Batik Bayat Berencana Go Internasional

Senin, 20 Juli 2015 - 18:39 WIB
Batik Bayat Berencana Go Internasional
Batik Bayat Berencana Go Internasional
A A A
BANTUL - Bayat, mungkin selama ini hanya dikenal sebagai kecamatan kecil yang berada di Kabupaten Klaten yang hanya dikenal karena beberapa makam dianggap sakral dan menjadi tujuan ziarah. Namun ternyata di kecamatan ini juga ada batik yang terpendam dan belum banyak terkespos.

Meski demikian, bagi Erna Purwanti, merasa tertantang ketika bersinggungan dengan batik Bayat. Karena menurutnya, kerajinan batik rakyat di Bayat mempunyai sejarah panjang dan memiliki khasanah kearifan lokal yang dijunjung tinggi sampai saat ini.

Konon, keterampilan seni membatik yang dimiliki masyarakat Bayat tersebut, diajarkan salah seorang utusan Sunan Kalijaga yakni Ki Ageng Pandanaran, yang selanjutnya lebih dikenal dengan nama Sunan Bayat.

Erna Purwanti selama ini memang dikenal sebagai pelestari Batik Bayat. Menurutnya, batik Wong Klaten tersebut memang belum kelihatan menonjol ciri khasnya. Meski motif seperti gajah birowo, pintu retno, parang liris, babon angrem, dan mukti wirasat adalah ciri khas batik Bayat.

"Warnanya khas Batik Bayat didominasi soga atau kecoklatan yang mempunyai pola berbeda dengan batik dari Kasultanan Yogyakarta atau Kasunanan Surakarta," kata Erna yang juga pemilik gerai batik ini.

Untuk itu, melalui showroom baru Batik miliknya, Erna ingin memperluas pasar Batik Bayat dengan membidik segmen menengah ke atas juga akan menjaring wisatawan mancanegara.

Gerai batik yang ada di Yogyakarta ini merupakan gerai ke empat setelah di Klaten, Solo, Semarang, dan Klaten Bayat itu juga melengkapi produknya dengan sejumlah inovasi batik dengan memberi warna-warna lebih berani pada desain mereka untuk menyasar segmen anak muda.

"Kami memadukan batik tulis dengan cap untuk memberi warna yang lebih dinamis sekaligus memperkaya desain batik yang kami luncurkan," ucapnya.

Terkait harga yang ditawarkan berkisar Rp100 ribu hingga Rp1,2 juta. Keberadaan Batik Purwanti yang mengangkat Batik Bayat, diharapkan akan melengkapi kekayaan khasanah budaya batik di Yogyakarta.

Menurutnya, motif batik di Yogyakarta dan Jateng sangat kaya, tugas perajin batik adalah menjaga. warisan budaya dengan menyelami sejarah. "Terus berinovasi membuat produk lebih menarik, serta memberikan produk yang berkualitas kepada konsumen," tukasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4537 seconds (0.1#10.140)