Telkom Catat Laba Bersih Rp7,45 Triliun
A
A
A
JAKARTA - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) pada semester I/2015 mencetak laba bersih Rp7,45 triliun.
Laba perseroan ditopang pendapatan Rp48,84 triliun, tumbuh 12,2% dibanding periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp43,54 triliun. Direktur Utama Telkom Alex J Sinaga mengatakan, Telkom juga membukukan EBITDA Rp23,54 triliun atau tumbuh 6,3% dibanding tahun lalu. Kinerja Telkom berkat anak usahanya, Telkomsel, yang mampu mempertahankan kinerja gemilang dengan pertumbuhan pendapatan 13%, EBITDA sebesar 10,7%, dan laba bersih sebesar 14,7% secara year on year (YoY).
”Laba bersih Telkom tumbuh 2,2% dibanding tahun lalu,” kata Alex di Jakarta kemarin. Dia menambahkan, Telkomsel yang bergerak di bisnis seluler membukukan pendapatan sebesar Rp35,99 triliun dengan kontribusi pendapatan digital business tumbuh 37,6%. Adapun, laba bersihnya mencapai Rp10,1 triliun.
”Cellular voice dan data, internet & IT service masih memberikan kontribusi besar bagi pendapatan Telkom. Cellular voice tumbuh 7,8% menjadi Rp17,68 triliun, sementara bisnis data, internet & IT Service menyumbangkan kontribusi sebesar Rp14,91 triliun atau tumbuh 28,3%,” ungkap Alex. Tumbuhnya bisnis Telkomsel sejalan dengan peningkatan jumlah pelanggan seluler yang mencapai 144,06 juta users atau naik 4,9% dari periode yang sama tahun lalu.
Sementara, jumlah pelanggan broadband juga mengalami peningkatan yang berarti, di mana pelanggan Telkomsel Flash tumbuh 84,8% menjadi 38,3 juta users dan pelanggan fixed broadband tumbuh 15,9% menjadi 3,73 juta users. Adapun, bisnis fixed line Telkom mengalami penurunan 5,6% menjadi Rp4,37 triliun. Hal ini merupakan dampak dari program Upgrade Layanan Flexi ke Telkomsel (fixed wireless retrenchment), sementara pendapatan fixed wireline masih mencatat pertumbuhan 0,7%.
Selama semester I/2015, beban usaha Telkom mengalami peningkatan 14,4% dari Rp29,47 triliun pada tahun lalu menjadi Rp33,72 triliun. Sementara, Head of Research MNC Securities Edwin Sebayang menjelaskan, kinerja emiten berkode TLKM ini ke depan cukup bagus. Menurut dia, Telkom memiliki basis data yang memiliki kabel optik sehingga masih akan memberikan pemasukan cukup bagus.
”Kinerja Telkom masih tetap akan positif hingga akhir tahun ini, hal tersebut terlihat dari kinerja laporan keuangan perseroan di semester I/2015,” kata Edwin dalam risetnya.
Heru febrianto
Laba perseroan ditopang pendapatan Rp48,84 triliun, tumbuh 12,2% dibanding periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp43,54 triliun. Direktur Utama Telkom Alex J Sinaga mengatakan, Telkom juga membukukan EBITDA Rp23,54 triliun atau tumbuh 6,3% dibanding tahun lalu. Kinerja Telkom berkat anak usahanya, Telkomsel, yang mampu mempertahankan kinerja gemilang dengan pertumbuhan pendapatan 13%, EBITDA sebesar 10,7%, dan laba bersih sebesar 14,7% secara year on year (YoY).
”Laba bersih Telkom tumbuh 2,2% dibanding tahun lalu,” kata Alex di Jakarta kemarin. Dia menambahkan, Telkomsel yang bergerak di bisnis seluler membukukan pendapatan sebesar Rp35,99 triliun dengan kontribusi pendapatan digital business tumbuh 37,6%. Adapun, laba bersihnya mencapai Rp10,1 triliun.
”Cellular voice dan data, internet & IT service masih memberikan kontribusi besar bagi pendapatan Telkom. Cellular voice tumbuh 7,8% menjadi Rp17,68 triliun, sementara bisnis data, internet & IT Service menyumbangkan kontribusi sebesar Rp14,91 triliun atau tumbuh 28,3%,” ungkap Alex. Tumbuhnya bisnis Telkomsel sejalan dengan peningkatan jumlah pelanggan seluler yang mencapai 144,06 juta users atau naik 4,9% dari periode yang sama tahun lalu.
Sementara, jumlah pelanggan broadband juga mengalami peningkatan yang berarti, di mana pelanggan Telkomsel Flash tumbuh 84,8% menjadi 38,3 juta users dan pelanggan fixed broadband tumbuh 15,9% menjadi 3,73 juta users. Adapun, bisnis fixed line Telkom mengalami penurunan 5,6% menjadi Rp4,37 triliun. Hal ini merupakan dampak dari program Upgrade Layanan Flexi ke Telkomsel (fixed wireless retrenchment), sementara pendapatan fixed wireline masih mencatat pertumbuhan 0,7%.
Selama semester I/2015, beban usaha Telkom mengalami peningkatan 14,4% dari Rp29,47 triliun pada tahun lalu menjadi Rp33,72 triliun. Sementara, Head of Research MNC Securities Edwin Sebayang menjelaskan, kinerja emiten berkode TLKM ini ke depan cukup bagus. Menurut dia, Telkom memiliki basis data yang memiliki kabel optik sehingga masih akan memberikan pemasukan cukup bagus.
”Kinerja Telkom masih tetap akan positif hingga akhir tahun ini, hal tersebut terlihat dari kinerja laporan keuangan perseroan di semester I/2015,” kata Edwin dalam risetnya.
Heru febrianto
(ars)