk proyek ini tak kurang dari Rp2 triliun,” ujarnya. Dia menyebutkan tahap pertama pembangunan direncanakan rampung pada 2018. Dimulai dari pembangunan hotel berbintang lima bertaraf internasional, apartemen servis, pusat belanja, apartemen strata, dan pusat konvensi dengan total keseluruhan area 163.000 meter persegi, termasuk dua lantai basement .
Pusat perbelanjaan pada proyek ini direncanakan terdiri atas empat lantai dengan luas bangunan sewa 55.685 meter persegi. Di dalamnya terdapat jaringan department store internasional, supermarket, bioskop, pusat kebugaran, toko pakaian, pusat elektronik, restoran, kafe, bar, dan tempat makan berkonsep Alfresco. Rosano mengatakan, pihaknya saat ini telah menandatangani letter of intent dengan salah satu operator hotel bertaraf internasional untuk mengelola hotel dan apartemen servis berbintang lima dengan total luas bangunan 28.520 meter persegi.
“Untuk apartemen strata, pembangunan menara pertama dimulai yang terdiri dari 26 lantai dan memiliki total area seluas 28.600 meter persegi,” sebutnya. Adapun tahap kedua dan ketiga, pengembang akan membangun perluasan pusat belanja dengan area sewa 104.030 meter persegi dan apartemen strata tujuh menara yang terdiri dari 26 lantai dengan total area seluas 224.506 meter persegi. Adapun tahap keempat akan dibangun gedung perkantoran yang direncanakan terdiri atas dua lantai seluas 56.700 meter persegi.
Pada tahap ini juga akan dibangun perluasan dari pusat belanja, apartemen strata menara kesembilan, hotel, apartemen servis, dan ruang multifungsi berdimensi 91.959 meter persegi. Sementara itu, Presdir PT Grahabuana Cikarang Sutedja Sidarta Darmono mengemukakan, pembangunan Mayfair Estate & Parklands diharapkan dapat mendorong kawasan terpadu Jababeka City sehingga dapat semakin menarik minat para investor dari dalam maupun luar negeri.
Di kawasan yang sama, Cowell Development Tbk (COWL) juga tengah mempersiapkan rencana besar untuk menggarap megaproyek di koridor timur Jakarta. Melalui anak usahanya, PT Nusantara Prospekindo Sukses (NPS), Cowell menggarap proyek properti terpadu hijau (green mixed use development) The Oasis. Proyek yang berdiri di atas lahan seluas 13,4 hektare ini menghabiskan investasi Rp1 triliun.
“The Oasis merupakan kawasan hunian terpadu di kawasan industri Cikarang, sekaligus menjadi investasi menguntungkan bagi para investor. Lokasinya prima, di pintu masuk kawasan industri Cikarang,” kata Deputy Director Marketing and Product Development PT Cowell Development Tbk Ferry Supandji.
The Oasis rencananya berisikan lima menara apartemen, satu menara kondotel, satu menara perkantoran, dan satu area komersial. Selain itu, dilengkapi dengan fasilitas rumah sakit berketinggian empat lantai. Menurut Ferry, koridor timur Jakarta yang menjadi lokasi The Oasis semakin menarik dan diminati oleh investor lokal maupun asing. Kawasan ini kian gencar dikembangkan sebagai lokasi hunian maupun kawasan industri dengan berbagai fasilitas lengkap. Koridor timur Jakarta meliputi Bekasi, Cibitung Cikarang, dan Karawang.
“Kelebihannya antara lain akses dari dan ke Jakarta yang mudah dilewati jalan tol, harga tanah yang masih terjangkau bahkan meninggi, serta tumbuhnya kawasan industri terutama di Cikarang,” sebutnya. Potensi Cikarang juga ditopang oleh besarnya keberadaan ekspatriat Jepang yang mencapai 5.000 orang. Belum lagi ekspatriat asal Korea yang mencapai 4.000 orang maupun ekspatriat Tiongkok yang membuat Cikarang sering disebut Little Asia (Asia Kecil).
