Bandung Techno Park Jadi Percontohan Nasional
A
A
A
JAKARTA - Setelah berhasil menginisiasi pembentukan Bandung Techno Park (BTP) pada 2006 dan meresmikannya pada 2010, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memperkuat dan mendorong BTP menjadi role model bagi pengembangan techno park lainnya di Tanah Air.
Demikian disampaikan Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin I Gusti Putu Suryawirawan ketika melakukan ground breaking sebagai tanda dimulainya pembangunan dua gedung pusat inovasi elektronika dan telematika, di kompleks BTP yang berlokasi di Kawasan Pendidikan Telkom, Jl. Telekomunikasi Terusan Buah Batu, Dayeuhkolot, Bandung, Jawa Barat, Rabu (5/8).
Kedua gedung pusat inovasi elektronika dan telematika tersebut dibangun dengan menggunakan anggaran Kemenperin tahun 2015 sebesar Rp20 miliar atau Rp10 miliar per gedung. Pembangunan gedung yang masing-masing terdiri dari dua lantai itu diperkirakan akan selesai pada November- Desember 2015. Putu mengatakan, Kemenperin mendapatkan tugas dari pemerintah untuk mengembangkan sejumlah techno park di Tanah Air.
Kemenperin banyak mendapatkan usulan pembentukan techno park dari berbagai daerah. ”Karena itu, untuk pengembangan techno park ini, Kemenperin membutuhkan model pengembangan techno park yang baik dan teruji agar dapat diterapkan di berbagai daerah,” katanya. Lebih lanjut Putu mengharapkan, BTP dapat menjadi role model pengembangan techno park di Tanah Air dan menjadi ikon, tidak hanya bagi Kota Bandung, tetapi nasional dalam pengembangan industri information and communication technology (ICT).
Sementara, Direktur BTP Jangkung Raharjo mengatakan, BTP yang pembentukannya diinisiasi bersama oleh Telkom University, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Kemenperin memiliki tiga peran utama, yaitu peran reaseach and development (R&D), pengembangan start-up company dan pengembangan industrial cluster . Peran R&D dan pengembangan start-up company di BTP sudah berjalan cukup baik selama ini.
Jangkung mengharapkan, BTP betul-betul dapat menjelma menjadi sebuah industrial cluster sehingga berbagai perusahaan multinasional di bidang elektronika dan telematika seperti Samsung, Apple, dan lain-lain dapat masuk ke dalam BTP untuk membentuk satu kawasan ekosistem inovasi elektronika dan telematika.
Jangkung mengatakan, BTP merupakan science & technology park, yaitu sebuah kawasan yang dikelola secara profesional yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan memperkuat peran iptek dalam pembangunan ekonomi dengan mempromosikan budaya inovasi dan daya saing usaha serta lembaga-lemabaga berbasis pengetahuan. Sampai saat ini BTP telah banyak menghasilkan produk inovasi di bidang telematika dan energi yang sudah komersial.
Bahkan BTP juga sudah berhasil menelurkan start-up company dan link industri yang cukup kuat. Jangkung menyampaikan, dua gedung yang sedang dibangun atas bantuan dari Kemenperin akan digunakan untuk menampung berbagai kegiatan inovasi yang dilakukan oleh para ahli, peneliti dan peminat perorangan maupun lembaga dari luar BTP. Mereka dapat memanfaatkan fasilitas pengembangan inovasi yang tersedia di gedung BTP tersebut.
”Kami harapkan dengan berdirinya dua gedung pusat inovasi bantuan dari Kemenperin ini nantinya akan makin mengakselerasi pertumbuhan produk inovasi yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat banyak,” tutur Jangkung.
Oktiani endarwati
Demikian disampaikan Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin I Gusti Putu Suryawirawan ketika melakukan ground breaking sebagai tanda dimulainya pembangunan dua gedung pusat inovasi elektronika dan telematika, di kompleks BTP yang berlokasi di Kawasan Pendidikan Telkom, Jl. Telekomunikasi Terusan Buah Batu, Dayeuhkolot, Bandung, Jawa Barat, Rabu (5/8).
Kedua gedung pusat inovasi elektronika dan telematika tersebut dibangun dengan menggunakan anggaran Kemenperin tahun 2015 sebesar Rp20 miliar atau Rp10 miliar per gedung. Pembangunan gedung yang masing-masing terdiri dari dua lantai itu diperkirakan akan selesai pada November- Desember 2015. Putu mengatakan, Kemenperin mendapatkan tugas dari pemerintah untuk mengembangkan sejumlah techno park di Tanah Air.
Kemenperin banyak mendapatkan usulan pembentukan techno park dari berbagai daerah. ”Karena itu, untuk pengembangan techno park ini, Kemenperin membutuhkan model pengembangan techno park yang baik dan teruji agar dapat diterapkan di berbagai daerah,” katanya. Lebih lanjut Putu mengharapkan, BTP dapat menjadi role model pengembangan techno park di Tanah Air dan menjadi ikon, tidak hanya bagi Kota Bandung, tetapi nasional dalam pengembangan industri information and communication technology (ICT).
Sementara, Direktur BTP Jangkung Raharjo mengatakan, BTP yang pembentukannya diinisiasi bersama oleh Telkom University, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Kemenperin memiliki tiga peran utama, yaitu peran reaseach and development (R&D), pengembangan start-up company dan pengembangan industrial cluster . Peran R&D dan pengembangan start-up company di BTP sudah berjalan cukup baik selama ini.
Jangkung mengharapkan, BTP betul-betul dapat menjelma menjadi sebuah industrial cluster sehingga berbagai perusahaan multinasional di bidang elektronika dan telematika seperti Samsung, Apple, dan lain-lain dapat masuk ke dalam BTP untuk membentuk satu kawasan ekosistem inovasi elektronika dan telematika.
Jangkung mengatakan, BTP merupakan science & technology park, yaitu sebuah kawasan yang dikelola secara profesional yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan memperkuat peran iptek dalam pembangunan ekonomi dengan mempromosikan budaya inovasi dan daya saing usaha serta lembaga-lemabaga berbasis pengetahuan. Sampai saat ini BTP telah banyak menghasilkan produk inovasi di bidang telematika dan energi yang sudah komersial.
Bahkan BTP juga sudah berhasil menelurkan start-up company dan link industri yang cukup kuat. Jangkung menyampaikan, dua gedung yang sedang dibangun atas bantuan dari Kemenperin akan digunakan untuk menampung berbagai kegiatan inovasi yang dilakukan oleh para ahli, peneliti dan peminat perorangan maupun lembaga dari luar BTP. Mereka dapat memanfaatkan fasilitas pengembangan inovasi yang tersedia di gedung BTP tersebut.
”Kami harapkan dengan berdirinya dua gedung pusat inovasi bantuan dari Kemenperin ini nantinya akan makin mengakselerasi pertumbuhan produk inovasi yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat banyak,” tutur Jangkung.
Oktiani endarwati
(ars)