Hingga Juli, PTPP Raih Kontrak Baru Rp14,6 Triliun
A
A
A
JAKARTA - PT PP (Persero) Tbk hingga minggu ketiga Juli 2015 membukukan kontrak baru sebesar Rp14,6 triliun sehingga total order book mencapai Rp43,6 triliun, termasuk carry over 2014 sebesar Rp29 triliun.
”Kontrak baru tersebut sudah mencapai 54% dari total target perolehan kontrak baru yang ditetapkan perseroan sepanjang tahun ini. Proyek-proyek yang diperoleh perseroan sampai dengan minggu ketiga Juli tersebut menunjukkan volume yang meningkat,” kata Direktur Utama PT PP Bambang Triwibowo di Jakarta kemarin.
Dia mengungkapkan, perseroan optimistis pada semester II ini mencapai target kontrak baru tahun ini yang telah ditetapkan sebesar Rp27 triliun dengan meningkatkan proyek dari pemerintah.
Bambang menambahkan, beberapa proyek baru yang telah diperoleh PT PP terkait proyek infrastruktur pemerintah, antara lain Proyek EPC PLTMG Gorontalo 120 MW di Provinsi Gorontalo sebesar Rp1,6 triliun, Jalan Tol Bawen-Solo Rp339 miliar, Jalan Sibolga- Batas Tapsel di Sumatera Utara Rp236 miliar, dan Jalan Tol Solo-Kertosono (lanjutan) Rp55 miliar.
Bambang optimistis perolehan laba bersih Semester I/2015 melebihi target yang telah ditetapkan perseroan, yaitu sebesar Rp174 miliar. Laba bersih PP semester I ini diperkirakan tumbuh 35% lebih tinggi dibandingkan kinerja pada periode yang sama tahun 2014. ”Lonjakan laba bersih tersebut didukung oleh proyekproyek pemerintah yang berhasil diperoleh Perseroan pada semester I ini di samping proyek- proyek swasta,” paparnya.
Selain itu, proyek baru PT PP yang lain adalah Reklamasi Mandala City di Makassar sebesar Rp2,5 triliun, Pelabuhan Kuala Tanjung Rp898 miliar, St Moritz di Makassar Rp524 miliar, One Otium Residence Antasari di Jakarta Rp472 miliar, Manhattan Greenland sebesar Rp352 miliar, Apartemen Gunawangsa di Surabaya sebesar Rp327 miliar, Springwood Residence di Tangerang sebesar Rp298 miliar, Apron Bandara Ahmad Yani di Semarang Rp141 miliar, Gedung Jasa Marga di Jakarta Rp112 miliar, dan proyek di Timor Leste Rp77 miliar.
Di samping itu, perolehan kontrak baru tersebut juga dikontribusi oleh penjualan anak usaha Perseroan, terutama PT PP Properti Tbk yang telah berhasil meraih penjualan hingga akhir Juni sebesar Rp1,25 triliun, PT PP Pracetak Rp918 miliar, dan PT PP Peralatan Rp110 miliar.
Menurut Bambang, PT PP Properti Tbk sebagai salah satu anak usaha PT PP yang bergerak di bidang properti diyakini akan terus tumbuh dan berkembang. Sukses dengan proyek-proyek sebelumnya, PP Properti terus mengembangkan lahan yang ada, salah satunya dengan melakukan sinergi dengan pihak BUMN dan swasta.
Dengan BUMN, PP Properti bersinergi dengan BPJS untuk mengembangkan lahan seluas 0,5 hektare sedangkan dengan pihak swasta, PP properti bersinergi membangun proyek The Ayoma Apartement, dan Grand Dharmahusada Lagoon.
Anton c
”Kontrak baru tersebut sudah mencapai 54% dari total target perolehan kontrak baru yang ditetapkan perseroan sepanjang tahun ini. Proyek-proyek yang diperoleh perseroan sampai dengan minggu ketiga Juli tersebut menunjukkan volume yang meningkat,” kata Direktur Utama PT PP Bambang Triwibowo di Jakarta kemarin.
Dia mengungkapkan, perseroan optimistis pada semester II ini mencapai target kontrak baru tahun ini yang telah ditetapkan sebesar Rp27 triliun dengan meningkatkan proyek dari pemerintah.
Bambang menambahkan, beberapa proyek baru yang telah diperoleh PT PP terkait proyek infrastruktur pemerintah, antara lain Proyek EPC PLTMG Gorontalo 120 MW di Provinsi Gorontalo sebesar Rp1,6 triliun, Jalan Tol Bawen-Solo Rp339 miliar, Jalan Sibolga- Batas Tapsel di Sumatera Utara Rp236 miliar, dan Jalan Tol Solo-Kertosono (lanjutan) Rp55 miliar.
Bambang optimistis perolehan laba bersih Semester I/2015 melebihi target yang telah ditetapkan perseroan, yaitu sebesar Rp174 miliar. Laba bersih PP semester I ini diperkirakan tumbuh 35% lebih tinggi dibandingkan kinerja pada periode yang sama tahun 2014. ”Lonjakan laba bersih tersebut didukung oleh proyekproyek pemerintah yang berhasil diperoleh Perseroan pada semester I ini di samping proyek- proyek swasta,” paparnya.
Selain itu, proyek baru PT PP yang lain adalah Reklamasi Mandala City di Makassar sebesar Rp2,5 triliun, Pelabuhan Kuala Tanjung Rp898 miliar, St Moritz di Makassar Rp524 miliar, One Otium Residence Antasari di Jakarta Rp472 miliar, Manhattan Greenland sebesar Rp352 miliar, Apartemen Gunawangsa di Surabaya sebesar Rp327 miliar, Springwood Residence di Tangerang sebesar Rp298 miliar, Apron Bandara Ahmad Yani di Semarang Rp141 miliar, Gedung Jasa Marga di Jakarta Rp112 miliar, dan proyek di Timor Leste Rp77 miliar.
Di samping itu, perolehan kontrak baru tersebut juga dikontribusi oleh penjualan anak usaha Perseroan, terutama PT PP Properti Tbk yang telah berhasil meraih penjualan hingga akhir Juni sebesar Rp1,25 triliun, PT PP Pracetak Rp918 miliar, dan PT PP Peralatan Rp110 miliar.
Menurut Bambang, PT PP Properti Tbk sebagai salah satu anak usaha PT PP yang bergerak di bidang properti diyakini akan terus tumbuh dan berkembang. Sukses dengan proyek-proyek sebelumnya, PP Properti terus mengembangkan lahan yang ada, salah satunya dengan melakukan sinergi dengan pihak BUMN dan swasta.
Dengan BUMN, PP Properti bersinergi dengan BPJS untuk mengembangkan lahan seluas 0,5 hektare sedangkan dengan pihak swasta, PP properti bersinergi membangun proyek The Ayoma Apartement, dan Grand Dharmahusada Lagoon.
Anton c
(ftr)