Opor Ayam, Menu Wajib Lebaran Bos Pertamina
A
A
A
JAKARTA - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto mengatakan, opor ayam adalah menu wajib kala lebaran tiba. Masakan wajib ada saat Idul Fitri tersebut sudah menjadi tradisi keluarga besarnya setahun sekali.
"Kalau ibu dan istri saya pasti sudah tahu. Selain lebaran, boleh masak apa saja kecuali opor ayam karena itu menu wajib kalau lebaran, hanya boleh dimasak ketika lebaran," katanya kepada Sindonews, baru-baru ini.
Semenjak tinggal di Jakarta untuk melaksanakan tugas sebagai Bos Pertamina, mantan Direktur Utama PT Semen Indonesia Tbk tersebut mengakui dirinya menjadi sosok yang mudah untuk menyantap makanan apapun.
Pada saat bulan Ramadan ketika berbuka puasa, dia mengatakan, suka santapan yang segar. Sementara ketika sahur, dia cenderung memilih makanan tanpa banyak kuah.
"Kalau buka puasa, saya suka yang segar-segar, seperti rawon, sayur bening, dan ayam goreng. Nah, kalau sahur lebih suka yang kering-kering, tidak terlalu banyak kuah," ujarnya.
Biasanya ketika di Surabaya, saat sahur Dwi makan ayam penyet. Namun karena saat ini tinggal sendiri di Jakarta, dia kadang makan lauk telur rebus.
"Biasanya saya makan putihnya karena buat yang umurnya sudah senior ini, katanya bagus," tutur pria kelahiran Surabaya, 60 tahun silam tersebut.
Lebih lanjut dia menuturkan, lebaran kali ini tidak ada agenda untuk mudik ke kampung halamannya di Surabaya lantaran harus selalu siap siaga dengan tugasnya di Jakarta untuk memantau ketersediaan stok bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji selama H-15 hingga H-15 lebaran.
"Tidak mudik, tahun ini stand by saja. Kalau mudik sekalian pantau SPBU di sana. Bahkan direksi juga tidak mengambil cuti karena harus mantau lebaran. Itulah bentuk kontribusi kita untuk masyarakat," pungkasnya.
"Kalau ibu dan istri saya pasti sudah tahu. Selain lebaran, boleh masak apa saja kecuali opor ayam karena itu menu wajib kalau lebaran, hanya boleh dimasak ketika lebaran," katanya kepada Sindonews, baru-baru ini.
Semenjak tinggal di Jakarta untuk melaksanakan tugas sebagai Bos Pertamina, mantan Direktur Utama PT Semen Indonesia Tbk tersebut mengakui dirinya menjadi sosok yang mudah untuk menyantap makanan apapun.
Pada saat bulan Ramadan ketika berbuka puasa, dia mengatakan, suka santapan yang segar. Sementara ketika sahur, dia cenderung memilih makanan tanpa banyak kuah.
"Kalau buka puasa, saya suka yang segar-segar, seperti rawon, sayur bening, dan ayam goreng. Nah, kalau sahur lebih suka yang kering-kering, tidak terlalu banyak kuah," ujarnya.
Biasanya ketika di Surabaya, saat sahur Dwi makan ayam penyet. Namun karena saat ini tinggal sendiri di Jakarta, dia kadang makan lauk telur rebus.
"Biasanya saya makan putihnya karena buat yang umurnya sudah senior ini, katanya bagus," tutur pria kelahiran Surabaya, 60 tahun silam tersebut.
Lebih lanjut dia menuturkan, lebaran kali ini tidak ada agenda untuk mudik ke kampung halamannya di Surabaya lantaran harus selalu siap siaga dengan tugasnya di Jakarta untuk memantau ketersediaan stok bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji selama H-15 hingga H-15 lebaran.
"Tidak mudik, tahun ini stand by saja. Kalau mudik sekalian pantau SPBU di sana. Bahkan direksi juga tidak mengambil cuti karena harus mantau lebaran. Itulah bentuk kontribusi kita untuk masyarakat," pungkasnya.
(rna)