Bangun Pabrik, Oasis Gelontorkan Rp300 M
A
A
A
JAKARTA - PT Oasis Waters International, produsen air minum dalam kemasan (AMDK), menggelontorkan dana Rp300 miliar untuk membangun pabrik baru di Semarang, Jawa Tengah.
Pabrik tersebut rencananyabisaberoperasitahundepan. Manajemen Oasis berharap dengan beroperasinya pabrik tersebut bisa meningkatkan market share dari saat ini 13% menjadi 20%. ”Kami optimistis bisa menjadi produsen AMDK terbesar kedua tahun depan,” ujar Chairman Oasis Alfi Gunawan ketika menerima kunjungan Menteri Perindustrian ( Menperin) Saleh Husin di kantornya di Jakarta akhir pekan lalu.
Sebelumnya, Oasis telah memiliki tiga pabrik yang berlokasi di Palembang, Bali, dan Surabaya. Dengan empat pabrik yang tersebut, nantinya Oasis bisa memproduksi AMDK berbagai varian dengan kapasitas total 1,5 miliar liter per tahun.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Oasis Waters Internasional Nathaniel Gunawan mengatakan bahwa perseroan tengah mengkaji untuk mengembangkan bisnis ke usaha air minum di luar mineral. ”Kita juga sedang pelajari untuk buat produk minuman baru dari teh atau kopi,” katanya. Ke depan, pihaknya ingin merambah jaringan dan pasar hingga pelosok daerah.
Saat ini, distribusi minuman Oasis 80% masihdiPulauJawa.”Kitaingin jadi national brand. Kita ingin mengandalkan brand kita ke luar Jawa. Kita ingin memperkuat sistem itu, bisa jalan ke kabupaten, ke kota-kota kecil di luar Jawa,” paparnya. Sejak 2011-2015, Oasis telah menginvestasikan dananya mencapai Rp1,4 triliun.
Keberanian Oasis melakukan ekspansi ini diapresiasi Menperin Saleh Husin. Menurut Menperin, hal itu membuktikan pasar dalam negeri terus tumbuh. ”Jumlah penduduk yang besar dan kebutuhan akan produk berkualitas menjadi magnet bagi industri ini untuk meningkatkan produksi dan investasi,” katanya.
Walaupun, kata Menperin, pertumbuhan ekonomi secara nasional maupun global masih lemah, namun kondisi itu tidak menyurutkan keinginan pelaku industri AMDK dalam melakukan ekspansi.
”Kita melihat yang dilakukan Oasis dengan melebarkan investasinya adalah wujud optimisme pelaku industri,” tutur Saleh sembari mengapresiasi langkah strategis yang dilakukan Oasis yang menggambarkan prospektifnya investasi di Indonesia.
Oktiani Endarwati
Pabrik tersebut rencananyabisaberoperasitahundepan. Manajemen Oasis berharap dengan beroperasinya pabrik tersebut bisa meningkatkan market share dari saat ini 13% menjadi 20%. ”Kami optimistis bisa menjadi produsen AMDK terbesar kedua tahun depan,” ujar Chairman Oasis Alfi Gunawan ketika menerima kunjungan Menteri Perindustrian ( Menperin) Saleh Husin di kantornya di Jakarta akhir pekan lalu.
Sebelumnya, Oasis telah memiliki tiga pabrik yang berlokasi di Palembang, Bali, dan Surabaya. Dengan empat pabrik yang tersebut, nantinya Oasis bisa memproduksi AMDK berbagai varian dengan kapasitas total 1,5 miliar liter per tahun.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Oasis Waters Internasional Nathaniel Gunawan mengatakan bahwa perseroan tengah mengkaji untuk mengembangkan bisnis ke usaha air minum di luar mineral. ”Kita juga sedang pelajari untuk buat produk minuman baru dari teh atau kopi,” katanya. Ke depan, pihaknya ingin merambah jaringan dan pasar hingga pelosok daerah.
Saat ini, distribusi minuman Oasis 80% masihdiPulauJawa.”Kitaingin jadi national brand. Kita ingin mengandalkan brand kita ke luar Jawa. Kita ingin memperkuat sistem itu, bisa jalan ke kabupaten, ke kota-kota kecil di luar Jawa,” paparnya. Sejak 2011-2015, Oasis telah menginvestasikan dananya mencapai Rp1,4 triliun.
Keberanian Oasis melakukan ekspansi ini diapresiasi Menperin Saleh Husin. Menurut Menperin, hal itu membuktikan pasar dalam negeri terus tumbuh. ”Jumlah penduduk yang besar dan kebutuhan akan produk berkualitas menjadi magnet bagi industri ini untuk meningkatkan produksi dan investasi,” katanya.
Walaupun, kata Menperin, pertumbuhan ekonomi secara nasional maupun global masih lemah, namun kondisi itu tidak menyurutkan keinginan pelaku industri AMDK dalam melakukan ekspansi.
”Kita melihat yang dilakukan Oasis dengan melebarkan investasinya adalah wujud optimisme pelaku industri,” tutur Saleh sembari mengapresiasi langkah strategis yang dilakukan Oasis yang menggambarkan prospektifnya investasi di Indonesia.
Oktiani Endarwati
(bbg)