Agar Proses KPR Lancar dan Cepat
A
A
A
Mengajukan kredit pemilikan rumah (KPR) tidaklah mudah, tapi juga tidak sulit jika kita memahami dan mengerti kelengkapan apa yang perlu kita siapkan dalam hal pengajuan KPR tersebut. Mengingat dalam memilih nasabah, pihak bank akan sangat selektif karena mereka tidak ingin mengalami kerugian di kemudian hari.
KPR kini memang menjadi solusi yang tepat bagi sejumlah orang yang ingin memiliki rumah. KPR ini menerapkan sistem pembelian rumah secara kredit, di mana para pemohon KPR dapat mengangsur cicilan kredit tiap bulannya.
Tentu cara ini banyak dilirik oleh masyarakat karena dinilai sangat membantu mereka yang tak mampu membeli rumah secara kontan karena terbatasnya biaya. Dengan sistem KPR ini, para pemohon hanya memberikan sejumlah uang muka pada pemberi kredit (bank yang telah ditunjuk oleh pemohon) yang jumlahnya cukup ringan.
Pemohon juga akan menjalani prosedur pengajuan KPR yang simpel dan cepat. Selain itu, ada banyak keuntungan lainnya yang bisa didapatkan dari pengajuan KPR ini. Salah satunya, bunga KPR yang rendah sehingga tidak akan memberatkan pemohon KPR untuk membayar angsuran KPR tiap bulannya.
Pada zaman serbainstan ini, semua hal harus bisa dilakukan dengan cepat tanpa mengorbankan kualitas, termasuk dalam hal pengajuan KPR. Nasabah KPR di mana pun, tak ingin menempuh proses berbelit-belit dan memakan waktu saat membeli rumah lewat KPR. Mereka ingin agar rantai alur pengajuan KPR bisa sependek mungkin.
Juga, kalau bisa, pengajuannya bisa dilakukan dari kantor cabang terdekat dengan tempat bekerja atau tempat tinggal. Masih belum cukup, mereka ingin agar waktu pemrosesan berkas permohonan KPR, bisa sependek mungkin. Inilah tuntutan nasabah KPR pada zaman serbainstan. Jika Anda termasuk salah satu di antaranya, berikut beberapa kiat agar proses pengajuan KPR Anda bisa dilakukan dengan cepat.
Pertama, silakan Anda sediakan dokumen-dokumen yang terbaru. Dokumen-dokumen yang dimaksud antara lain KTP, Kartu Keluarga (KK), rekening bank, dan slip gaji bulan terakhir. Anda periksa kembali masa expired -nya. Periksa kembali apakah ada salah satu dokumen Anda yang hampir expired atau kedaluwarsa. Jika ada sebaiknya Anda segera mengurusnya agar Anda mendapatkan dokumen versi terbarunya.
Selain itu, Anda harus jujur saat Anda sedang menjalani sesi interview dengan pihak bank pemberi KPR. Apa pun pertanyaan yang diajukan oleh pihak bank pemberi kredit sebaiknya Anda jawab dengan sejujurnya. Anda perlu menjawab semua pertanyaan dengan jawaban yang sesuai dengan kondisi Anda.
Hindari memberikan jawaban yang berlebihan atau seadanya. Selain itu, sebaiknya Anda jangan menyerahkan dokumen palsu apa pun kepada pihak bank pemberi kredit pemilikan rumah. Alasannya, tindakan Anda akan dianggap sebagai tindak pidana. Pihak bank pasti akan mengetahui bahwa dokumen Anda palsu. Dampaknya akan sangat fatal untuk Anda.
Jangan lupa untuk memperbaiki penampilan keuangan. Salah satunya dengan cara memasukkan uang gaji ke rekening bank (jika kita digaji dengan tunai) agar pihak bank bisa tahu bahwa kita memiliki penghasilan rutin selama minimal tiga bulan terakhir. Perlu diketahui, bank dapat menolak pengajuan proses KPR jika cicilan utang mencapai 33% dari penghasilan rutin.
Apabila ada utang di tempat lain maka usahakan secara rutin Anda membayarnya atau segera lunasi karena bank akan menganalisis kemampuan pembayaran utang dengan memperhitungkan juga hutang Anda di tempat lain. Dan yang terakhir, untuk mempercepat proses KPR adalah berikan nomor telepon yang mudah dihubungi.
