Pelabuhan Cirebon Ideal Gantikan Cilamaya

Rabu, 01 Juli 2015 - 11:28 WIB
Pelabuhan Cirebon Ideal Gantikan Cilamaya
Pelabuhan Cirebon Ideal Gantikan Cilamaya
A A A
JAKARTA - Praktisi logistik menilai, untuk saat ini Cirebon merupakan lokasi yang paling ideal sebagai pengganti Pelabuhan Cilamaya.

Salah satu alasannya antara lain dibukanya jalan tol Cipali (Cikopo- Palimanan), yang membuat akses menuju Cirebon menjadi lebih lancar dan waktu tempuh menjadi lebih singkat. ”Dari sisi logistik, keberadaan Cipali sangat mendukung. Makanya, saat ini yang cukup ideal untuk menggantikan Cilamaya adalah Cirebon,” kata Anang Hidayat, yang juga Senior Manager Logistics PT GPI Logistics dalam keterangan tertulisnya kemarin.

Dengan akses yang lebih mudah, lanjut Anang, maka waktu tempuh bisa menjadi lebih cepat. Akibatnya, target untuk mencapai gudang pada saat bussines hour bisa tercapai dan mengurangi risiko keterlambatan. Ketepatan waktu ini penting, karena jika terlambat satu jam saja, misalnya, maka risiko overtime cost dan overnight cost menjadi lebih besar.

Tidak hanya jalan tol Cipali, keberadaan fasilitas lain juga sangat mendukung jika Cirebon menjadi pelabuhan internasional menggantikan Cilamaya. Di antaranya Bandara Internasional Kertajati dan keberadaan jalur kereta api. Keberadaan fasilitas tersebut, lanjut Anang, memang diperlukan dan sangat menunjang keberadaan suatu pelabuhan.

Hal lain yang tak kalah penting, karena di Cirebon sudah terdapat pelabuhan. Artinya, untuk membangun pelabuhan bertaraf internasional tidak perlu dimulai dari nol. Namun, cukup melalui pengembangan dan pendalaman pelabuhan yang sudah ada. ”Dari sisi biaya, pengembangan pelabuhan yang ada tentu lebih murah dan cepat dibandingkan harus membangun dari awal,” kata Anang.

Manajer Kampanye Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Ode Rakhman mengatakan, lokasi manapun yang akan dipilih, hendaknya sudah lulus kajian dan memenuhi syarat lingkungan hidup dan sosial masyarakat setempat. ”Jika sudah memenuhi syarat, silakan saja mana yang bisa dipilih,” kata Ode.

Salah satu yang harus menjadi perhatian adalah potensi penambahan beban yang sudah ada di calon lokasi yang akan dipilih.

Sudarsono
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3840 seconds (0.1#10.140)