Untuk Dihuni Bukan Investasi
A
A
A
Di antara sekian banyak kota yang ada di Pulau Sumatera, Medan dianggap menjadi kota tersukses dan termaju di Pulau Sumatera. Tidak heran, jika bisnis properti pun melesat pesat di kota ini. Namun, bisnis properti di Medan terbilang unik. Mengapa?
Semenjak dibangunnya Bandar Udara Internasional Kuala Namu yang merupakan bandara terbesar kedua setelah Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta, pembangunan di Sumatera Utara, khususnya Medan, semakin tumbuh pesat.
Bandar udara yang berdiri di atas lahan seluas 1.300 hektare ini seakan menjadi magnet kuat yang membuat para investor datang ke tempat ini. Tidak heran bila pembangunan di setiap sektornya tumbuh dengan pesat. Dari sekian banyak sektor pembangunan, sektor properti yang pertumbuhannya paling signifikan. Medan tergolong kota yang pertumbuhan propertinya sangat pesat, selain Jakarta, Surabaya, Bandung, Pekanbaru, Balikpapan, Makassar, Solo, dan Yogyakarta.
“Jika kita berbicara properti di Sumatera, perkembangan properti di Medan bisa dikatakan sangat luar biasa. Tidak hanya pembangunannya yang tumbuh sangat pesat, peminatnya juga sangat banyak. Hal ini karena ditunjangnya ketersediaan lahan yang masih besar,” kata Raetedy Refanatha, Head of Marketing Development Rumah123.com.
Perkembangan properti di Medan yang semakin pesat juga dipengaruhi semakin menipisnya lahan kosong yang ada di Pulau Jawa. “Kemajuan yang dicapai Kota Medan termasuk ke dalam kategori sangat pesat. Tidak heran, jika berbagai proyek skala besar, perumahan, apartemen, perkantoran, pusat belanja, hotel, dan kawasan industri kini mulai menjamur di kota ini,” kata Raetedy.
Salah satu pengembang besar yang mengibarkan bendera propertinya di daerah ini adalah Ciputra Group yang membangun Citraland Bagya City. Proyek ini merupakan proyek kerja sama dengan PT KPSN yang mengembangkan sebuah kawasan seluas 211 ha di Kota Medan. Lalu, ada juga PT Wijaya Karya Tbk. Melalui anak perusahaannya, yaitu PT Wijaya Karya Realty Tbk, meluncurkan perumahan terbarunya di Medan yang diberi nama Perumahan Debang Tamansari Residence.
Selain itu, Riyadh Group Indonesia melalui anak usahanya, PT Lima Putra Realty, akan membangun tiga menara bernama Setiabudi Condominium Medan, yang berlokasi di Jalan Pertambangan, Medan. Ada hal menarik jika melihat konsumen properti di Medan. Jika Anda mencari properti untuk rumah second , Anda dipastikan akan kesulitan mendapatkannya.
Karena ada anggapan tabu untuk menjual rumah yang mereka huni. Jadi, kebanyakan orang Medan memang berniat membeli properti untuk dihuni, bukan buat investasi. Karena niatnya untuk dihuni, pembeli di Medan juga tidak hanya asal beli properti. Mereka akan benar-benar memperhatikan secara detail kondisi bangunan rumah yang akan mereka beli, termasuk lingkungan sekitar perumahannya.
Rumah yang dicarinya pun harus benar-benar bisa ditinggali dalam jangka waktu panjang. Karenanya, untuk harga properti di Medan, kebanyakan yang laku di atas Rp1 miliar karena rumah dan fasilitasnya lengkap. Bagi Anda masyarakat berpenghasilan rendah di Medan yang sedang mencari rumah murah, tidak perlu khawatir. Sekarang waktu yang tepat bagi Anda untuk membeli rumah. DPD Real Estat Indonesia (REI) Provinsi Sumatera Utara akan membangun 10.000 unit rumah pada tahun ini— awalnya hanya direncanakan membangun 7.500 unit rumah.
“Pembangunan rumah ini sebagai bukti dan komitmen kami yang siap mendukung program pemerintah membangun 1 juta rumah di seluruh Indonesia,” ucap Umar Husain, Ketua DPD REI Sumut. Harganya, masih di bawah Rp500 jutaan. Ada sejumlah kebijakan menarik yang telah dilakukan REI untuk memacu percepatan penyediaan rumah subsidi.
