Syarat Ekonomi RI Tumbuh di Atas 5% versi BI
A
A
A
JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, hingga akhir tahun pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa di atas 5% dengan syarat government spending bisa digenjot terus hingga maksimal.
"Angka ini masih bisa mencapai 5%-5,4%. Asalkan government spending digenjot, jadi di kuartal III-IV harus mendorong pertumbuhan ekonomi. Kita melakukan review karena kemarin prediksi kuartal II sama seperti kuartal I. Kuartal IV bisa di atas 5% mudah-mudahan," kata dia di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (7/8/2015). (Baca: Lho! Jokowi Maklumi Ekonomi RI Melemah).
Jika melihat kuartal II, untuk menggenjot di kuartal berikutnya harus habisi-habisan memang di govmernment spending supaya kuartal III-IV bisa di atas 5%. (Baca: Mustahil Ekonomi RI Semester II Tumbuh 5,7%).
"Kuartal II yang besar itu dari jasa. Kami harapkan dari government spending investasi
dan konsumsi. Kuartal ke depan, jasa angkutan dan informasi, yang mendorong. Government spending masih kita harapkan untuk ke depan mendorong di kaurtal III-IV," jelas Agus.
Untuk Pemda, lanjut dia, BI melihat perlu melakukan konsolidasi untuk bisa
merealisasikan belanjanya. Karena transfer pemerintah pusat ke daerah, tapi pemda realisasi masih rendah. (Baca: Ekonomi RI Kuartal II Hanya Tumbuh 4,67%).
"Kalau Pempus, kan bisa dikendalikan, seperti Tim Evaluasi Penyerapan Anggaran (TEPRA). Tetapi kalau di daerah, harus ada inisiatif daerah. Kita mengharapkan semua daerah memperhatikan realisasi. Dana desa itu sudah diturunkan tapi masih tersendat di Pemkab, kita sama-sama lihat, kuartal II. Kami memandang perlu pendampingan. Kami harapkan realisasi anggaran harus efektif jadi tidak terjadi kebocoran atau tidak tepat
sasaran," pungkasnya.
Baca juga:
Ekonomi Melambat, Indef: Stop Salahkan Kondisi Global!
Ekonom: Ekonomi RI 4,67% Terendah Sejak 2009
Jokowi Diminta Hati-hati Ekonomi Terus Memburuk
Pemerintah Harus Realistis Sikapi Pertumbuhan Ekonomi
"Angka ini masih bisa mencapai 5%-5,4%. Asalkan government spending digenjot, jadi di kuartal III-IV harus mendorong pertumbuhan ekonomi. Kita melakukan review karena kemarin prediksi kuartal II sama seperti kuartal I. Kuartal IV bisa di atas 5% mudah-mudahan," kata dia di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (7/8/2015). (Baca: Lho! Jokowi Maklumi Ekonomi RI Melemah).
Jika melihat kuartal II, untuk menggenjot di kuartal berikutnya harus habisi-habisan memang di govmernment spending supaya kuartal III-IV bisa di atas 5%. (Baca: Mustahil Ekonomi RI Semester II Tumbuh 5,7%).
"Kuartal II yang besar itu dari jasa. Kami harapkan dari government spending investasi
dan konsumsi. Kuartal ke depan, jasa angkutan dan informasi, yang mendorong. Government spending masih kita harapkan untuk ke depan mendorong di kaurtal III-IV," jelas Agus.
Untuk Pemda, lanjut dia, BI melihat perlu melakukan konsolidasi untuk bisa
merealisasikan belanjanya. Karena transfer pemerintah pusat ke daerah, tapi pemda realisasi masih rendah. (Baca: Ekonomi RI Kuartal II Hanya Tumbuh 4,67%).
"Kalau Pempus, kan bisa dikendalikan, seperti Tim Evaluasi Penyerapan Anggaran (TEPRA). Tetapi kalau di daerah, harus ada inisiatif daerah. Kita mengharapkan semua daerah memperhatikan realisasi. Dana desa itu sudah diturunkan tapi masih tersendat di Pemkab, kita sama-sama lihat, kuartal II. Kami memandang perlu pendampingan. Kami harapkan realisasi anggaran harus efektif jadi tidak terjadi kebocoran atau tidak tepat
sasaran," pungkasnya.
Baca juga:
Ekonomi Melambat, Indef: Stop Salahkan Kondisi Global!
Ekonom: Ekonomi RI 4,67% Terendah Sejak 2009
Jokowi Diminta Hati-hati Ekonomi Terus Memburuk
Pemerintah Harus Realistis Sikapi Pertumbuhan Ekonomi
(izz)