BTN Targetkan Laba Naik 40%
BTN Targetkan Laba Naik 40%
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (persero) Tbk (BTN) menargetkan laba bersih hingga akhir tahun ini Rp1,6 triliun atau tumbuh 40% dibanding tahun sebelumnya Rp1,1 triliun.
Target tersebut merupakan target konservatif mengingat kinerja BTN tahun ini akan lebih baik dengan adanya program 1 juta rumah. ”Untuk mencapai target tersebut, kami melakukan transformasi bisnis, infrastruktur dan budaya. Kami harapkan, pada 2019 BTN menjadi bank terdepan dalam pembiayaan perumahan di Indonesia dengan layanan kelas dunia,” ujar Direktur Utama BTN Maryono saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR di Jakarta kemarin.
Dia menjelaskan, target kredit tahun ini bisa tumbuh 20%, dana pihak ketiga (DPK) naik 22% dan aset naik 22%. Sedangkan, rasio NIM dipertahankan menjadi 5,2-5,4% dan CAR sebesar 14-15%. Menurut dia, jika pada tahun 2014 penyaluran KPR sebanyak 155.000 unit, maka pada tahun 2015 ditargetkan menjadi 212.000 unit per tahun. Sedangkan, pada tahun 2019 ditargetkan penyaluran KPR bisa mencapai 300.000 unit per tahun.
”Pangsa pasar KPR kita harapkan bisa mencapai lebih dari 30% pada tahun 2019,” katanya. Maryono pun menyampaikan, pihaknya saat ini masih terus dilakukan berbagai kebijakan untuk menyukseskan program Sejuta Rumah. Saat ini ada beberapa hambatan yang dihadapi di antaranya keterbatasan lahan, ketersediaan infrastruktur yang minim, fluktuasi harga bahan bangunan, dan penghasilan calon pembeli yang terbatas.
Rakhmat baihaqi
Target tersebut merupakan target konservatif mengingat kinerja BTN tahun ini akan lebih baik dengan adanya program 1 juta rumah. ”Untuk mencapai target tersebut, kami melakukan transformasi bisnis, infrastruktur dan budaya. Kami harapkan, pada 2019 BTN menjadi bank terdepan dalam pembiayaan perumahan di Indonesia dengan layanan kelas dunia,” ujar Direktur Utama BTN Maryono saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR di Jakarta kemarin.
Dia menjelaskan, target kredit tahun ini bisa tumbuh 20%, dana pihak ketiga (DPK) naik 22% dan aset naik 22%. Sedangkan, rasio NIM dipertahankan menjadi 5,2-5,4% dan CAR sebesar 14-15%. Menurut dia, jika pada tahun 2014 penyaluran KPR sebanyak 155.000 unit, maka pada tahun 2015 ditargetkan menjadi 212.000 unit per tahun. Sedangkan, pada tahun 2019 ditargetkan penyaluran KPR bisa mencapai 300.000 unit per tahun.
”Pangsa pasar KPR kita harapkan bisa mencapai lebih dari 30% pada tahun 2019,” katanya. Maryono pun menyampaikan, pihaknya saat ini masih terus dilakukan berbagai kebijakan untuk menyukseskan program Sejuta Rumah. Saat ini ada beberapa hambatan yang dihadapi di antaranya keterbatasan lahan, ketersediaan infrastruktur yang minim, fluktuasi harga bahan bangunan, dan penghasilan calon pembeli yang terbatas.
Rakhmat baihaqi
(bbg)
Explore More