Pertamina Ngebet Caplok 60% Saham Rekind
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) berencana melakukan pembelian (akuisisi) 60% saham anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero) yaitu PT Rekayasa Industri (Rekind).
Hal itu dalam rangka mengembangkan kapabilitas di bidang engineering, procurement, and construction (EPC) dan operations and maintenance (O&M).
Komitmen ini juga didukung oleh penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara Pertamina dan Pupuk Indonesia terkait Kajian Sinergi EPC dan O&M melalui optimalisasi aset, dan berbagi pengalaman (knowledge sharing) antara kedua belah pihak.
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto menuturkan, setelah ini kedua belah pihak akan melakukan valuasi aset, kemudian pencaplokan aset Rekind sebesar 60% diharap bisa dilakukan tahun ini.
"Setelah ini kita akan lakukan valuasi. Kita harap demikian, kalau selesai valuasinya maka akan kita lakukan tahun ini," katanya usai penandatanganan MoU antara Pertamina dan Pupuk Indonesia di gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (1/7/2015). (Baca: Dua BUMN Ini Teken MoU Kembangkan Pabrik Petrokimia).
Hal ini untuk memanfaatkan secara maksimal kemampuan engineering dalam negeri, dalam rangka mengerjakan investasi Pertamina. Selain itu, untuk membangun kedaulatan energi melalui penggunaan sumber daya dan komponen lokal.
"Kalau kita selalu impor, bagaimana kita bisa mandiri. Karena Rekind sudah punya pengalaman di bidang itu. Jadi dengan kerja sama ini Rekind akan mendapatkan penugasan untuk mengerjakan itu," terang Dwi.
Sementara, Dirut Pupuk Indonesia Arifin Tasrif mengatakan, kerja sama ini diharapkan dapat menunjukkan kelayakan atau hasil positif ke depannya akan muncul perusahaan patungan di bidang EPC dan O&M.
Saat ini kedua belah pihak sudah melakukan pembicaraan dan segera mengevaluasi nilai. "Kita mau valuasi mengenai nilai, mungkin mereka (Pertamina) mayoritas," tandas dia.
Hal itu dalam rangka mengembangkan kapabilitas di bidang engineering, procurement, and construction (EPC) dan operations and maintenance (O&M).
Komitmen ini juga didukung oleh penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara Pertamina dan Pupuk Indonesia terkait Kajian Sinergi EPC dan O&M melalui optimalisasi aset, dan berbagi pengalaman (knowledge sharing) antara kedua belah pihak.
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto menuturkan, setelah ini kedua belah pihak akan melakukan valuasi aset, kemudian pencaplokan aset Rekind sebesar 60% diharap bisa dilakukan tahun ini.
"Setelah ini kita akan lakukan valuasi. Kita harap demikian, kalau selesai valuasinya maka akan kita lakukan tahun ini," katanya usai penandatanganan MoU antara Pertamina dan Pupuk Indonesia di gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (1/7/2015). (Baca: Dua BUMN Ini Teken MoU Kembangkan Pabrik Petrokimia).
Hal ini untuk memanfaatkan secara maksimal kemampuan engineering dalam negeri, dalam rangka mengerjakan investasi Pertamina. Selain itu, untuk membangun kedaulatan energi melalui penggunaan sumber daya dan komponen lokal.
"Kalau kita selalu impor, bagaimana kita bisa mandiri. Karena Rekind sudah punya pengalaman di bidang itu. Jadi dengan kerja sama ini Rekind akan mendapatkan penugasan untuk mengerjakan itu," terang Dwi.
Sementara, Dirut Pupuk Indonesia Arifin Tasrif mengatakan, kerja sama ini diharapkan dapat menunjukkan kelayakan atau hasil positif ke depannya akan muncul perusahaan patungan di bidang EPC dan O&M.
Saat ini kedua belah pihak sudah melakukan pembicaraan dan segera mengevaluasi nilai. "Kita mau valuasi mengenai nilai, mungkin mereka (Pertamina) mayoritas," tandas dia.
(izz)