BPJS Ketenagakerjaan Siapkan Strategi Portofolio Deposito

Senin, 13 Juli 2015 - 22:55 WIB
BPJS Ketenagakerjaan...
BPJS Ketenagakerjaan Siapkan Strategi Portofolio Deposito
A A A
BANDUNG - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan akan mengalihkan penempatan investasi dana dalam instrumen deposito. Strategi ini akan mengatasi portofolio saham di tengah gejolak pasar modal sepanjang semester I/2015.

Direktur Investasi BPJS Ketenagakerjaan Jefri Haryadi mengatakan portofolio investasi saham terkoreksi 21% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Namun dia meyakini hasil investasi saham dapat mencapai target portofolio akhir tahun ini sebesar Rp5,05 triliun atau 25,15% dari seluruh portofolio sampai akhir tahun.

“Koreksi ini hanya sentimen temporer. Semester II tentu lebih baik sehingga bisa membuat kami take profit dan sesuai dengan target portofolio,” ujarnya di Bandung.

Dia menjelaskan, kondisi pasar modal yang tidak menentu memberikan efek besar bagi kinerja investasi BPJS Ketenagakerjaan. Pada saat ini, BPJS Ketenagakerjaan tidak akan menjual saham yang ada di portofolio. Dalam memilih pun, BPJS Ketenagakerjaan juga memilih instrumen investasi yang mempunyai fundamental baik.

"Jadi, kami tidak asal pilih, paling tidak punya record yang bagus, biasanya kami memilih instrumen saham untuk perusahaan pelat merah lah," tuturnya.

Sampai Juni 2015, total hasil investasi saham turun menjadi Rp2,7 triliun dari sebelumnya Rp3,47 triliun pada Juni 2014. Sebaliknya, hasil investasi deposito meningkat 22,3% menjadi Rp2,55 triliun dari sebelumnya Rp2,08 triliun.

Selain itu, hasil investasi surat utang juga menanjak 20,6% menjadi Rp3,99 triliun dari sebelumnya Rp3,31 triliun. Peningkatan juga terjadi untuk instrumen reksadana dan properti yang masing-masing naik 97,4% dan 23,7%.“Pasar modal tengah mengalami koreksi sehingga itu kami masukkan ke deposito dulu. Begitu sudah masuk level bottom, baru kami masuk lagi,” katanya.

Dia mengatakan penempatan saham di lembaga jasa keuangan masih memberikan return yang positif. Selain itu, dia meyakini penempatan dana di sektor infrastruktur akan sangat menjanjikan pada semester II/2015 nanti. Pihaknya juga akan segera melakukan review setelah hasil kuartal II/2015 tersebut diketahui untuk merancang stratagi baru agar target akhir tahun tercapai.

Secara keseluruhan, BPJS Ketenagakerjaan mencatatkan hasil investasi sebesar Rp10,09 triliun atau 50,32% dari target akhir tahun yakni Rp20.07 triliun sepanjang semester I/2015.

Rasio Yield of Investment (YOI) mencapai 10,51%. Sektor saham masih mencatatkan YOI tertinggi sebesar 14,11%, diikuti dengan properti dan reksadana masing-masing 13,08% dan 10,33%.

Di sisi lain, total dana investasi mencapai Rp194,93 triliun atau telah mencapai 83,6% dari target akhir tahun sebesar Rp233 triliun sampai akhir semester I/2015. Kontribusi terbesar masih disumbangkan surat utang sebesar 46,91%, deposito 23,69%, saham 20,89%, reksadana 7,92% dan investasi langsung 0,59%.

BPJS Ketenagakerjaan telah meraih total dana investasi sebesar Rp194,93 triliun di semester I-2015. Angka itu sekitar 83,66% dari posisi total dana investasi sebesar Rp233 triliun di rencana kerja anggaran tahun (RKAT) 2015."Total dana investasi Rp194,93 triliun di semester I-2015 telah mengalami kenaikan 15,9%, jika dibanding raihan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp168,19 triliun," ujarnya.

Mengacu pada peraturan pemerintah Nomor 99 tahun 2013, BPJS Ketenagakerjaan hanya menempatkan investasi ke deposito, saham, reksa dana, surat utang, penyertaan, dan properti. Selama enam bulan pertama di tahun ini, dana yang diinvestasikan ke deposito sebesar Rp46,18 triliun, serta saham mencapai Rp40,71 triliun atau setara 20,89%. Kemudian reksa dana mencapai 15,43 triliun, atau setara 7,92 persen. Surat utang mencapai Rp91,44 triliun, atau setara 46,91 persen. Penyertaan dan properti memiliki porsi 0,59%.

Target total dana investasi Rp233 triliun di RKAT 2015, terdiri deposito sebesar Rp64,65 triliun (27,75%), saham sebesar Rp47,22 triliun (20,27%), reksa dana sebesar Rp18,36 triliun (7,88%), surat utang sebesar Rp96,29 triliun (41,33%), terakhir untuk penyertaan dan properti memiliki porsi 2,78%.

Baca juga:

Ini Nilai Kenaikan Santunan BPJS Ketenagakerjaan

Pemerintah Tak Siap Laksanakan BPJS Ketenagakerjaan

Aturan Dana JHT 10 Tahun Akhirnya Direvisi
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5664 seconds (0.1#10.140)