Tiga Alasan ADB Revisi Pertumbuhan Ekonomi RI

Selasa, 07 Juli 2015 - 13:54 WIB
Tiga Alasan ADB Revisi Pertumbuhan Ekonomi RI
Tiga Alasan ADB Revisi Pertumbuhan Ekonomi RI
A A A
JAKARTA - Asian Development Bank (ADB) menetapkan batas tengah proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2015 sebesar 5% dari yang sebelumnya 5,2% tahun ini. Batas ini diambil dari range 4,8%-5,2%.

Deputy Country Director ADB Edimon Ginting menjelaskan, setidaknya ada tiga alasan ADB harus melakukan revisi tersebut. Pertama, karena kontribusi pemerintah terhadap pertumbuhan diprediksi akan lebih rendah dari proyeksi awal lantaran keterlambatan penyerapan anggaran dan pendapatan pajak yang juga lebih rendah dari perkiraan semula.

"Prediksi awal kita ada di 5,2%. Ternyata ada beberapa hal yang diluar perkiraan, seperti pertumbuhan pada kuartal I yang hanya 4,7%, angkanya ternyata jauh di bawah ekspetasi," ujarnya di Jakarta, Selasa (7/7/2015).

Kedua, dampak positif dari reformasi ekonomi yang baik tertunda. Berbagai reformasi ekonomi telah dilakukan pemerintah seperti pengurangan subsidi bahan bakar, perbaikan peraturan akuisisi lahan dan adanya Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) untuk penyederhanaan perizinan. Namun, dampak positifnya belum dirasakan semester I 2015.

"Reform yang tertunda seperti untuk pencabutan subsidi, itu dampak negatifnya malah sudah terasa duluan seperti kenaikan harga-harga. Tetapi positifnya baru dirasakan belakangan seperti infrastruktur," lanjut dia.

Kemudian ketiga adalah faktor pemulihan ekspor yang mengalami penundaan karena terus menurunnya harga-harga komoditas serta lemahnya pertumbuhan di berbagai negara mitra utama perdagangan Indonesia seperti Amerika Serikat dan China.

"Harga komoditas yang diasumsikan membaik tapi ternyata belum juga membaik. Jadi ekspetasi kita pertumbuhan Indonesia sebesar 5%, itu batas tengah rata-ratanya," tutup Edimon.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9304 seconds (0.1#10.140)