Rupiah Diperkirakan Melemah Jelang Rilis BI Rate
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) diperkirakan melemah jelang Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI), yang akan merilis suku bunga acuan (BI rate).
"Yang perlu dicermati adalah rupiah jelang RDG BI yang biasanya melemah. Padahal jika dilihat dari RDG RDG BI sebelumnya, tidak ada perubahan signifikan, terutama pada laju BI rate," kata Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Selasa (14/7/2015).
Apalagi, dia menambahkan, dengan situasi saat ini, BI mungkin tidak akan gegabah dalam mengubah suku bunga acuannya. Namun demikian, saran dia, tetap antisipasi dan cermati setiap sentimen yang dirilis.
Reza memprediksi rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia akan berada pada rentang Rp13.305-Rp13.312/USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp13.299/USD atau terapresiasi 5 poin dibanding penutupan sebelumnya di Rp13.304/USD.
Kemarin adanya kekhawatiran akan kembali gagalnya pengajuan proposal reformasi anggaran dari Yunani yang diajukan kepada para kreditor membuat laju euro sempat melemah.
Pelaku pasar yang melakukan langkah antisipasi langsung melakukan aksi jual dan kembali beralih pada USD. Akan tetapi, mulai meredanya gejolak keuangan di China turut menguatkan laju yuan, sehingga dapat mengimbangi pelemahan euro.
"Yang perlu dicermati adalah rupiah jelang RDG BI yang biasanya melemah. Padahal jika dilihat dari RDG RDG BI sebelumnya, tidak ada perubahan signifikan, terutama pada laju BI rate," kata Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Selasa (14/7/2015).
Apalagi, dia menambahkan, dengan situasi saat ini, BI mungkin tidak akan gegabah dalam mengubah suku bunga acuannya. Namun demikian, saran dia, tetap antisipasi dan cermati setiap sentimen yang dirilis.
Reza memprediksi rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia akan berada pada rentang Rp13.305-Rp13.312/USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp13.299/USD atau terapresiasi 5 poin dibanding penutupan sebelumnya di Rp13.304/USD.
Kemarin adanya kekhawatiran akan kembali gagalnya pengajuan proposal reformasi anggaran dari Yunani yang diajukan kepada para kreditor membuat laju euro sempat melemah.
Pelaku pasar yang melakukan langkah antisipasi langsung melakukan aksi jual dan kembali beralih pada USD. Akan tetapi, mulai meredanya gejolak keuangan di China turut menguatkan laju yuan, sehingga dapat mengimbangi pelemahan euro.
(rna)