Di kawasan ini juga terdapat sekitar 600.000 pekerja. Karena itu, Cikarang menjadi sasaran untuk investasi di bidang properti. “Cikarang merupakan kota yang multikultur, bukan hanya tiga negara yang mendominasi seperti Jepang, Korea, dan Tiongkok, juga ada ekspatriat lain seperti asal Amerika Serikat, Belanda, Malaysia, Singapura, Australia, dan Inggris,” sebut Ferry.
Corporate Sales and Marketing Director PT Cowell Development Tbk Joy Dwiputranto Lango menyebutkan, superblok The Oasis merupakan salah satu lokasi yang sangat baik bagi masyarakat untuk membeli properti. Pada tahap pertama pengembangan superblok ini, akan dibangun apartemen, yang diberi nama Mahogany Tower dengan ketinggian 31 lantai. Mahogany Tower terdiri atas 624 unit. Setiap lantai memiliki 24 unit dengan beragam tipe dan luas, yakni mulai 30 meter persegi hingga 78 meter persegi.
“Harga bervariasi, mulai Rp500 jutaan hingga Rp1,1 miliar per unit. Sampai saat ini sudah 95% yang terjual dan sisanya 60 unit kami yakin dapat terjual dalam dua hari,” katanya. Adapun di Serpong, Tangerang, Tokyu Land Indonesia tengah membangun proyek kondominium bermerek Branz. Branz merupakan brand orisinal Tokyu Land Holdings yang membidik segmen menengah atas.
“Dalam lima tahun terakhir pasar real estate di Indonesia telah berkembang pesat. Dengan jumlah penduduk yang mencapai 250 juta jiwa, Indonesia menjadi salah satu negara prioritas kami untuk berekspansi keluar negeri,” kata Presiden PT Tokyu Land Indonesia Shinya Miwa. Tokyu Land Indonesia adalah perpanjangan tangan Tokyu Land Corporation, Jepang di Indonesia. Selain di Serpong, pengembang properti ini juga merangsek bisnis properti di Indonesia dengan menggarap proyek apartemen di kawasan TB Simatupang, Jakarta Selatan.
Nilai proyek yang digarap tidak tanggung- tanggung, yakni 65 miliar yen atau sekitar Rp7,15 triliun. Dari dua proyek kondominium mewah yang digarap Tokyu Land tersebut akan dibangun total 3.381 unit. “Branz BSD akan terdiri atas 3.000 unit, dengan tahap pertama sebanyak 1.200 unit. Nilai investasinya sekitar 50 miliar yen. Adapun Branz Simatupang terdiri atas 381 unit dengan investasi 15 miliar yen,” kata Direktur PT Tokyu Land Indonesia Tai Horikawa.
Branz BSD rencananya berdiri di atas lahan seluas 5,3 hektare. Pembangunan fisiknya dimulai pada Juni 2015 dan ditargetkan rampung pada kuartal pertama tahun 2018. Untuk kondominium Branz Simatupang dibangun di atas lahan seluas 1,5 hektare dan pengerjaan fisik dimulai pada Desember 2015 dengan target penyelesaian pada kuartal IV tahun 2017.
Rendra hanggara
Daerah penyangga ini beberapa tahun belakangan memang terus berkembang menjadi kota baru yang memiliki potensi bisnis properti yang cukup tinggi.
Salah satu megaproyek tersebut merupakan besutan PT Plaza Indonesia Jababeka yang merupakan perusahaan patungan antara PT Plaza Indonesia Realty Tbk dan PT Grahabuana Cikarang yang memulai pembangunan kawasan terpadu Mayfair Estate & Parklands, di Jababeka City, Cikarang, Jawa Barat.
