Sistem Online Dwelling Time Beroperasi 2016

Selasa, 04 Agustus 2015 - 09:13 WIB
Sistem Online Dwelling...
Sistem Online Dwelling Time Beroperasi 2016
A A A
JAKARTA - Direktur Utama PT Pelindo II (Persero) RJ Lino mengatakan, sistem online yang digunakan untuk mempercepat proses waktu bongkar muat (dwelling time) di pelabuhan belum berjalan hingga saat ini dan butuh waktu satu tahun agar sistem itu berjalan.

"Itu (sistem online) butuh satu tahun, kira-kira akhir tahun depan (2016) bisa berjalan karena banyak sekali kerjaan, jadi masuk sistem itu nyambung semua. Kalau sekarang masih sendiri-sendiri semuanya, susah," kata Lino di Jakarta, Senin (3/8/2015) malam.

Untuk saat ini, kata Lino, pihaknya telah setuju memberikan fasilitas untuk mendukung kegiatan bongkar muat di pelabuhan agar bisa lebih mengefisienkan waktu. Pasalnya, Pelindo menyadari bahwa proses online dwelling time hingga saat ini belum ada perkembangannya.

"Saya kira tidak ada (progresnya), makanya pak Menko Sofyan memerintahkan untuk Pelindo fasilitasi karena enggak ada pergerakan. Karena kalau dilihat juga sebagian besar dwelling time itu di Menko perekonomian, bukan di Menko Kemaritiman, jadi sangat tepat kalau Pak Sofyan Djalil yang diberikan perintah oleh Pak Jokowi," pungkasnya.

Sementara itu, dia menjelaskan, Pelindo II diminta menyediakan fasilitas guna mendukung proses percepatan target dwelling time di pelabuhan. Hal ini karena di Pusat Penanganan Perizinan Impor Eskpor Terpadu (P3IET) tidak berjalan sebagaimana mestinya.

"P3IET tidak jalan sekarang. Karena itu, saya kira, Presiden Jokowi perintahkan Pak Menko Sofyan akan penyediaan itu. Jadi itu akan ada perubahan total," ujarnya.

Lino menceritakan, fasilitas yang akan disediakan, meliputi dokumen kapal, share risk assesment dan beberapa aturan berlapis di Kementerian Perdagangan. Meski banyak yang harus dipersiapkan, Lino mengatakan tidak perlu ada tim gabungan dalam pengadaan fasilitas ini.

"Tidak usah (ada tim gabungan), short term dan long term-nya nanti online semua," pungkas dia.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0522 seconds (0.1#10.140)