Presiden Toshiba Hisao Tanaka Mundur

Rabu, 22 Juli 2015 - 10:33 WIB
Presiden Toshiba Hisao Tanaka Mundur
Presiden Toshiba Hisao Tanaka Mundur
A A A
TOKYO - Presiden Toshiba Hisao Tanaka kemarin mengundurkan diri karena terkait skandal akuntansi senilai USD1,2 miliar.

Pengunduran diri itu diikuti tujuh eksekutif serta direktur perusahaan, termasuk Vice Chairman Norio Sasaki yang juga mantan presiden Toshiba. Pengunduran diri para petinggi Toshiba setelah muncul laporan independen yang menemukan manajemen senior terlibat dalam skandal ini selama bertahun-tahun untuk mengejar laba.

Dalam dakwaan, laporan yang disusun tim yang disewa perusahaan itu menyatakan, para manajer terlibat dalam penggembungan laba secara sistematis selama bertahuntahun. Ini merupakan salah satu skandal akuntansi paling merusak di Jepang dalam beberapa tahun terakhir.

”Telah diungkap bahwa praktik akuntansi yang tidak pantas itu terjadi sejak lama, dan kami memohon maaf karena mengakibatkan masalah serius ini pada para pemegang saham dan pihak-pihak lain yang terkait. Karena itu, Hisao Tanaka, presiden perusahaan kami, dan Norio Sasaki, vide chairman perusahaan kami, akan mundur hari ini,” demikian pernyataan Toshiba, dikutip kantor berita AFP .

Tanaka, 64, dan Sasaki, 66, bergabung di Toshiba pada awal tahun 1970-an. Sasaki menjadi presiden Toshiba antara Juni 2009 dan Juni 2013, mencakup sebagian besar periode selama perusahaan menggembungkan laba. Dalam pernyataan juga disebut bahwa Chairman Masashi Muromachi akan mengambil alih sebagai presiden sementara.

Temuan ini muncul kurang dari dua bulan setelah perusahaan menerapkan kode tata kelola perusahaan yang diharapkan dapat melahirkan era baru transparansi untuk para pemegang saham di perusahaan- perusahaan Jepang. Skandal besar juga pernah dialami perusahaan pembuat kamera dan peralatan medis Olympus.

Pada 2013 tiga mantan eksekutif perusahaan itu mendapat hukuman penjara yang ditangguhkan atas peran mereka dalam penipuan akuntansi senilai USD1,7 miliar. Kasus ini menarik perhatian internasional karena inilah untuk pertama kali eksekutif asing mengungkap skandal itu sehingga para koleganya hancur.

Tim Toshiba yang dipimpin mantan jaksa Tokyo itu menyoroti budaya korporat yang tidak dapat melawan pemimpin berkuasa yang ingin mendorong laba dengan risiko apa pun. ”Akuntansi yang tidak pantas itu secara sistematis dilakukan sebagai hasil keputusan manajemen, merusak kepercayaan banyak pemegang saham,” papar ringkasan laporan yang dirilis Toshiba. ”Toshiba memiliki budaya korporat, di mana keputusan manajemen tidak dapat ditentang,” ungkap laporan Toshiba.

Meski menghadapi pukulan, saham Toshiba justru naik kemarin, saat laporan itu mengakhiri berbulan-bulan ketidakpastian tentang masalah akuntansi yang berkepanjangan dan siapa yang harus bertanggung jawab. Saham Toshiba naik 6,13% menjadi 399,90 yen pada penutupan perdagangan. Para analismenyatakan, harga saham naik karena para investor melakukan pembe-lian kembali saham yang telah turun lebih dari 20% sejak Mei.

”Para investor tidak memiliki alasan lagi untuk menjual saham saat ini, sehingga kitamelihat momentumpembelian kembali saham,” ungkap Mitsushige Akino, eksekutif di Ichiyoshi Asset Management, kepada Bloomberg News .

Syarifudin
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8399 seconds (0.1#10.140)