Eksotisme Bangunan Modern Berbalut Tradisional
A
A
A
Saat ini banyak sekali konsep bangunan, baik hunian maupun hotel, yang kembali memakai model bangunan tradisional berbalut modern.
Entah itu dari bentuk desainnya atau ornamen khas yang mengadopsi satu budaya tertentu. Pada edisi “Properti Kita” kali ini, akan dibahas beragam hotel yang memasukkan unsur tradisional dan modern dalam penataannya.
Seperti kita tahu, gaya tradisional selalu dianggap kuno dan ketinggalan zaman. Tapi, tunggu dulu! Ternyata gaya tradisional juga bisa terlihat cantik dan elegan bila kita mampu mengawinkannya dengan sedikit sentuhan modern lewat permainan ornamen serta warna.
“Sebenarnya gaya tradisional bisa disatukan dengan gaya modern. Misalnya saja dinding yang plain , cenderung memiliki muted colors sebagai latar belakang ruangannya, seperti warna putih, cokelat muda, atau warna teduh lain yang disamakan dengan layout ruang nan lapang dan minim partisi. Dengan begitu, gaya tradisionalnya tidak akan tertutup,” ungkap arsitek Denny Setiawan.
Nah, untuk bisa mengenal dan mengetahui ragam bangunan berarsitektur modern yang dibalut dengan sentuhan tradisional. Berikut ini beberapa bangunan yang bisa mewakili perkawinan dua gaya tersebut. Pertama, hotel yang terletak di Kota Solo, Jawa Tengah, ini nuansa Jawanya sangat kental terlihat. Mulai dari bentuk bangunannya hingga suasana yang disuguhkan, benar-benar bernuansa Jawa.
Ya, The Margangsa Hotel adalah hotel berbintang dua yang memiliki bentuk bangunan berbeda dari kebanyakan hotel dengan desain modern yang menyuguhkan konsep bangunan hotel bertingkat tinggi. Hotel yang berlokasi di Jalan Kebaktian Nasional Nomor 9 atau tepatnya di belakang taman legendaris Kota Solo, yaitu Taman Sriwedari, ini benar-benar menghadirkan konsep bernuansa Jawa. Jika dilihat dari depan, bangunan hotelnya tidak memilih bangunan bertingkat tinggi seperti umumnya bentuk bangunan modern.
Namun, lebih mirip dengan bentuk bangunan rumah Joglo. Mulai dari bentuk bangunan yang mengadopsi rumah bergaya Jawa hingga menggunakan elemen seperti furnitur, aksesori, ornamen interior, desain interior, dan desain eksteriornya disesuaikan dengan style hotel itu sendiri. Jadi, begitu memasuki hotel ini, seakan kita memasuki kediaman sendiri yang hangat dan asri. Tidak terkungkung oleh tembok yang tinggi.
Terlebih lagi saat memasuki pekarangan hotel yang kental akan unsur tradisionalnya. Bentuk bangunan bernuansa tradisional pada ruangan hotel ditunjang pula oleh aksesori dan ornamen interior yang khas, seperti lampu kuno serta almari yang memiliki ornamen berbahan kayu. Nuansa tradisional juga dihadirkan dengan memasang ornamen dinding seperti lukisan batik yang menjadi ciri khas Kota Solo.
Hotel kedua yang juga memiliki gaya arsitektur luar biasa adalah Inntel Hotel yang terletak di Zandaam, salah satu kota yang kebanyakan menganut gaya arsitektur tradisional khas Belanda. Hotel yang dibangun sekitar dua tahun lalu itu memiliki desain eksterior yang berwarnawarni. Siapa pun yang melewati bangunan ini pasti langsung tertarik dan terpana melihatnya.
Bahkan menurut pengakuan arsitek yang merancang bangunan ini, Van Winden dari WAM Architekten, gedung yang dia bangun tersebut mampu mempengaruhi emosi jiwa mereka yang melewatinya. Jika dilihat dari depan, hotel berbintang empat yang terletak di sebelah stasiun kereta api Zandaam ini tampak seperti tumpukan rumah yang disusun tegak dan saling menimpa satu sama lain.
Hotel ini memang sengaja didesain dengan gaya arsitektur rumah tradisional khas Zandaam untuk menyelaraskan bentuk bangunan hotel dengan tata ruang kota. Hal ini dikarenakan setiap bangunan yang ingin didirikan harus dilaporkan terlebih dahulu kepada perencana tata kota untuk mendapatkan persetujuan. Dekorasi eksterior hotel ini terdiri atas kamuflase kumpulan 70 rumah individual yang ditumpuk menjadi satu dalam satu badan utama.
Dicat dengan warna-warna terang, seperti hijau, biru, hitam, dan jingga. Bagi yang tertarik bermalam di hotel ini, Anda hanya harus mengeluarkan kocek minimal senilai USD113 atau sekitar Rp1.088.000 per malam. Dengan biaya tersebut, Anda sudah bisa menikmati ruang kamar hotel yang memiliki interior modern.
Walau semua elemen interiornya terlihat biasa dan tidak seheboh penampilan eksterior, seperti wallpaper yang memuat iklan-iklan lama cokelat bubuk dan biskuit khas Kota Zaandam, penampilan interior kamar tetap terlihat unik dan tidak biasa.