Dari mulai penurunan bunga KPR fasilitas likuiditas pembiayaan (FLPP) dari 7,25% menjadi 5%, PPh 1%, hingga penghapusan PPn. Ini tentunya menjadi kabar yang menggembirakan karena akan memperingan Anda dalam membeli rumah.
Aprilia s andyna
Semenjak dibangunnya Bandar Udara Internasional Kuala Namu yang merupakan bandara terbesar kedua setelah Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta, pembangunan di Sumatera Utara, khususnya Medan, semakin tumbuh pesat.
Bandar udara yang berdiri di atas lahan seluas 1.300 hektare ini seakan menjadi magnet kuat yang membuat para investor datang ke tempat ini. Tidak heran bila pembangunan di setiap sektornya tumbuh dengan pesat. Dari sekian banyak sektor pembangunan, sektor properti yang pertumbuhannya paling signifikan. Medan tergolong kota yang pertumbuhan propertinya sangat pesat, selain Jakarta, Surabaya, Bandung, Pekanbaru, Balikpapan, Makassar, Solo, dan Yogyakarta.
“Jika kita berbicara properti di Sumatera, perkembangan properti di Medan bisa dikatakan sangat luar biasa. Tidak hanya pembangunannya yang tumbuh sangat pesat, peminatnya juga sangat banyak. Hal ini karena ditunjangnya ketersediaan lahan yang masih besar,” kata Raetedy Refanatha, Head of Marketing Development Rumah123.com.
Perkembangan properti di Medan yang semakin pesat juga dipengaruhi semakin menipisnya lahan kosong yang ada di Pulau Jawa. “Kemajuan yang dicapai Kota Medan termasuk ke dalam kategori sangat pesat. Tidak heran, jika berbagai proyek skala besar, perumahan, apartemen, perkantoran, pusat belanja, hotel, dan kawasan industri kini mulai menjamur di kota ini,” kata Raetedy.
Salah satu pengembang besar yang mengibarkan bendera propertinya di daerah ini adalah Ciputra Group yang membangun Citraland Bagya City. Proyek ini merupakan proyek kerja sama dengan PT KPSN yang mengembangkan sebuah kawasan seluas 211 ha di Kota Medan. Lalu, ada juga PT Wijaya Karya Tbk. Melalui anak perusahaannya, yaitu PT Wijaya Karya Realty Tbk, meluncurkan perumahan terbarunya di Medan yang diberi nama Perumahan Debang Tamansari Residence.
Selain itu, Riyadh Group Indonesia melalui anak usahanya, PT Lima Putra Realty, akan membangun tiga menara bernama Setiabudi Condominium Medan, yang berlokasi di Jalan Pertambangan, Medan. Ada hal menarik jika melihat konsumen properti di Medan. Jika Anda mencari properti untuk rumah second , Anda dipastikan akan kesulitan mendapatkannya.
Karena ada anggapan tabu untuk menjual rumah yang mereka huni. Jadi, kebanyakan orang Medan memang berniat membeli properti untuk dihuni, bukan buat investasi. Karena niatnya untuk dihuni, pembeli di Medan juga tidak hanya asal beli properti. Mereka akan benar-benar memperhatikan secara detail kondisi bangunan rumah yang akan mereka beli, termasuk lingkungan sekitar perumahannya.
Rumah yang dicarinya pun harus benar-benar bisa ditinggali dalam jangka waktu panjang. Karenanya, untuk harga properti di Medan, kebanyakan yang laku di atas Rp1 miliar karena rumah dan fasilitasnya lengkap. Bagi Anda masyarakat berpenghasilan rendah di Medan yang sedang mencari rumah murah, tidak perlu khawatir. Sekarang waktu yang tepat bagi Anda untuk membeli rumah. DPD Real Estat Indonesia (REI) Provinsi Sumatera Utara akan membangun 10.000 unit rumah pada tahun ini— awalnya hanya direncanakan membangun 7.500 unit rumah.
“Pembangunan rumah ini sebagai bukti dan komitmen kami yang siap mendukung program pemerintah membangun 1 juta rumah di seluruh Indonesia,” ucap Umar Husain, Ketua DPD REI Sumut. Harganya, masih di bawah Rp500 jutaan. Ada sejumlah kebijakan menarik yang telah dilakukan REI untuk memacu percepatan penyediaan rumah subsidi.
Dari mulai penurunan bunga KPR fasilitas likuiditas pembiayaan (FLPP) dari 7,25% menjadi 5%, PPh 1%, hingga penghapusan PPn. Ini tentunya menjadi kabar yang menggembirakan karena akan memperingan Anda dalam membeli rumah.
Aprilia s andyna
(ars)