BI Imbau Masyarakat Waspadai Uang Palsu

Rabu, 01 Juli 2015 - 20:27 WIB
BI Imbau Masyarakat Waspadai Uang Palsu
BI Imbau Masyarakat Waspadai Uang Palsu
A A A
CIREBON - Kebutuhan uang (outflow) periode Ramadan dan Lebaran diprediksi naik Rp2 miliar atau menjadi Rp1,8 triliun dari Rp1,6 triliun pada realisasi tahun sebelumnya. Masyarakat juga diimbau untuk waspada peredaran uang palsu (upal).

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Cirebon Aryo Setyoso memproyeksikan, outflow tersebut akan didominasi uang pecahan besar atau Rp20 ribu ke atas. Sisanya merupakan pecahan kecil atau Rp10 ribu ke bawah.

"Dominasi uang pecahan besar sekitar 87% dari total outflow, sedangkan sisanya 13% merupakan pecahan kecil," kata dia.

Persediaan uang ini dinilai mencukupi dalam memenuhi proyeksi kebutuhan uang periode Ramadan dan Lebaran, baik dari sisi jumlah total maupun per pecahan. Menurutnya, pada periode Ramadan dan Lebaran kebutuhan uang di masyarakat baik tunai maupun non tunai meningkat akibat dipengaruhi naiknya kegiatan transaksi masyarakat.

Di sisi lain, meningkatnya kebutuhan uang tunai, diyakininya berpotensi memunculkan peredaran upal. Hingga Mei 2015, pihaknya menemukan 6.013 lembar upal. Masing-masing terdiri dari 3.363 lembar upal Rp100 ribuan, 2.323 lembar upal Rp50 ribuan, dan sisanya upal Rp20 ribuan, Rp10 ribuan, maupun Rp5 ribuan.

"Pada 2014 ditemukan upal 7.935 lembar. Kami tak menilai berapa jumlahnya karena upal tak bernilai," tegasnya.

Pihaknya juga mengantisipasi kebutuhan masyarakat jelang Ramadan dan Lebaran dengan menyiapkan pelayanan sistem pembayaran tunai dan non tunai secara optimal.

Dari sisi non tunai, infrastruktur dan layanan sistem pembayaran juga telah disiapkan untuk mengantisipasi peningkatan transaksi pembayaran non tunai, baik melalui sistem Real Time Gross Settlement (RTGS) maupun Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI). "Khususnya dengan diimplementasikannya SKNBI Generasi II pada 5 Juni 2015," tambahnya.

Untuk menghadapi lonjakan transaksi, pihaknya bekerja sama dengan perbankan (bank umum dan BPR) untuk melayani kebutuhan masyarakat, selama periode Ramdan dan Lebaran. Dia memastikan, masyarakat bisa menukarkan uangnya melalui bank umum yang ditunjuk (yang memasang papan pengumuman) dan seluruh kantor pusat BPR se-Wilayah Cirebon.

Dia menambahkan, optimalisasi layanan penukaran uang juga ditempuh dengan penyediaan kegiatan layanan kas keliling di tempat keramaian masyarakat lainnya. Dia menyebutkan, KPwBI Cirebon akan membuka layanan kas keliling, masing-masing di Kabupaten Cirebon meliputi Pasar Tegalgubug, Pasar Gebang, Pasar Sindanglaut, dan Pasar Pabuaran.

Di Indramayu meliputi Pasar Karangampel, Pasar Jatibarang, Pasar Indramayu, dan Alun-alun Jatibarang; Kuningan meliputi Pasar Ciawigebang, Pasar Kuningan, Alun-alun Cilimus, dan Alun-alun Kuningan; Majalengka meliputi Pasar Cigasong dan Pasar Kadipaten.

"Kas keliling dilakukan menggunakan mobil yang dijadwal dua minggu sekali. Untuk Kota Cirebon, layanan kas keliling bisa diperoleh di bank-bank," tandasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5312 seconds (0.1#10.140)