Mekarnya Pembangunan Properti di Tangerang

Rabu, 24 Juni 2015 - 07:05 WIB
Mekarnya Pembangunan Properti di Tangerang
Mekarnya Pembangunan Properti di Tangerang
A A A
Sebagai kota dan kabupaten penyanga ibukota, baik Kota Tangerang, Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang sama-sama memiliki potensi yang besar terhadap pertumbuhan proyek properti hunian yang beragam jenisnya.

Dilihat dari segi geografisnya, ketiga daerah ini atau yang dikenal dengan sebutan Tangerang Raya memiliki akses yang sangat strategis dengan DKI Jakarta.

Bagaimana tidak, bandara kebanggaan Indonesia berlokasi di daerah ini yang menandai sebagai pintu gerbang jalur penghubung internasional. Tidak heran kawasan Tangerang kini memiliki pertumbuhan pembangunan yang marak yang bias dilihat dengan mudah di setiap sudut kota terdapat pembangunan hunian baik rumah tapak maupun vertikal menyebar dimana-mana. Mekarnya pembangunan hunian selain disebabkan tajamnya mata pengembang melihat potensi pasar properti di kawasan juga disebabkan tingkat kebutuhan hunian yang tinggi.

Bertumbuhnya pembangunan properti baik, apartemen, rumah tapak, kondotel dan jenis hunian lainnya selain untuk menselaraskan komitmen pemerintah dalam memenuhi kekurangan pasokan rumah bagi masyarakat luas, juga sekaligus mendorong pengembangan potensi daerah, karena setiap lokasi pembangunan properti akan menimbulkan dampak positif berantai terhadap berbagai kegiatan ekonomi dan meningkatkan mobilitas masyarakat.

Pengamat properti, Ali Tranghanda mengatakan, saat ini keterbutuhan masyarakat akan hunian sangat tinggi. Terlebih terhadap hunian bagi kelas menengah dan menengah bawah. Seperti Paramound Land yang membuat pasar yang lebih murah, karena sektor (menengah) atas kini mulai jenuh dan mulai beralih kepada pasar sektor menengah. Hal itu juga disebabkan mayoritas pendapatan masyarakat kita 60% berada pada middle low belum memiliki hunian.

Kota Tangerang selatan dan Kabupaten Tangerang misalnya memiliki pertumbuhan yang signifikan hal ini dikemukakan Ali Tranghanda bahwa untuk pertumbuhan properti, daerah Serpong lebih banyak bergerak ketimbang yang lain. Sedangkan untuk perumahan baru banyak di Balaraja, Kabupaten Tangerang. Tahun 2015 ini adalah tantangan sekaligus peluang di mana ditengah melambatnya pasar properti di jabodetabek namun sekaligus kesempatan melihat keterbutuhan pasar terhadap hunian yang besar.

Rata-rata harga hunian untuk menengah atas sekitar 2 miliar, sedangkan menengah mulai dari Rp350 juta – Rp700 jutaan, dan untuk menengah bawah dengan FLPP sekitar Rp100 jutaan. Selain itu kawasan yang berkembang pesat di Kota Tangerang juga terapat Gading Serpong.

Andreas Nawawi, Managing Director Paramount Land menyampaikan, kota Gading serpong sendiri adalah salah satu perkotaan yang berkembang dengan sangat pesat dan merupakan sebuah new economic hubkarena letaknya yang sangat strategis di tengah-tengah pengembangan properti oleh pengembang-pengembang besar seperti Lippo Karawaci, BSD, Alam Sutera, dan Puri Indah.

Selain memiliki banyak akses seperti akses langsung dari Tol Jakarta-Merak dan Tol JORR, Gading Serpong juga dilengkapi banyak fasilitas seperti Rumah Sakit, Hotel, Lapangan Golf, Mal, serta pertokoan lainnya. Berbagai fasilitas pendidikan pun lengkap di sekitar gading serpong mulai dari sekolah-sekolah bertaraf internasional dan perguruan tingi yang menunjang perkembangan Gading Serpong lebih pesat lagi di tahun-tahun mendatang.

Sedangkan di Kota Tangerang Selatan sendiri pertumbuhan apartemen selain di kawasan BSD, kawasan Ciputat juga mulai menawarkan apartemen yang beragam fasilitas dan harganya.

Seperti Apartemen Green Lake View yang menawarkan harga yang murah bagi konsumen Sebagaimana dinyatakan Iis Chaerunnisa, Marketing dari Green Lake View Apartment Ciputat, mengatakan bahwa “Harga tipe studio yang sudah ready sekitar Rp270 juta yang indent dan yang ready Rp280 juta. Masih tersedia beberapa unit lagi dengan luas 21 meter.” Iis juga mengtakan bahwa ini adalah harga apartemen yang paling murah ketimbang dibandingkan dengan harga yang apartemen yang lain.

Apartemen dengan target pasar menengah ke bawah dan bukan subsidi melainkan dari developer yaitu Cempaka Group. Yang indent akan selesai tahun ini dan yang readysekitar 20 unit tersisa. Harga sebelum bangun Rp97 juta plus PPN menjadi Rp100 jutaan.

Muhamad marwan
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7082 seconds (0.1#10.140)