BRI Salurkan Kredit Rp503 Triliun
BRI Salurkan Kredit Rp503 Triliun
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menyalurkan kredit Rp503,6 triliun hingga akhir Juni 2015. Angka ini meningkat 9,7% dibandingkan periode sama tahun lalu.
Direktur Utama Bank BRI Asmawi Syam mengatakan, kredit mikro mencatat pertumbuhan 15% year on year (yoy) atau sekitar Rp165,8 triliun. Sementara kredit ritel naik 11,8% (yoy) menjadi Rp187,3 triliun.
"Adapun kredit di segmen menengah menurun tipis 2,9% (yoy) menjadi Rp18,9 triliun. Kredit korporasi naik 2,8% (yoy) menjadi Rp 131,5 triliun," ujarnya di Jakarta, Jumat (31/7/2015).
Asmawi menjelaskan, kredit korporasi tersebut mayoritas disalurkan ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lainnya. Di sisi lain, pertumbuhan kredit telah diimbangi dengan rasio kredit macet (NPL) yang terjaga.
"NPL yang terjaga, NPL netto tercatat sebesar 0,6%, NPL gross 2,3%. Sementara dana pihak ketiga (DPK) meningkat 17,3% (yoy) menjadi Rp573,1 triliun di semester I/2015," jelas Asmawi.
Dari total DPK, lanjut dia, deposito mengalami pertumbuhan lebih cepat sebesar 26% (yoy) menjadi Rp262,9 triliun. Namun simpanan dalam bentuk dana murah masih mendominasi.
"Dana murah atau current account saving account (CASA) seperti giro dan tabungan masih mendominasi 54,1% dari total DPK. Dengan pertumbuhan 10,8% (yoy) menjadi Rp310,2 triliun," pungkasnya.
Direktur Utama Bank BRI Asmawi Syam mengatakan, kredit mikro mencatat pertumbuhan 15% year on year (yoy) atau sekitar Rp165,8 triliun. Sementara kredit ritel naik 11,8% (yoy) menjadi Rp187,3 triliun.
"Adapun kredit di segmen menengah menurun tipis 2,9% (yoy) menjadi Rp18,9 triliun. Kredit korporasi naik 2,8% (yoy) menjadi Rp 131,5 triliun," ujarnya di Jakarta, Jumat (31/7/2015).
Asmawi menjelaskan, kredit korporasi tersebut mayoritas disalurkan ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lainnya. Di sisi lain, pertumbuhan kredit telah diimbangi dengan rasio kredit macet (NPL) yang terjaga.
"NPL yang terjaga, NPL netto tercatat sebesar 0,6%, NPL gross 2,3%. Sementara dana pihak ketiga (DPK) meningkat 17,3% (yoy) menjadi Rp573,1 triliun di semester I/2015," jelas Asmawi.
Dari total DPK, lanjut dia, deposito mengalami pertumbuhan lebih cepat sebesar 26% (yoy) menjadi Rp262,9 triliun. Namun simpanan dalam bentuk dana murah masih mendominasi.
"Dana murah atau current account saving account (CASA) seperti giro dan tabungan masih mendominasi 54,1% dari total DPK. Dengan pertumbuhan 10,8% (yoy) menjadi Rp310,2 triliun," pungkasnya.
(izz)
Explore More