Jasa Marga Siap Bangun Tol Jakarta-Cikampek II
A
A
A
JAKARTA - PT Jasa Marga (persero) Tbk menginisiasi pembangunan Jalur Tol Jakarta-Cikampek II atau Tol Jakarta-Cikampek part two sepanjang 64 kilometer (km), mengingat kondisi jalur tol Jakarta-Cikampek saat ini sudah sangat padat.
Direktur Utama PT Jasa Marga, Adityawarman mengatakan, pihaknya sudah memberikan inisiasi kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PURR) melalui surat resmi. "Kita sudah bersurat, dan rencananya hari ini (26/6/2015) bertemu dengan Menteri PUPR mengenai jalan tol yang kami usulkan," ujarnya, Kamis (25/6/2015).
Dia menjelaskan jalan tol Jakarta-Cikampek sepanjang 72 kilometer yang ada saat ini sudah dipadati pada empat lajur (4x2) di ruas tersebut, sehingga jika semakin dibiarkan, justru menambah kerugian bagi pengguna tol di jalur tol tersebut.
"Jalan tol Jakarta-Cikampek sekarang ini macetnya sudah bukan main, sangat parah. Dari kilometer 0 hingga kilometer 31 itu bisa sampai lima jam. Makanya, kami menginisiasi untuk membangun disamping lajur tol jakarta-Cikampek yang ada saat ini," katanya.
Dia menjelaskan, bahwa jalur tol yang akan direncanakan tersebut sepanjang 64 kilometer senilai Rp9 triliun. Asumsinya, mengacu pada biaya konstruksi per kilometer yang mencapai Rp150 miliar. "Jadi, kalau ditotal ya Rp150 miliar itu dikalikan 64, kira-kira biayanya sekitar itu," terangnya.
Dia menambahkan, saat ini inisiasi tersebut sudah disampaikan ke Kementerian PUPR. Jasa Marga berharap rencana jalan tol Jakarta-Cikampek II bisa dimasukkan sebagai jaringan jalan baru di Kementerian PUPR. "Syaratnya kalau mau inisiasi jalan tol ya harus masuk sebagai jaringan jalan baru di Kementerian PUPR. Tapi, mudah-mudahan ini bisa, sehingga bisa kita bangun secepatnya," tandasnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR, Achhmad Ghany Gazali mengungkapkan rencana pembangunan jalur tol Jakarta-Cikampek II lantaran kondisi padat di jalur tol tersebut sudah tak dapat diantisipasi. "Ini juga terkait dengan pengembangan kawasan industri di sekitar tol tersebut. Jika dibiarkan juga akan menambah biaya logistik karena lamanya waktu tempuh jika melintasi jalur tol tersebut," imbuhnya.
Namun, untuk mewujudkan jalur tol baru tersebut, pemerintah akan berdiskusi dengan pihak investor selaku inisiator pembangunan jalur tol tersebut. Saat ini, Jasa Marga telah mengajukan rencana jalur tol baru tersebut. Namun, Ghani masih tak menyebut siapa saja investor yang menginisiasi pembangunan jalur tol tersebut. "Saya belum tahu, namun yang pasti sudah ada investornya," pungkas Ghani.
Baca juga:
Jokowi Resmikan Jalan Tol Terpanjang di Indonesia
Tiga Badan Tol Tegakkan Aturan Muatan Kendaraan Barang
Presiden Perintahkan Tarif Tol Turun hingga 35%
Direktur Utama PT Jasa Marga, Adityawarman mengatakan, pihaknya sudah memberikan inisiasi kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PURR) melalui surat resmi. "Kita sudah bersurat, dan rencananya hari ini (26/6/2015) bertemu dengan Menteri PUPR mengenai jalan tol yang kami usulkan," ujarnya, Kamis (25/6/2015).
Dia menjelaskan jalan tol Jakarta-Cikampek sepanjang 72 kilometer yang ada saat ini sudah dipadati pada empat lajur (4x2) di ruas tersebut, sehingga jika semakin dibiarkan, justru menambah kerugian bagi pengguna tol di jalur tol tersebut.
"Jalan tol Jakarta-Cikampek sekarang ini macetnya sudah bukan main, sangat parah. Dari kilometer 0 hingga kilometer 31 itu bisa sampai lima jam. Makanya, kami menginisiasi untuk membangun disamping lajur tol jakarta-Cikampek yang ada saat ini," katanya.
Dia menjelaskan, bahwa jalur tol yang akan direncanakan tersebut sepanjang 64 kilometer senilai Rp9 triliun. Asumsinya, mengacu pada biaya konstruksi per kilometer yang mencapai Rp150 miliar. "Jadi, kalau ditotal ya Rp150 miliar itu dikalikan 64, kira-kira biayanya sekitar itu," terangnya.
Dia menambahkan, saat ini inisiasi tersebut sudah disampaikan ke Kementerian PUPR. Jasa Marga berharap rencana jalan tol Jakarta-Cikampek II bisa dimasukkan sebagai jaringan jalan baru di Kementerian PUPR. "Syaratnya kalau mau inisiasi jalan tol ya harus masuk sebagai jaringan jalan baru di Kementerian PUPR. Tapi, mudah-mudahan ini bisa, sehingga bisa kita bangun secepatnya," tandasnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR, Achhmad Ghany Gazali mengungkapkan rencana pembangunan jalur tol Jakarta-Cikampek II lantaran kondisi padat di jalur tol tersebut sudah tak dapat diantisipasi. "Ini juga terkait dengan pengembangan kawasan industri di sekitar tol tersebut. Jika dibiarkan juga akan menambah biaya logistik karena lamanya waktu tempuh jika melintasi jalur tol tersebut," imbuhnya.
Namun, untuk mewujudkan jalur tol baru tersebut, pemerintah akan berdiskusi dengan pihak investor selaku inisiator pembangunan jalur tol tersebut. Saat ini, Jasa Marga telah mengajukan rencana jalur tol baru tersebut. Namun, Ghani masih tak menyebut siapa saja investor yang menginisiasi pembangunan jalur tol tersebut. "Saya belum tahu, namun yang pasti sudah ada investornya," pungkas Ghani.
Baca juga:
Jokowi Resmikan Jalan Tol Terpanjang di Indonesia
Tiga Badan Tol Tegakkan Aturan Muatan Kendaraan Barang
Presiden Perintahkan Tarif Tol Turun hingga 35%
(dmd)