Komisi VII Siap Raker dengan ESDM hingga Sahur
A
A
A
JAKARTA - Komisi VII DPR RI siap menggelar rapat kerja (raker) dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) seharian, bahkan hingga sahur.
Rapat ini merupakan kelanjutan dari tiga kali rapat sebelumnya untuk membahas asumsi dasar sektor ESDM dalam Rancangan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2016.
Pimpinan Rapat Tamsil Linrung mengungkapkan, rapat pembahasan asumsi dasar RAPBN 2016 harus selesai hari ini. Pasalnya, tiga asumsi dasar, yaitu volume bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji bersubsidi, subsidi LGV dan subsidi listrik.
"Rapat ini mungkin cetak rekor karena terlama. Jadi harus selesai hari ini. Sekretariat juga menyediakan buka puasa dan sahur bersama jika diperlukan," kata di di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Rabu (24/6/2015).
Selain itu, rapat kerja tersebut juga diwarnai aksi tidak disiplin dari anggota parlemen lantaran banyak anggota dewan yang mangkir dari rapat tersebut. Bahkan, rapat sempat diskors karena belum kuorum jumlah yang hadir atau hanya empat unsur fraksi dan enam anggota.
Setelah diskors selama 10 menit, rapat akhirnya dimulai dengan jumlah peserta yang hadir seadanya.
"Karena sudah 10 menit, dan dari jumlah fraski sudah tujuh fraksi yang hadir maka rapat kita mulai sambil menunggu anggota dewan lainnya hadir. Silakan pak menteri (ESDM) untuk menyampaikan presentasinya," pungkasnya.
Rapat ini merupakan kelanjutan dari tiga kali rapat sebelumnya untuk membahas asumsi dasar sektor ESDM dalam Rancangan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2016.
Pimpinan Rapat Tamsil Linrung mengungkapkan, rapat pembahasan asumsi dasar RAPBN 2016 harus selesai hari ini. Pasalnya, tiga asumsi dasar, yaitu volume bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji bersubsidi, subsidi LGV dan subsidi listrik.
"Rapat ini mungkin cetak rekor karena terlama. Jadi harus selesai hari ini. Sekretariat juga menyediakan buka puasa dan sahur bersama jika diperlukan," kata di di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Rabu (24/6/2015).
Selain itu, rapat kerja tersebut juga diwarnai aksi tidak disiplin dari anggota parlemen lantaran banyak anggota dewan yang mangkir dari rapat tersebut. Bahkan, rapat sempat diskors karena belum kuorum jumlah yang hadir atau hanya empat unsur fraksi dan enam anggota.
Setelah diskors selama 10 menit, rapat akhirnya dimulai dengan jumlah peserta yang hadir seadanya.
"Karena sudah 10 menit, dan dari jumlah fraski sudah tujuh fraksi yang hadir maka rapat kita mulai sambil menunggu anggota dewan lainnya hadir. Silakan pak menteri (ESDM) untuk menyampaikan presentasinya," pungkasnya.
(rna)