G4S Susun Rencana Antisipasi Krisis Perbankan Yunani
A
A
A
LONDON - Grup jasa keamanan G4S menyusun sejumlah rencana dengan Bank Sentral Yunani untuk menjaga mesinmesin ATM di negara itu tetap terisi meski terjadi krisis ekonomi.
Kepala G4S Eropa Selatan Andreas Paterakis menjelaskan, perusahaan yang berbasis di Inggris itu menyimpan dana tunai untuk bisnis penting pekan lalu saat muncul kekhawatiran tentang stabilitas perbankan Yunani. ”Selasa (16/6), Rabu (17/6) dan Kamis (18/6) sangat kritis, benar-benar kritis,” katanya, menyinggung penarikan dana tunai secara besarbesaran dari perbankan Yunani, dikutip kantor berita Reuters.
Paterakis menambahkan, situasi mulai mereda pada akhir pekan lalu. Warga Yunani menarik lebih dari 4 miliar euro dari sistem perbankan pekan lalu karena khawatir negara itu mengalami gagal bayar utang dan berpotensi keluar dari zona euro. Itu termasuk penarikan lebih dari 1 miliar euro pada masing-masing Kamis (18/6) dan Jumat (19/6) karena meningkatnya kekhawatiran Athena akan memberlakukan kontrol modal.
Pemerintah Yunani menyangkal memiliki rencana tersebut. Penarikan tabungan berkurang pada Senin (22/6) karena ada harapan bahwa kesepakatan dengan kreditor dapat tercapai. G4S merupakan perusahaan layanan keamanan terbesar di dunia. Mereka bekerja mengisi mesin-mesin ATM selama krisis perbankan Siprus 2013, dan menyatakan pihaknya berkolaborasi dengan mayoritas perbankan Yunani.
”Perusahaan telah menyusun rencana kapan dan berapa banyak dana tunai yang harus digerakkan di penjuru Yunani,” papar Paterakis. G4S telah menambah pegawainya dalam beberapa bulan terakhir untuk memenuhi permintaan dana tunai yang diperkirakan naik hingga 30% melebihi dua pekan terakhir.
Sejumlah klien besar, baik internasional dan lokal, menyimpan dana tunai pada perusahaan itu selama dua atau tiga hari pada pekan lalu. Meski demikian, tidak seperti krisis perbankan di Siprus, menurut Paterakis, situasi di Yunani telah diantisipasi dan belum dramatis.
”Mitra terbesar dalam diskusi ini ialah bank sentral dan kami memiliki komunikasi tiap hari dengan mereka dan apa pun yang kami rencanakan itu hasil koordinasi penuh atas persetujuan mereka,” paparnya. ”Kami tidak perlu dan kami tidak melibatkan polisi dan militer. Mereka tidak perlu memainkan peran apa pun. Tapi jika kami diminta membawa uang dalam jumlah besar, mungkin kita akan meminta bantuan polisi, khususnya jika menuju daerah-daerah terpencil,” ungkap Paterakis.
Sementara, Bank Sentral Eropa (ECB) menambah dana likuiditas darurat untuk perbankan Yunani awal pekan ini. ECB juga dapat menaikkan jumlah dana tersebut setiap saat jika diperlukan. Peningkatan Bantuan Likuiditas Darurat (ELA) dari ECB itu merupakan yang ketiga kali sejak Rabu (17/6) dan dilakukan saat para nasabah di Yunani terus menarik uang dalam jumlah besar dari berbagai bank di negara itu.
Meski total dana cadangan itu tidak diumumkan, sumber di Yunani menjelaskan pada kantor berita AFP bahwa, ”Para gubernur ECB bisa bertemu setiap saat termasuk hari ini atau besok untuk meninjau kembali situasi.”
Batas atas ELA dinaikkan hingga 1,1 miliar euro menjadi 84,1 miliar euro, saat jumlah dana nasabah yang ditarik dari perbankan Yunani meningkat. Pada Jumat (19/6) dana cadangan itu ditingkatkan lagi 1,8 miliar euro.
