Perbankan Dibuka Lagi, Harga Barang Naik

Selasa, 21 Juli 2015 - 09:54 WIB
Perbankan Dibuka Lagi, Harga Barang Naik
Perbankan Dibuka Lagi, Harga Barang Naik
A A A
ATHENA - Perbankan Yunani dibuka kembali kemarin, setelah tiga pekan tutup. Meski demikian, warga negara itu harus menghadapi kenaikan harga berbagai kebutuhan pokok.

Penutupan bank sejak 29 Juni itu mengakibatkan kerugian ekonomi mencapai 3 miliar euro karena kekurangan stok kebutuhan pokok di pasar dan kekacauan ekspor. Kontrol kapital tetap diberlakukan termasuk melarang transfer ke perbankan di luar negeri dan larangan membuka rekening baru.

Adapun, batas minimal penarikan dana tunai 60 euro per hari telah diperlunak. Louka Katseli, Kepala Asosiasi Bank Yunani, menjelaskan bahwa warga negara itu sekarang dapat menarik uang tunai maksimal 300 euro sejak Jumat (17/7), saat batas pekanan baru 420 euro diberlakukan.

Pemerintah diperkirakan membayar 4,2 miliar euro pada Bank Sentral Eropa (ECB) setelah mendapat pinjaman jangka pendek 7,15 miliar euro dari Uni Eropa (UE) pada Jumat (17/7). Pinjaman itu juga memungkinkan pemerintah Yunani membayar utang pada Dana Moneter Internasional (IMF) yang menunggak sejak Juni.

Pemerintahan sayap kiri Yunani pekan lalu menyepakati reformasi ketat, termasuk menaikkan pajak, mengubah sistem pensiun dan privatisasi, dengan imbalan bailout tiga tahun sebesar 86 miliar euro yang diharapkan dapat mencegah negara itu keluar dari zona euro. Sejumlah pajak untuk barang dan jasa naik di Yunani pada Senin (20/7), seperti gula, cokelat, hingga kondom, taksi, dan biaya pemakaman, mulai dari 13% hingga 23%.

Di sisi lain, pajak untuk obat-obatan, buku, dan surat kabar turun dari 6,5% menjadi 6%. Katseli menjelaskan, sekitar 40 miliar euro telah ditarik dari perbankan Yunani sejak Desember oleh para nasabah yang khawatir dengan tabungan mereka. Tindakan itu mengganggu kemampuan perbankan berfungsi dengan normal.

Dia meminta warga Yunani kembali menabung dananya di bank untuk mendukung sistem keuangan yang terkena krisis. ”Jika kita mengambil uang dari tabungan kita dan rumah kita, dalam kondisi apa pun, itu tidak aman, dan bila kita menabungnya di bank, kita akan memperkuat likuiditas,” tuturnya pada Mega TV.

Untuk pertama kali dalam beberapa bulan terakhir, tim teknis yang mewakili para kreditor yakni UE, ECB, dan IMF, akan berada di Athena dalam beberapa pekan mendatang untuk menilai kondisi ekonomi. Paket penghematan itu membuat beberapa anggota parlemen dari partai berkuasa Syriza mengundurkan diri.

Hal itu memaksa Perdana Menteri (PM) Yunani Alexis Tsipras melakukan perombakan terbatas pada Jumat (17/7). Meski demikian, sebagian besar analis dan pejabat pemerintah menyatakan pemilu tampaknya akan segera digelar lebih awal dan kemungkinan pada September mendatang. Para pengkritik Tsipras menyatakan dia telah diperas oleh para kreditor yang mengancam negara itu keluar dari zona euro.

Kanselir Jerman Angela Merkel akhir pekan lalu menegaskan kembali sikap Berlin yang menolak pemutihan utang untuk Yunani. Kendari demikian, pemerintahannya terbuka untuk lebih fleksibel pada jadwal pembayaran ulang utang Yunani.

Syarifudin
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7871 seconds (0.1#10.140)