Aprilia s an
Entah itu dari bentuk desainnya atau ornamen khas yang mengadopsi satu budaya tertentu. Pada edisi “Properti Kita” kali ini, akan dibahas beragam hotel yang memasukkan unsur tradisional dan modern dalam penataannya.
Seperti kita tahu, gaya tradisional selalu dianggap kuno dan ketinggalan zaman. Tapi, tunggu dulu! Ternyata gaya tradisional juga bisa terlihat cantik dan elegan bila kita mampu mengawinkannya dengan sedikit sentuhan modern lewat permainan ornamen serta warna.
“Sebenarnya gaya tradisional bisa disatukan dengan gaya modern. Misalnya saja dinding yang plain , cenderung memiliki muted colors sebagai latar belakang ruangannya, seperti warna putih, cokelat muda, atau warna teduh lain yang disamakan dengan layout ruang nan lapang dan minim partisi. Dengan begitu, gaya tradisionalnya tidak akan tertutup,” ungkap arsitek Denny Setiawan.
Nah, untuk bisa mengenal dan mengetahui ragam bangunan berarsitektur modern yang dibalut dengan sentuhan tradisional. Berikut ini beberapa bangunan yang bisa mewakili perkawinan dua gaya tersebut. Pertama, hotel yang terletak di Kota Solo, Jawa Tengah, ini nuansa Jawanya sangat kental terlihat. Mulai dari bentuk bangunannya hingga suasana yang disuguhkan, benar-benar bernuansa Jawa.
Ya, The Margangsa Hotel adalah hotel berbintang dua yang memiliki bentuk bangunan berbeda dari kebanyakan hotel dengan desain modern yang menyuguhkan konsep bangunan hotel bertingkat tinggi. Hotel yang berlokasi di Jalan Kebaktian Nasional Nomor 9 atau tepatnya di belakang taman legendaris Kota Solo, yaitu Taman Sriwedari, ini benar-benar menghadirkan konsep bernuansa Jawa. Jika dilihat dari depan, bangunan hotelnya tidak memilih bangunan bertingkat tinggi seperti umumnya bentuk bangunan modern.
Namun, lebih mirip dengan bentuk bangunan rumah Joglo. Mulai dari bentuk bangunan yang mengadopsi rumah bergaya Jawa hingga menggunakan elemen seperti furnitur, aksesori, ornamen interior, desain interior, dan desain eksteriornya disesuaikan dengan style hotel itu sendiri. Jadi, begitu memasuki hotel ini, seakan kita memasuki kediaman sendiri yang hangat dan asri. Tidak terkungkung oleh tembok yang tinggi.
Terlebih lagi saat memasuki pekarangan hotel yang kental akan unsur tradisionalnya. Bentuk bangunan bernuansa tradisional pada ruangan hotel ditunjang pula oleh aksesori dan ornamen interior yang khas, seperti lampu kuno serta almari yang memiliki ornamen berbahan kayu. Nuansa tradisional juga dihadirkan dengan memasang ornamen dinding seperti lukisan batik yang menjadi ciri khas Kota Solo.
Hotel kedua yang juga memiliki gaya arsitektur luar biasa adalah Inntel Hotel yang terletak di Zandaam, salah satu kota yang kebanyakan menganut gaya arsitektur tradisional khas Belanda. Hotel yang dibangun sekitar dua tahun lalu itu memiliki desain eksterior yang berwarnawarni. Siapa pun yang melewati bangunan ini pasti langsung tertarik dan terpana melihatnya.
Bahkan menurut pengakuan arsitek yang merancang bangunan ini, Van Winden dari WAM Architekten, gedung yang dia bangun tersebut mampu mempengaruhi emosi jiwa mereka yang melewatinya. Jika dilihat dari depan, hotel berbintang empat yang terletak di sebelah stasiun kereta api Zandaam ini tampak seperti tumpukan rumah yang disusun tegak dan saling menimpa satu sama lain.
Hotel ini memang sengaja didesain dengan gaya arsitektur rumah tradisional khas Zandaam untuk menyelaraskan bentuk bangunan hotel dengan tata ruang kota. Hal ini dikarenakan setiap bangunan yang ingin didirikan harus dilaporkan terlebih dahulu kepada perencana tata kota untuk mendapatkan persetujuan. Dekorasi eksterior hotel ini terdiri atas kamuflase kumpulan 70 rumah individual yang ditumpuk menjadi satu dalam satu badan utama.
Dicat dengan warna-warna terang, seperti hijau, biru, hitam, dan jingga. Bagi yang tertarik bermalam di hotel ini, Anda hanya harus mengeluarkan kocek minimal senilai USD113 atau sekitar Rp1.088.000 per malam. Dengan biaya tersebut, Anda sudah bisa menikmati ruang kamar hotel yang memiliki interior modern.
Walau semua elemen interiornya terlihat biasa dan tidak seheboh penampilan eksterior, seperti wallpaper yang memuat iklan-iklan lama cokelat bubuk dan biskuit khas Kota Zaandam, penampilan interior kamar tetap terlihat unik dan tidak biasa.
Aprilia s an
(ars)