Menteri ESDM Pastikan Produksi Blok Cepu Kembali Normal
A
A
A
BANDUNG - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said memastikan, proses produksi lapangan migas Banyu Urip, Blok Cepu, Bojonegoro telah kembali normal, pasca insiden kerusuhan yang dilakukan pekerja di proyek tersebut.
Dia mengatakan, saat ini situasi di area kerja Engineering, Procurement and Constructions (EPC) I Banyu Urip telah kembali kondusif. Proses produksi pun telah kembali berjalan normal.
"Hari ini bahkan kemarin, saya dapat laporan sudah normal lagi produksinya (Blok Cepu)," katanya di Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB), Senin (3/8/2015).
Menurut Sudirman, menurunnya produksi minyak Blok Cepu akibat insiden tersebut merupakan konsekuensi yang harus dihadapi. Insiden tersebut telah menyebabkan produksi minyak di Blok Cepu turun hingga 55 ribu barel per hari.
"Itu konsekuensinya dari stop sementara. Tapi sudah hidup lagi kok. Sudah normal lagi," tutur dia.
Sudirman menambahkan, insiden tersebut terjadi disebabkan adanya perubahan peraturan. Namun di lokasi terjadi masalah teknis, sehingga mengakibatkan kerusuhan.
"Itu aksesnya harus ditertibkan, kemudian juga jam istirahat harus mulai diatur karena memang sudah waktunya persiapan ke finishing project," pungkasnya.
Baca:
Blok Cepu Rusuh, Produksi Minyak Dihentikan Sementara
Produksi Minyak Turun 55 Ribu Barel per Hari
Dia mengatakan, saat ini situasi di area kerja Engineering, Procurement and Constructions (EPC) I Banyu Urip telah kembali kondusif. Proses produksi pun telah kembali berjalan normal.
"Hari ini bahkan kemarin, saya dapat laporan sudah normal lagi produksinya (Blok Cepu)," katanya di Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB), Senin (3/8/2015).
Menurut Sudirman, menurunnya produksi minyak Blok Cepu akibat insiden tersebut merupakan konsekuensi yang harus dihadapi. Insiden tersebut telah menyebabkan produksi minyak di Blok Cepu turun hingga 55 ribu barel per hari.
"Itu konsekuensinya dari stop sementara. Tapi sudah hidup lagi kok. Sudah normal lagi," tutur dia.
Sudirman menambahkan, insiden tersebut terjadi disebabkan adanya perubahan peraturan. Namun di lokasi terjadi masalah teknis, sehingga mengakibatkan kerusuhan.
"Itu aksesnya harus ditertibkan, kemudian juga jam istirahat harus mulai diatur karena memang sudah waktunya persiapan ke finishing project," pungkasnya.
Baca:
Blok Cepu Rusuh, Produksi Minyak Dihentikan Sementara
Produksi Minyak Turun 55 Ribu Barel per Hari
(dmd)