Megaproyek seluas 12 hektare ini nantinya terdiri dari pusat perbelanjaan, dua hotel berklasifikasi bintang lima, kapel pernikahan, ruang konvensi, apartemen servis, sembilan menara apartemen strata title dan gedung perkantoran. Menurut Rosano Barrack, Presdir PT Plaza Indonesia Realty Tbk, Mayfair Estate & Parklands berkonsep ramah lingkungan dengan alokasi area hijau 4,1 hektare yang terdiri atas taman, fitur air, dan taman atap gedung.
“Nantinya proyek ini dibangun secara bertahap dalam empat fase pembangunan. Investasi untuk proyek ini tak kurang dari Rp2 triliun,” ujarnya. Dia menyebutkan tahap pertama pembangunan direncanakan rampung pada 2018. Dimulai dari pembangunan hotel berbintang lima bertaraf internasional, apartemen servis, pusat belanja, apartemen strata, dan pusat konvensi dengan total keseluruhan area 163.000 meter persegi, termasuk dua lantai basement .
Pusat perbelanjaan pada proyek ini direncanakan terdiri atas empat lantai dengan luas bangunan sewa 55.685 meter persegi. Di dalamnya terdapat jaringan department store internasional, supermarket, bioskop, pusat kebugaran, toko pakaian, pusat elektronik, restoran, kafe, bar, dan tempat makan berkonsep Alfresco. Rosano mengatakan, pihaknya saat ini telah menandatangani letter of intent dengan salah satu operator hotel bertaraf internasional untuk mengelola hotel dan apartemen servis berbintang lima dengan total luas bangunan 28.520 meter persegi.
“Untuk apartemen strata, pembangunan menara pertama dimulai yang terdiri dari 26 lantai dan memiliki total area seluas 28.600 meter persegi,” sebutnya. Adapun tahap kedua dan ketiga, pengembang akan membangun perluasan pusat belanja dengan area sewa 104.030 meter persegi dan apartemen strata tujuh menara yang terdiri dari 26 lantai dengan total area seluas 224.506 meter persegi. Adapun tahap keempat akan dibangun gedung perkantoran yang direncanakan terdiri atas dua lantai seluas 56.700 meter persegi.
Pada tahap ini juga akan dibangun perluasan dari pusat belanja, apartemen strata menara kesembilan, hotel, apartemen servis, dan ruang multifungsi berdimensi 91.959 meter persegi. Sementara itu, Presdir PT Grahabuana Cikarang Sutedja Sidarta Darmono mengemukakan, pembangunan Mayfair Estate & Parklands diharapkan dapat mendorong kawasan terpadu Jababeka City sehingga dapat semakin menarik minat para investor dari dalam maupun luar negeri.
Di kawasan yang sama, Cowell Development Tbk (COWL) juga tengah mempersiapkan rencana besar untuk menggarap megaproyek di koridor timur Jakarta. Melalui anak usahanya, PT Nusantara Prospekindo Sukses (NPS), Cowell menggarap proyek properti terpadu hijau (green mixed use development) The Oasis. Proyek yang berdiri di atas lahan seluas 13,4 hektare ini menghabiskan investasi Rp1 triliun.
“The Oasis merupakan kawasan hunian terpadu di kawasan industri Cikarang, sekaligus menjadi investasi menguntungkan bagi para investor. Lokasinya prima, di pintu masuk kawasan industri Cikarang,” kata Deputy Director Marketing and Product Development PT Cowell Development Tbk Ferry Supandji.
The Oasis rencananya berisikan lima menara apartemen, satu menara kondotel, satu menara perkantoran, dan satu area komersial. Selain itu, dilengkapi dengan fasilitas rumah sakit berketinggian empat lantai. Menurut Ferry, koridor timur Jakarta yang menjadi lokasi The Oasis semakin menarik dan diminati oleh investor lokal maupun asing. Kawasan ini kian gencar dikembangkan sebagai lokasi hunian maupun kawasan industri dengan berbagai fasilitas lengkap. Koridor timur Jakarta meliputi Bekasi, Cibitung Cikarang, dan Karawang.