Anda harus memastikan bahwa nomor telepon Anda selalu aktif. Selain itu, Anda juga harus standby dengan ponsel Anda karena untuk berjaga-jaga saja kalau ada panggilan telepon dari pihak bank pemberi kredit pemilikan rumah.
Rendra hanggara
KPR kini memang menjadi solusi yang tepat bagi sejumlah orang yang ingin memiliki rumah. KPR ini menerapkan sistem pembelian rumah secara kredit, di mana para pemohon KPR dapat mengangsur cicilan kredit tiap bulannya.
Tentu cara ini banyak dilirik oleh masyarakat karena dinilai sangat membantu mereka yang tak mampu membeli rumah secara kontan karena terbatasnya biaya. Dengan sistem KPR ini, para pemohon hanya memberikan sejumlah uang muka pada pemberi kredit (bank yang telah ditunjuk oleh pemohon) yang jumlahnya cukup ringan.
Pemohon juga akan menjalani prosedur pengajuan KPR yang simpel dan cepat. Selain itu, ada banyak keuntungan lainnya yang bisa didapatkan dari pengajuan KPR ini. Salah satunya, bunga KPR yang rendah sehingga tidak akan memberatkan pemohon KPR untuk membayar angsuran KPR tiap bulannya.
Pada zaman serbainstan ini, semua hal harus bisa dilakukan dengan cepat tanpa mengorbankan kualitas, termasuk dalam hal pengajuan KPR. Nasabah KPR di mana pun, tak ingin menempuh proses berbelit-belit dan memakan waktu saat membeli rumah lewat KPR. Mereka ingin agar rantai alur pengajuan KPR bisa sependek mungkin.
Juga, kalau bisa, pengajuannya bisa dilakukan dari kantor cabang terdekat dengan tempat bekerja atau tempat tinggal. Masih belum cukup, mereka ingin agar waktu pemrosesan berkas permohonan KPR, bisa sependek mungkin. Inilah tuntutan nasabah KPR pada zaman serbainstan. Jika Anda termasuk salah satu di antaranya, berikut beberapa kiat agar proses pengajuan KPR Anda bisa dilakukan dengan cepat.
Pertama, silakan Anda sediakan dokumen-dokumen yang terbaru. Dokumen-dokumen yang dimaksud antara lain KTP, Kartu Keluarga (KK), rekening bank, dan slip gaji bulan terakhir. Anda periksa kembali masa expired -nya. Periksa kembali apakah ada salah satu dokumen Anda yang hampir expired atau kedaluwarsa. Jika ada sebaiknya Anda segera mengurusnya agar Anda mendapatkan dokumen versi terbarunya.
Selain itu, Anda harus jujur saat Anda sedang menjalani sesi interview dengan pihak bank pemberi KPR. Apa pun pertanyaan yang diajukan oleh pihak bank pemberi kredit sebaiknya Anda jawab dengan sejujurnya. Anda perlu menjawab semua pertanyaan dengan jawaban yang sesuai dengan kondisi Anda.
Hindari memberikan jawaban yang berlebihan atau seadanya. Selain itu, sebaiknya Anda jangan menyerahkan dokumen palsu apa pun kepada pihak bank pemberi kredit pemilikan rumah. Alasannya, tindakan Anda akan dianggap sebagai tindak pidana. Pihak bank pasti akan mengetahui bahwa dokumen Anda palsu. Dampaknya akan sangat fatal untuk Anda.
Jangan lupa untuk memperbaiki penampilan keuangan. Salah satunya dengan cara memasukkan uang gaji ke rekening bank (jika kita digaji dengan tunai) agar pihak bank bisa tahu bahwa kita memiliki penghasilan rutin selama minimal tiga bulan terakhir. Perlu diketahui, bank dapat menolak pengajuan proses KPR jika cicilan utang mencapai 33% dari penghasilan rutin.
Apabila ada utang di tempat lain maka usahakan secara rutin Anda membayarnya atau segera lunasi karena bank akan menganalisis kemampuan pembayaran utang dengan memperhitungkan juga hutang Anda di tempat lain. Dan yang terakhir, untuk mempercepat proses KPR adalah berikan nomor telepon yang mudah dihubungi.
Anda harus memastikan bahwa nomor telepon Anda selalu aktif. Selain itu, Anda juga harus standby dengan ponsel Anda karena untuk berjaga-jaga saja kalau ada panggilan telepon dari pihak bank pemberi kredit pemilikan rumah.
Rendra hanggara
(bhr)