China Kritik Trump: Ancaman Tarif Tak Menyelesaikan Masalah Amerika

Kamis, 28 November 2024 - 19:22 WIB
loading...
China Kritik Trump:...
China mengkritisi Presiden AS terpilih Donald Trump yang akan mengenakan tarif tambahan terhadap barang-barang China. Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping. FOTO/Reuters
A A A
JAKARTA - China mengkritisi Presiden AS terpilih Donald Trump yang akan mengenakan tarif tambahan pada barang-barang China. Rencana tersebut tidak akan menyelesaikan masalah di Amerika.

Pemerintahan AS yang akan datang akan melimpahkan kesalahan atas krisis opioid di Amerika kepada China, terkait pasokan Fentanil. Trump, yang mulai menjabat pada 20 Januari 2025 menyatakan akan memberlakukan tarif 10% untuk barang-barang China sehingga Beijing melakukan lebih banyak hal untuk menghentikan perdagangan bahan kimia sebagai zat adiktif.

Dia telah mengancam tarif lebih dari 60% untuk barang-barang China saat berkampanye.

"Posisi China menentang kenaikan tarif sepihak tetap konsisten," ujar juru bicara Kementerian Perdagangan China, He Yadong dalam konferensi pers dikutip dari Reuters, Kamis (28/11/2024).

"Menerapkan tarif sewenang-wenang pada mitra dagang tidak akan menyelesaikan masalah Amerika sendiri."



Ia menambahkan bahwa AS harus mematuhi peraturan-peraturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan bekerja sama dengan China untuk mempromosikan hubungan ekonomi dan perdagangan yang stabil.

Para analis memproyeksikan kebijakan tarif tersebut akan menjadi langkah awal akan perang dagang selama empat tahun, yang berpotensi jauh lebih buruk daripada masa jabatan pertamanya yang menyebabkan tarif 7,5% - 25% dan rantai pasokan global terputus.



Sebelumnya, orang pilihan Trump untuk menjalankan Departemen Perdagangan dan mengawasi Kantor Perwakilan Dagang AS, Howard Lutnick, mengatakan dalam sebuah wawancara podcast di bulan Oktober bahwa "China menyerang Amerika" dengan fentanil dan menyarankan Trump untuk memungut tarif setinggi 200% pada China.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1185 seconds (0.1#10.140)