“Kelebihannya antara lain akses dari dan ke Jakarta yang mudah dilewati jalan tol, harga tanah yang masih terjangkau bahkan meninggi, serta tumbuhnya kawasan industri terutama di Cikarang,” sebutnya. Potensi Cikarang juga ditopang oleh besarnya keberadaan ekspatriat Jepang yang mencapai 5.000 orang. Belum lagi ekspatriat asal Korea yang mencapai 4.000 orang maupun ekspatriat Tiongkok yang membuat Cikarang sering disebut Little Asia (Asia Kecil).
Di kawasan ini juga terdapat sekitar 600.000 pekerja. Karena itu, Cikarang menjadi sasaran untuk investasi di bidang properti. “Cikarang merupakan kota yang multikultur, bukan hanya tiga negara yang mendominasi seperti Jepang, Korea, dan Tiongkok, juga ada ekspatriat lain seperti asal Amerika Serikat, Belanda, Malaysia, Singapura, Australia, dan Inggris,” sebut Ferry.
Corporate Sales and Marketing Director PT Cowell Development Tbk Joy Dwiputranto Lango menyebutkan, superblok The Oasis merupakan salah satu lokasi yang sangat baik bagi masyarakat untuk membeli properti. Pada tahap pertama pengembangan superblok ini, akan dibangun apartemen, yang diberi nama Mahogany Tower dengan ketinggian 31 lantai. Mahogany Tower terdiri atas 624 unit. Setiap lantai memiliki 24 unit dengan beragam tipe dan luas, yakni mulai 30 meter persegi hingga 78 meter persegi.
“Harga bervariasi, mulai Rp500 jutaan hingga Rp1,1 miliar per unit. Sampai saat ini sudah 95% yang terjual dan sisanya 60 unit kami yakin dapat terjual dalam dua hari,” katanya. Adapun di Serpong, Tangerang, Tokyu Land Indonesia tengah membangun proyek kondominium bermerek Branz. Branz merupakan brand orisinal Tokyu Land Holdings yang membidik segmen menengah atas.
“Dalam lima tahun terakhir pasar real estate di Indonesia telah berkembang pesat. Dengan jumlah penduduk yang mencapai 250 juta jiwa, Indonesia menjadi salah satu negara prioritas kami untuk berekspansi keluar negeri,” kata Presiden PT Tokyu Land Indonesia Shinya Miwa. Tokyu Land Indonesia adalah perpanjangan tangan Tokyu Land Corporation, Jepang di Indonesia. Selain di Serpong, pengembang properti ini juga merangsek bisnis properti di Indonesia dengan menggarap proyek apartemen di kawasan TB Simatupang, Jakarta Selatan.
Nilai proyek yang digarap tidak tanggung- tanggung, yakni 65 miliar yen atau sekitar Rp7,15 triliun. Dari dua proyek kondominium mewah yang digarap Tokyu Land tersebut akan dibangun total 3.381 unit. “Branz BSD akan terdiri atas 3.000 unit, dengan tahap pertama sebanyak 1.200 unit. Nilai investasinya sekitar 50 miliar yen. Adapun Branz Simatupang terdiri atas 381 unit dengan investasi 15 miliar yen,” kata Direktur PT Tokyu Land Indonesia Tai Horikawa.
Branz BSD rencananya berdiri di atas lahan seluas 5,3 hektare. Pembangunan fisiknya dimulai pada Juni 2015 dan ditargetkan rampung pada kuartal pertama tahun 2018. Untuk kondominium Branz Simatupang dibangun di atas lahan seluas 1,5 hektare dan pengerjaan fisik dimulai pada Desember 2015 dengan target penyelesaian pada kuartal IV tahun 2017.
Rendra hanggara
(ars)