Pasar Asuransi Syariah Prospektif

Jum'at, 07 Agustus 2015 - 10:11 WIB
Pasar Asuransi Syariah Prospektif
Pasar Asuransi Syariah Prospektif
A A A
JAKARTA - Potensi pasar asuransi syariah di Indonesia masih sangat tinggi. Produk asuransi syariah yang dikeluarkan berbagai perusahaan asuransi jiwa berpeluang besar diterima masyarakat, mengingat jumlah penduduk beragama Islam yang besar, sedangkan jumlah nasabah asuransi syariah saat ini masih sangat kecil.

”Prospeknya bagus, room to grow -nya masih besar sekali. Apalagi, Indonesia merupakan Islamic Retail terbesar di dunia, terlewat besar kalau diabaikan,” ujar pengamat ekonomi syariah Adiwarman Karim di sela-sela peluncuran Fortuna Amanah, produk asuransi syariah yang dikeluarkan PT AIA Financial (AIA) dan PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) di Jakarta kemarin.

Dia menuturkan, saat ini total nasabah keuangan syariah di Indonesia baru sekitar 38,1 juta orang dengan perincian 18,1 juta orang nasabah perbankan syariah, sekitar 10 juta nasabah untuk asuransi, pegadaian, multifinance , dan reksadana syariah, serta sekitar 10 juta nasabah korporasi syariah.

Menurut Adiwarman, jumlah itu memang sangat besar jika dibandingkan negara- negara lain seperti Malaysia, Singapura, Brunei, dan negara- negara di Timur Tengah lainnya. Padahal, tingkat populasi yang sangat tinggi dan meningkatnya masyarakat kelas menengah menjadi potensi besar untuk produk asuransi syariah. Saat inikebanyakannasabah asuransi adalah pembeli polis dengan premi sekitar Rp500.000 per bulan.

”Mayoritas mereka adalah keluarga muda yang pertama masuk asuransi. Dengan kondisi melemahnya ekonomi global saat ini, masyarakat kelas menengah ini tidak terlalu terkena dampaknya,” tuturAdiwarman. Dia mengakui, melemahnya ekonomi Indonesia yang dipengaruhi kondisi ekonomi global berpengaruh pada banyak sektor keuangan. Namun, produk syariah yang kebanyakan berinvestasi di ranah sukuk negara masih bisa bertahan.

Appointed Actuary PT AIA Financial Lim Chet Ming menambahkan, industri asuransi tidak berpengaruh besar pada kondisi melemahnya perekonomian. Sebab, produk asuransi adalah investasi jangka panjang. Malah, ketika saham anjlok, sebenarnya saat yang tepat untuk berinvestasi di asuransi. Makanya, pihaknya optimistis produk sinergi Fortuna Amanah bisa diterima dengan baik oleh masyarakat Indonesia.

Dia menjelaskan, Fortuna Amanah merupakan produk hybrid unitlink syariah yang mengedepankan prinsip transparansi, keadilan, dan kemaslahatan. ”Melihat pertumbuhan asuransi syariah di Tanah Air yang terus meningkat, saya yakin produk keuangan syariah akan semakin diminati. Masyarakat menginginkan proteksi dan investasi yang dapat memberikan ketenangan hati serta keberkahan,” tutur Lim.

Lim Chet Ming memaparkan, produk asuransi syariah tidakhanyabisadigunakanoleh muslim. Kalangan umum pun dinilai dapat memanfaatkan produk ini karena adanya prinsip universalitas keuangan syariah di mana lembaga-lembaga keuangan syariah mampu mengakomodasi kepentingan dan kebutuhan transaksi keuangan masyarakat global lintas etnik dan agama.

Hatim varabi
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5029 seconds (0.1#10.140)