Syarifudin
Kepala G4S Eropa Selatan Andreas Paterakis menjelaskan, perusahaan yang berbasis di Inggris itu menyimpan dana tunai untuk bisnis penting pekan lalu saat muncul kekhawatiran tentang stabilitas perbankan Yunani. ”Selasa (16/6), Rabu (17/6) dan Kamis (18/6) sangat kritis, benar-benar kritis,” katanya, menyinggung penarikan dana tunai secara besarbesaran dari perbankan Yunani, dikutip kantor berita Reuters.
Paterakis menambahkan, situasi mulai mereda pada akhir pekan lalu. Warga Yunani menarik lebih dari 4 miliar euro dari sistem perbankan pekan lalu karena khawatir negara itu mengalami gagal bayar utang dan berpotensi keluar dari zona euro. Itu termasuk penarikan lebih dari 1 miliar euro pada masing-masing Kamis (18/6) dan Jumat (19/6) karena meningkatnya kekhawatiran Athena akan memberlakukan kontrol modal.
Pemerintah Yunani menyangkal memiliki rencana tersebut. Penarikan tabungan berkurang pada Senin (22/6) karena ada harapan bahwa kesepakatan dengan kreditor dapat tercapai. G4S merupakan perusahaan layanan keamanan terbesar di dunia. Mereka bekerja mengisi mesin-mesin ATM selama krisis perbankan Siprus 2013, dan menyatakan pihaknya berkolaborasi dengan mayoritas perbankan Yunani.
”Perusahaan telah menyusun rencana kapan dan berapa banyak dana tunai yang harus digerakkan di penjuru Yunani,” papar Paterakis. G4S telah menambah pegawainya dalam beberapa bulan terakhir untuk memenuhi permintaan dana tunai yang diperkirakan naik hingga 30% melebihi dua pekan terakhir.
Sejumlah klien besar, baik internasional dan lokal, menyimpan dana tunai pada perusahaan itu selama dua atau tiga hari pada pekan lalu. Meski demikian, tidak seperti krisis perbankan di Siprus, menurut Paterakis, situasi di Yunani telah diantisipasi dan belum dramatis.
”Mitra terbesar dalam diskusi ini ialah bank sentral dan kami memiliki komunikasi tiap hari dengan mereka dan apa pun yang kami rencanakan itu hasil koordinasi penuh atas persetujuan mereka,” paparnya. ”Kami tidak perlu dan kami tidak melibatkan polisi dan militer. Mereka tidak perlu memainkan peran apa pun. Tapi jika kami diminta membawa uang dalam jumlah besar, mungkin kita akan meminta bantuan polisi, khususnya jika menuju daerah-daerah terpencil,” ungkap Paterakis.
Sementara, Bank Sentral Eropa (ECB) menambah dana likuiditas darurat untuk perbankan Yunani awal pekan ini. ECB juga dapat menaikkan jumlah dana tersebut setiap saat jika diperlukan. Peningkatan Bantuan Likuiditas Darurat (ELA) dari ECB itu merupakan yang ketiga kali sejak Rabu (17/6) dan dilakukan saat para nasabah di Yunani terus menarik uang dalam jumlah besar dari berbagai bank di negara itu.
Meski total dana cadangan itu tidak diumumkan, sumber di Yunani menjelaskan pada kantor berita AFP bahwa, ”Para gubernur ECB bisa bertemu setiap saat termasuk hari ini atau besok untuk meninjau kembali situasi.”
Batas atas ELA dinaikkan hingga 1,1 miliar euro menjadi 84,1 miliar euro, saat jumlah dana nasabah yang ditarik dari perbankan Yunani meningkat. Pada Jumat (19/6) dana cadangan itu ditingkatkan lagi 1,8 miliar euro.
Syarifudin
(ftr)