Harga Minyak Dunia Turun Dipicu Sentimen Iran

Senin, 13 Juli 2015 - 10:42 WIB
Harga Minyak Dunia Turun...
Harga Minyak Dunia Turun Dipicu Sentimen Iran
A A A
SINGAPURA - Harga minyak dunia diperdagangkan menurun pada Senin karena Iran dan enam kekuatan dunia semakin dekat dengan kesepakatan program nuklir.

Potensi Iran menambah kelebihan pasokan minyak global dan melemahnya permintaan China dan Eropa menyebabkan beberapa analis memperkirakan bahwa harga minyak mentah akan jatuh lebih dalam.

Iran dan enam kekuatan dunia berada di ambang mencapai kesepakatan nuklir, yang bisa menyebabkan pencabutan sanksi pada Teheran.

Di Eropa, krisis utang Yunani terus berlanjut, di mana pertemuan darurat akhir pekan lalu hingga larut malam antara Yunani dan kreditor gagal menemukan kesepakatan dana talangan (bailout).

Sementara di Asia, investor akan melihat apakah pasar saham China dapat tetap stabil setelah upaya keras pemerintah negara Tirai Bambu tersebut memulihkan bursa sahamnya dari kejatuhan tajam.

Minyak mentah berjangka AS untuk pengiriman bulan depan diperdagangkan pada USD52,13/barel pada pukul 08.25 WIB, turun 61 sen dari sebelumnya. Minyak mentah Brent untuk pengiriman bulan depan juga turun 69 sen ke USD58,04/barel.

Dengan risiko ekonomi yang sedang berlangsung dan kelebihan pasokan melimpah, beberapa analis menurunkan perkiraan harga minyak.

"Pasar minyak telah menghadapi kelebihan pasokan/permintaan yang terus-menerus melemah selama berbulan-bulan. Sekarang risiko makro dari Yunani, Iran, dan China menambah sentimen. Minyak bisa jatuh ke bawah USD50/barel pada kuartal III tahun ini," tulis Bank of America Merrill Lynch seperti dilansir dari Reuters, Senin (13/7/2015).

Sementara Deutsche Bank mengatakan bahwa fundamental pasar minyak tetap lemah dan dengan tidak adanya pengurangan produksi minyak dari organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) atau gangguan pasokan maka harga akan tetap rendah.

Adapun Commerzbank mengatakan bahwa potensi pasokan minyak Iran bisa menambah kelebihan pasokan saat ini 1,5 juta-2 juta barel per hari (bph), sehingga memberikan tekanan tambahan pada harga.

"China Association of Automobile Manufacturers baru saja menurunkan proyeksi pertumbuhan untuk penjualan kendaraan tahun ini dari 7% menjadi 3%, yang tidak diragukan lagi akan memiliki efek peredam pada permintaan bensin," tulis bank.

Commerzbank memperkirakan harga minyak brent akan jatuh di bawah USD55/barel dan WTI di bawah USD50/barel.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7353 seconds (0.1#10.140)