Pemerintah Genjot Infrastruktur Gas
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah menargetkan beberapa proyek infrastruktur gas tuntas 2019. Proyek tersebut di antaranya pipa gas Sumatera-Jawa dan jaringan gas (jargas) yang akan dikembangkan di 25 kota di Indonesia.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan, demi mewujudkan rencana tersebut pihaknya bersama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) melakukan koordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait. Bahkan, kesepakatan untuk planning jangka panjang sudah terjalin, tinggal melaksanakan tahapan- tahapan yang diperlukan agar infrastruktur gas dapat selesai tepat waktu.
”Planning jangka panjang sudah terjadi kesepakatan tinggal tahapan-tahapan memerlukan diskusi lebih lanjut. Lima tahun ke depan pada 2019 jaringan pipa gas Jawa- Sumatera harus tersambung,” tutur Sudirman seusai bertemu Kepala Bappenas di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, kemarin.
Tidak hanya itu, Sudirman juga optimistis program pengembangan gas di 25 kota gas (city gas ) dapat berjalan sesuai rencana. Kementerian ESDM akan menjadikan Surabaya dan Prabumulih sebagai percontohan atau pilot project pengembangan city gas . Namun, pihaknya tidak membeberkan berapa anggaran yang dibutuhkan untuk mengembangkan city gas .
Pihaknya hanya menegaskan akan menjalankan pembangunan energi sesuai perintah Presiden dalam Nawacita-nya. ”Seperti yang telah saya utarakan berulang kali bahwa terdapat dua item yang harus didorong, energi terbarukan dan infrastruktur energi, sesuai Nawacita. Tadi, dijelaskan rencanarencananya untuk alokasi bujet, tinggal menyesuaikan,” jelasnya.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) sekaligus Kepala Bappenas Andrinof Chaniago menuturkan bahwa pihaknya mendukung penuh pengembangan infrastruktur di sektor energi. Andrinof juga optimistis infrastruktur energi dapat berjalan tepat waktu dan sesuai rencana. Bappenas juga telah berkomitmen untuk membantu kesuksesan program tersebut dengan membantu Kementerian ESDM mengurai sumbatan- sumbatan pelaksanaan proyek.
”Kita tahu energi adalah sektor prioritas karena langsung berhubungan dengan kebutuhan masyarakat. Maka itu posisinya adalah mendesak, harus segera dituntaskan secara bersama-sama agar berjalan efektif,” tutupnya.
Nanang wijayanto
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan, demi mewujudkan rencana tersebut pihaknya bersama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) melakukan koordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait. Bahkan, kesepakatan untuk planning jangka panjang sudah terjalin, tinggal melaksanakan tahapan- tahapan yang diperlukan agar infrastruktur gas dapat selesai tepat waktu.
”Planning jangka panjang sudah terjadi kesepakatan tinggal tahapan-tahapan memerlukan diskusi lebih lanjut. Lima tahun ke depan pada 2019 jaringan pipa gas Jawa- Sumatera harus tersambung,” tutur Sudirman seusai bertemu Kepala Bappenas di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, kemarin.
Tidak hanya itu, Sudirman juga optimistis program pengembangan gas di 25 kota gas (city gas ) dapat berjalan sesuai rencana. Kementerian ESDM akan menjadikan Surabaya dan Prabumulih sebagai percontohan atau pilot project pengembangan city gas . Namun, pihaknya tidak membeberkan berapa anggaran yang dibutuhkan untuk mengembangkan city gas .
Pihaknya hanya menegaskan akan menjalankan pembangunan energi sesuai perintah Presiden dalam Nawacita-nya. ”Seperti yang telah saya utarakan berulang kali bahwa terdapat dua item yang harus didorong, energi terbarukan dan infrastruktur energi, sesuai Nawacita. Tadi, dijelaskan rencanarencananya untuk alokasi bujet, tinggal menyesuaikan,” jelasnya.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) sekaligus Kepala Bappenas Andrinof Chaniago menuturkan bahwa pihaknya mendukung penuh pengembangan infrastruktur di sektor energi. Andrinof juga optimistis infrastruktur energi dapat berjalan tepat waktu dan sesuai rencana. Bappenas juga telah berkomitmen untuk membantu kesuksesan program tersebut dengan membantu Kementerian ESDM mengurai sumbatan- sumbatan pelaksanaan proyek.
”Kita tahu energi adalah sektor prioritas karena langsung berhubungan dengan kebutuhan masyarakat. Maka itu posisinya adalah mendesak, harus segera dituntaskan secara bersama-sama agar berjalan efektif,” tutupnya.
Nanang wijayanto
(ftr)