Indocement Jajaki Ekspor ke Australia

Selasa, 04 Agustus 2015 - 10:59 WIB
Indocement Jajaki Ekspor...
Indocement Jajaki Ekspor ke Australia
A A A
JAKARTA - PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) berencana melebarkan sayap usaha ke wilayah regional melalui ekspor semen ke Australia. Besarnya kebutuhan semen di Negeri Kanguru menyebabkan perseroan berminat untuk ekspansi ke negara tersebut.

”Kita sudah melakukan tender ekspor semen curah ke Australia, saat ini kami masih menunggu hasil tender tersebut,” kata Presiden Direktur Indocement Tunggal Prakarsa Christian Kartawijaya dalam jumpa persnya di Jakarta kemarin.

Dia menuturkan, pelaksanaan tender tersebut juga diikuti oleh sejumlah perusahaan produsen semen di sekitar wilayah Australia. Emiten berkode INTP ini optimistis bisa memenangkan tender karena pabrik perseroan berdekatan dengan kawasan Australia. ”Kami sudah melakukan studi khusus untuk mengetahui pasar di Australia, tidak semua jenis semen memenuhi untuk ikut di tender itu. Semen kami termasuk yang memenuhi kualifikasi,” paparnya.

Selain tengah menjajaki wilayah Australia, Christian mengungkapkan, perseroan juga terus berusaha untuk masuk ke wilayah ASEAN seperti Brunei Darussalam. Maraknya pembangunan infrastruktur dan tidak diimbangi dengan ketersediaan semen ke negara itu menyebabkan perseroan optimistis bisa masuk ke Brunei. ”Saat ini ekspor semen memang tidak mudah karena China sedang kelebihan kapasitas semen, apalagi kawasan China sangat strategis, mereka bisa masuk ke Sri Langka dan lainnya,” akunya.

Menurut dia, kelebihan kapasitas semen dari China menyebabkan harga jual semen di kawasan Asia menjadi turun. Akibatnya, perseroan terpaksa menunda pengiriman semen ke Singapura, Bangladesh, Sri Lanka, Malaysia, maupun Tahiti. ”Ekspor ke Bangladesh, Brunei, Jepang, menjadi ketat karena suplai dari China. Tapi, semen putih cukup ada pasarnya, suplai China itu lebih ke semen abu-abu,” imbuhnya.

Sementara, Direktur Keuangan Indocement Tunggal Prakarsa Tju Lie Sukanto menjelaskan, perseroan terus meningkatkan kapasitas produksi semen dengan merampungkan pabrik semen ke-14 atau P14 di Citeureup, Jawa Barat. Pabrik dengan kapasitas 4,4 juta ton per tahun ini diharapkan bisa beroperasi pada akhir 2015.

”Hingga semester I kami sudah menyerap belanja modal sebesar Rp1,6 triliun dan sebagian besar atau Rp1,1 triliun dipakai untuk pembangunan P14. Alokasi capex tahun ini sekitar Rp3,5 triliun,” kata dia.

Heru Febrianto
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1158 seconds (0.1#10.140)