Pertamina Akan Ajukan Dana Stabilisasi BBM
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) akan mengajukan dana stabilisasi bahan bakar minyak (BBM) kepada pemerintah tahun depan. Pengajuan ini untuk mengantisipasi fluktuasi harga BBM.
Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang menyampaikan, perusahaan memikirkan untuk memintanya ketika penjualan tidak menutupi harga keekonomian. (Baca:
Pertamina Jual Premium Rugi Rp80 Miliar/Hari).
"Ini seperti stabilisasi harga pangan, ketika harga beras sedang tinggi, pemerintah menutup dengan dana itu," ujarnya di Jakarta, Rabu (5/8/2015).
Bambang mengatakan, hal tersebut juga agar dapat dialokasikan untuk menutupi harga BBM terutama premium. Menurutnya, tetap berbeda dengan subsidi. "Kalau subsidi setiap saat dipakai, stabilisasi hanya kondisi tertentu. Tolong BBM juga bisa begitu seperti harga pangan," jelas dia.
Pria yang akrab disapa Abe ini menambahkan, saat ini sulit untuk memperkirakan kemana arah harga minyak dunia. (Baca: USD Perkasa, Pertamina Tunda Pangkas Harga Premium)
"Di dalam kasus saat ini ketika ada perang teluk di timur tengah harga minyak akan tinggi, tapi justru turun sekarang," pungkasnya.
Baca juga:
Konsumsi Premium Turun Tersedot Pertalite
Pertamina Semester I Raup Untung Rp7,41 Triliun
Pertamina Bingung Bangun Kilang karena Rugi Terus
Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang menyampaikan, perusahaan memikirkan untuk memintanya ketika penjualan tidak menutupi harga keekonomian. (Baca:
Pertamina Jual Premium Rugi Rp80 Miliar/Hari).
"Ini seperti stabilisasi harga pangan, ketika harga beras sedang tinggi, pemerintah menutup dengan dana itu," ujarnya di Jakarta, Rabu (5/8/2015).
Bambang mengatakan, hal tersebut juga agar dapat dialokasikan untuk menutupi harga BBM terutama premium. Menurutnya, tetap berbeda dengan subsidi. "Kalau subsidi setiap saat dipakai, stabilisasi hanya kondisi tertentu. Tolong BBM juga bisa begitu seperti harga pangan," jelas dia.
Pria yang akrab disapa Abe ini menambahkan, saat ini sulit untuk memperkirakan kemana arah harga minyak dunia. (Baca: USD Perkasa, Pertamina Tunda Pangkas Harga Premium)
"Di dalam kasus saat ini ketika ada perang teluk di timur tengah harga minyak akan tinggi, tapi justru turun sekarang," pungkasnya.
Baca juga:
Konsumsi Premium Turun Tersedot Pertalite
Pertamina Semester I Raup Untung Rp7,41 Triliun
Pertamina Bingung Bangun Kilang karena Rugi Terus
(izz)