Peluang Penurunan IHSG Berlanjut, Lirik Saham Ini
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan masih dimungkinkan kembali koreksi akibat masih maraknya sentimen negatif.
Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, hanya adanya transaksi beli saat melemah (buy on weakness) dan aksi beli pada saham-saham yang masih memiliki tren naik. Hal ini yang dapat membuat IHSG terangkat karena secara tren telah membuka peluang penurunan berlanjut.
"Semoga harapan kami dapat terwujud. Cermati dan antisipasi sentimen yang akan muncul, terutama dari kinerja para emiten," ujarnya di Jakarta, Selasa (28/7/2015).
Dia memperkirakan IHSG akan berada pada rentang support 4.760-4.765 dan resisten 4.800-4.854. Laju IHSG kemarin di bawah area target support 4.832-4.845 dan gagal mendekati area target resisten 4.866-4.900.
Reza menyampaikan, masih maraknya sentimen negatif membuat IHSG tetap berada di zona merahnya, kemarin. Bahkan hingga akhir sesi, laju IHSG bukannya membaik malah semakin ambruk.
"Negatifnya laju bursa saham Asia yang dimotori bursa saham China, dibarengi melemahnya laju bursa saham AS dan Eropa tidak memberikan kesempatan positif pada laju IHSG," jelas Reza.
Pelaku pasar pun cenderung melancarkan aksi jual. Rilis berita penurunan kinerja PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) telah melorotkan indeks perkebunan. Begitupun dengan ekspektasi akan penurunan kinerja dari emiten lainnya.
Bahkan rilis kenaikan FDI dan kebijakan OJK yang diklaim dapat membantu peningkatan pasar modal tidak mampu menjadi sentiment yang direspon positif serta kebijakan kredit perbankan juga demikian.
Kali ini pelemahan rupiah yang diikuti aksi jual asing membenamkan IHSG di zona merah. Transaksi asing kembali nett sell dari net sell Rp123,84 miliar menjadi net sell Rp576,55 miliar.
Adapun sejumlah saham yang direkomendasikan, yaitu:
PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) diperkirakan akan bergerak pada kisaran harga Rp1.940-Rp2.100. Rekomendasi lakukan penjualan (trading sell) jika gagal bertahan di Rp2.035.
PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) diperkirakan akan bergerak pada kisaran harga Rp415-Rp477. Rekomendasi lakukan pembelian (trading buy) selama bertahan di atas Rp443.
PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) diperkirakan akan bergerak pada kisaran harga Rp405-Rp425. Rekomendasi lakukan pembelian (trading buy) selama bertahan di atas Rp410.
PT Global Mediacom Tbk (BMTR) diperkirakan akan bergerak pada kisaran harga Rp1.120-Rp1.225. Rekomendasi lakukan pembelian (trading buy) selama bertahan di atas Rp1.150.
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) diperkirakan akan bergerak pada kisaran harga Rp8.425-Rp8.700. Rekomendasi lakukan pembelian (trading buy) selama bertahan di atas Rp8.500.
PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) diperkirakan akan bergerak pada kisaran harga Rp5.650-Rp6.025. Rekomendasi lakukan pembelian (trading buy) selama bertahan di atas Rp5.850.
Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, hanya adanya transaksi beli saat melemah (buy on weakness) dan aksi beli pada saham-saham yang masih memiliki tren naik. Hal ini yang dapat membuat IHSG terangkat karena secara tren telah membuka peluang penurunan berlanjut.
"Semoga harapan kami dapat terwujud. Cermati dan antisipasi sentimen yang akan muncul, terutama dari kinerja para emiten," ujarnya di Jakarta, Selasa (28/7/2015).
Dia memperkirakan IHSG akan berada pada rentang support 4.760-4.765 dan resisten 4.800-4.854. Laju IHSG kemarin di bawah area target support 4.832-4.845 dan gagal mendekati area target resisten 4.866-4.900.
Reza menyampaikan, masih maraknya sentimen negatif membuat IHSG tetap berada di zona merahnya, kemarin. Bahkan hingga akhir sesi, laju IHSG bukannya membaik malah semakin ambruk.
"Negatifnya laju bursa saham Asia yang dimotori bursa saham China, dibarengi melemahnya laju bursa saham AS dan Eropa tidak memberikan kesempatan positif pada laju IHSG," jelas Reza.
Pelaku pasar pun cenderung melancarkan aksi jual. Rilis berita penurunan kinerja PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) telah melorotkan indeks perkebunan. Begitupun dengan ekspektasi akan penurunan kinerja dari emiten lainnya.
Bahkan rilis kenaikan FDI dan kebijakan OJK yang diklaim dapat membantu peningkatan pasar modal tidak mampu menjadi sentiment yang direspon positif serta kebijakan kredit perbankan juga demikian.
Kali ini pelemahan rupiah yang diikuti aksi jual asing membenamkan IHSG di zona merah. Transaksi asing kembali nett sell dari net sell Rp123,84 miliar menjadi net sell Rp576,55 miliar.
Adapun sejumlah saham yang direkomendasikan, yaitu:
PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) diperkirakan akan bergerak pada kisaran harga Rp1.940-Rp2.100. Rekomendasi lakukan penjualan (trading sell) jika gagal bertahan di Rp2.035.
PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) diperkirakan akan bergerak pada kisaran harga Rp415-Rp477. Rekomendasi lakukan pembelian (trading buy) selama bertahan di atas Rp443.
PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) diperkirakan akan bergerak pada kisaran harga Rp405-Rp425. Rekomendasi lakukan pembelian (trading buy) selama bertahan di atas Rp410.
PT Global Mediacom Tbk (BMTR) diperkirakan akan bergerak pada kisaran harga Rp1.120-Rp1.225. Rekomendasi lakukan pembelian (trading buy) selama bertahan di atas Rp1.150.
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) diperkirakan akan bergerak pada kisaran harga Rp8.425-Rp8.700. Rekomendasi lakukan pembelian (trading buy) selama bertahan di atas Rp8.500.
PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) diperkirakan akan bergerak pada kisaran harga Rp5.650-Rp6.025. Rekomendasi lakukan pembelian (trading buy) selama bertahan di atas Rp5.850.
(rna)