USD Kembali Menguat, Rupiah Dibuka Terdepresiasi
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini dibuka terdepresiasi seiring kembali menguatnya USD.
Posisi rupiah berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas berada di level Rp13.335/USD, memburuk 27 poin dibanding penutupan Rabu (24/6/2015) di level Rp13.308/USD.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah berada pada level Rp13.333/USD. Posisi tersebut melemah 32 poin dibanding penutupan kemarin di Rp13.301/USD.
Nilai tukar rupiah berdasarkan data Yahoofinance berada pada level Rp13.330/USD. Posisi ini terdepresiasi 16 poin dibanding penutupan sebelumnya di level Rp13.314/USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI juga pada level Rp13.323/USD. Posisi itu melemah 43 poin dibanding hari kemarin di level Rp13.280/USD.
Sementara USD stabil setelah menguat terhadap yen pada pagi ini di Asia setelah negosiasi untuk menghindari gagal bayar (default) utang Yunani dengan kreditor internasional menghadapi hambatan. Sementara euro stabil.
Dikutip dari Reuters, mata uang AS terhadap yen berada di 123,88, turun dari level tertinggi satu pekan di 124,38 setelah data menunjukkan ekonomi AS mengalami kontraksi pada kuartal I/2015.
USD memanfaatkan fokus pasar yang bergeser kembali ke prospek naiknya suku bunga AS dari Yunani, yang dimulai pekan ini dengan optimisme bahwa kesepakatan akan disimpulkan.
Sementara euro kurang bereaksi terhadap kebuntuan terbaru dalam negosiasi Yunai dan kreditor, dan berada pada 1,1204/USD, dari sebelumnya di 1,1135/USD.
Sedangkan dolar Selandia Baru berjuang dari posisi terendah lima tahun karena prospek penurunan suku bunga oleh bank sentral.
Dolar Selandia Baru berada di 0,6890/USD setelah sebelumnya di 0,6815/USD, terendah sejak pertengahan 2010. Adapun dolar Australia diperdagangkan sedikit berubah pada 0,7709/USD.
Posisi rupiah berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas berada di level Rp13.335/USD, memburuk 27 poin dibanding penutupan Rabu (24/6/2015) di level Rp13.308/USD.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah berada pada level Rp13.333/USD. Posisi tersebut melemah 32 poin dibanding penutupan kemarin di Rp13.301/USD.
Nilai tukar rupiah berdasarkan data Yahoofinance berada pada level Rp13.330/USD. Posisi ini terdepresiasi 16 poin dibanding penutupan sebelumnya di level Rp13.314/USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI juga pada level Rp13.323/USD. Posisi itu melemah 43 poin dibanding hari kemarin di level Rp13.280/USD.
Sementara USD stabil setelah menguat terhadap yen pada pagi ini di Asia setelah negosiasi untuk menghindari gagal bayar (default) utang Yunani dengan kreditor internasional menghadapi hambatan. Sementara euro stabil.
Dikutip dari Reuters, mata uang AS terhadap yen berada di 123,88, turun dari level tertinggi satu pekan di 124,38 setelah data menunjukkan ekonomi AS mengalami kontraksi pada kuartal I/2015.
USD memanfaatkan fokus pasar yang bergeser kembali ke prospek naiknya suku bunga AS dari Yunani, yang dimulai pekan ini dengan optimisme bahwa kesepakatan akan disimpulkan.
Sementara euro kurang bereaksi terhadap kebuntuan terbaru dalam negosiasi Yunai dan kreditor, dan berada pada 1,1204/USD, dari sebelumnya di 1,1135/USD.
Sedangkan dolar Selandia Baru berjuang dari posisi terendah lima tahun karena prospek penurunan suku bunga oleh bank sentral.
Dolar Selandia Baru berada di 0,6890/USD setelah sebelumnya di 0,6815/USD, terendah sejak pertengahan 2010. Adapun dolar Australia diperdagangkan sedikit berubah pada 0,7709/USD.
(rna)