Ini yang Dilakukan 11 Orang Sukses Saat Remaja

Kamis, 25 Juni 2015 - 07:08 WIB
Ini yang Dilakukan 11...
Ini yang Dilakukan 11 Orang Sukses Saat Remaja
A A A
BANYAK orang sangat sukses memulai langkah untuk mencapai ketenaran dan kekayaan sejak dini.

Bill Gates, misalnya, menghabiskan masa remajanya belajar kode. Sementara itu, Warren Buffett muda melakukan beberapa pekerjaan dan telah mengumpulkan uang setara hari ini sebesar USD53.000 pada usia 16 tahun.

Berikut hal yang dilakukan orang sukses ketika remaja seperti dilansir dari Business Insider:

1. Bill Gates

Pendiri Microsoft ini menghabiskan masa remajanya dengan belajar di sekolah bergengsi di Lakeside School di Seattle. Di sana, Gates menemukan cintanya kepada komputer, dengan menulis kode komputer untuk versi tic-tac-toe.

Gates dan Paul Allen (pendiri Microsoft lainnya) yang sama-sama pelajar masuk ke bisnis ini untuk kali pertama di sekolah menengah atas (SMA). Ketika Gates berusia 15 tahun, duo ini membuat Traf-O-Data, alat untuk melacak arus lalu lintas di daerah tersebut.

Setelah lulus SMA, Gates melanjutkan pendidikan ke Harvard University, namun keluar pada tahun 1975 untuk bekerja penuh waktu di Microsoft, yang akhirnya membuatnya menjadi miliarder terkaya di dunia, dengan usaha sendiri.

2. Warren Buffett


CEO Berkshire Hathaway ini mulai membangun kekayaannya juga sejak muda. Pada saat berusia 16 tahun, dia telah mendapatkan penghasilan setara hari ini sebesar USD53.000.

Salah satu pekerjaan pertama Buffett adalah loper koran The Washington Post. Sebagai remaja, dia juga memiliki beberapa bisnis pribadi, termasuk menjual bola golf, buffing mobil, menjual perangko dan menyiapkan mesin pinball di salon.

3. Oprah Winfrey


Winfrey hidup berpindah-pindah dengan anggota keluarganya, sebelum akhirnya memutuskan tinggal dengan ayahnya di Nashville, Tennessee, pada usia 14 tahun. Langkah ini mendorong perubahan drastis dalam hidupnya.

Winfrey mempelajari cara untuk menjadi baik di SMA East Nashville dan menjadi gadis paling populer di kelasnya. Lebih penting lagi, dia bergabung dengan tim pidato sekolah.

Dia mendapat pekerjaan pertamanya ketika berusia 16 tahun sebagai penyiar untuk WVOL, sebuah stasiun radio di Nashville. Sebagai seorang mahasiswa berusia 19 tahun di Tennessee State University, Winfrey saat itu mendapat telepon dari stasiun televisi lokal dan memilih meninggalkan kuliah untuk memulai karir medianya.

4. Mark Zuckerberg


Pengkodean adalah hobi awal Zuckerberg. Pendiri Facebook ini menciptakan program pesan untuk kantor gigi ayahnya ketika berusia 12 tahun.

Dia terdaftar di Phillips Exeter Academy, sebuah sekolah persiapan eksklusif di New Hampshire. Di sana, Zuckerberg menciptakan musik streaming platform yang mendapat perhatian AOL dan Microsoft, namun dia menolaknya.

Pada tahun awal di Harvard University, Zuckerberg mengoperasikan Facebook dari kamar asramanya. Dia keluar kuliah pada tahun kedua demi mencurahkan waktunya untuk mengembangkan media sosial tersebut.

5. Elon Musk

CEO Tesla Motors dan SpaceX ini membeli komputer pertamanya ketika berusia 10 tahun. Dua tahun kemudian, dia telah menulis kode untuk video game berbasis ruang yang disebut Blastar. Tidak ada yang berubah dari kode sampai tahun ini, hingga seorang teknisi perangkat lunak Google mengubahnya menjadi video game yang dapat dimainkan.

Setelah lulus dari SMA Pretoria Boys di negara asalnya, Afrika Selatan, Musk pindah ke Kanada untuk berkuliah di Queeen's University. Setelah tahun kedua, dia pindah ke University of Pennsylvania Wharton School of Business.

6. Mark Cuban

Miliarder dan pemilik Mavericks Dallas dan investor Shark Tank ini memulai karir kewirausahaan ketika berusia 12 tahun. Dia pergi dari pintu ke pintu untuk menjual kantong sampah dengan keuntungan USD3/kantong.

Pekerjaan itu hanya awal. Untuk uang ekstra, dia menjual perangko dan koin di seluruh SMA. Dia lulus SMA dan masuk ke University of Pittsburgh. Setelah tahun pertamanya di sana, dia pindah ke Indiana University dan menggunakan kecerdasannya berbisnis menghasilkan uang untuk menutup biaya kuliah dan uang sewa.

7. Jeff Bezos

Antara usia 4 dan 16 tahun, miliarder Amazon ini menghabiskan musim panas di peternakan kakek-neneknya di Texas. Dia bekerja di pertanian, seperti memperbaiki kincir angin dan mengebiri sapi.

Ketika tidak mengebiri sapi, dia bekerja di McDonald. Setelah musim panas, Bezos dan pacarnya membentuk DREAM Institute, kegiatan perkemahan musim panas untuk anak-anak selama 10 hari.

8. Richard Branson


Pada tahun 1968 ketika berusia 17 tahun, Branson memulai bekerja di majalah remaja-budaya, Student. Dia memperoleh iklan sebesar USD8.000 di edisi pertama.

Dua tahun kemudian, Branson mulai menjual rekaman melalui surat. Bisnis ini berkembang menjadi toko dan akhirnya menjadi sebuah studio rekaman yang dikenal dengan nama, Virgin Records.

9. Carl Icahn


Sebagai remaja, Icahn kuliah di Princeton University tapi mengalami kekurangan biaya. Ayahnya membayar uang kuliah, tapi dia tidak memilkiki uang untuk membayar sewa kamar. Untuk mengatasi masalah keuangannya, Icahn bekerja sebagai penjaga pantai di Rockaways.

Pemilik klub permainan poker mengundang Icahn untuk bergabung. Setelah cepat menguasai permainan, dia memenangkan sekitar USD2.000 setiap musim panas. Hari ini, Icahn diperkirakan memiliki kekayaan bersih sebesar USD24 miliar.

10. Phil Knight


Pendiri Nike ini merupakan pelajar di Cleveland High School di kota kelahirannya Portland, Oregon. Dia adalah seorang pelari jarak menengah, dan berlanjut ketika kuliah di University of Oregon.

Di Oregon pada akhir 1950-an, Knight dan pelatihnya, Bill Bowerman tidak puas dengan kualitas sepatu lari. Kemudian, pada tahun 1964, mereka mendirikan Nike, yang awalnya dikenal sebagai Blue Ribbon Sports.

11. Janet Yellen


Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) ini adalah seorang remaja yang dewasa sebelum waktunya. Selama tahun seniornya di Fort Hamilton High School di Brooklyn, New York, dia belajar matematika dalam program penghargaan di Columbia University.

Yellen lulus pada 1963 dan menjadi pembaca pidato perpisahan di kelas sarjana. Dia juga kepala editor di koran sekolah dan memutuskan untuk mewawancarai dirinya untuk artikel, seperti yang diceritakan teman kelasnya kepada New York Times.

(Baca: 25 Miliarder Kaya dengan Usaha Sendiri)
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7959 seconds (0.1#10.140)