Warga Sambut MNC mulai Kebut Pembangunan Tol Bocimi
A
A
A
BOGOR - Upaya MNC Group merealisasikan proses pembangunan fisik Tol Bocimi (Bogor-Ciawi-Sukabumi) tahap I (Ciawi-Cigombong) pada 2015 disambut baik warga sekitar.
Sejumlah alat berat, seperti beckhoe, buldozer dan truk pengangkut tanah sudah mulai bekerja meratakan tanah (clearing) yang tersebar di tiga titik (Harjasari, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor-Cimande Hilir-Ciadeg, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor). Sesuai rencana pembangunan tahap I Tol Bocimi dibangun sepanjang 15 km.
Adanya tindakan nyata berupa clearing di tiga lokasi itu, disambut positif warga di empat Kecamatan, yakni Ciawi, Caringin, Cijeruk dan Cigombong, yang daerahnya dilintasi jalan bebas hambatan untuk mengurai kemacetan di jalur tengkorak itu.
"Banyak warga yang senang dengan dilaksanakannya perataan tanah ini, Itu artinya sebagian besar masyarakat mendukung dan tidak terlalu mempermasalahkan isu negatif terkait pembebasan tanah yang sebetulnya tinggal beberapa bidang tanah saja dan tidak berpengaruh," ujar Kepala Seksi Pembangunan Kantor Kecamatan Caringin, Udung Saidun, yang juga warga Kampung Tengek, Desa Cimande Hilir, Caringin, Kabupaten Bogor, Senin (10/8/2015).
Lebih lanjut, Udung yang juga rumah dan tanahnya terkena pembebasan lahan, mengaku optimistis di bawah perusahaan sebesar PT MNC Tbk, infrastruktur solusi kemacetan dan kemajuan ekonomi wilayah Bogor bagian Selatan tidak akan gagal lagi.
"Kenapa kita sangat mendukung, dikarenakan dampak positif adanya tol cukup banyak. Manfaatnya selain pembangunan tidak akan lambat lagi, juga karena pertumbuhan ekonomi akan berbanding lurus dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat," terangnya.
Berdasarkan pantauan, antusiasme masyarakat terhadap pembangunan tol, juga terlihat saat proses clearing, hampir tiap hari warga berbondong-bondong menyaksikan alat berat tengah meratakan bangunan dan lahan kosong yang sudah dibebaskan.
"Nah gini dong, jangan cuma janji seperti yang sudah-sudah acara pembukaan dimulainya proyek. Tapi, faktanya sampe bertahun-tahun enggak ada," ujar Supriatna, 45, warga Desa Ciadeg, Cigombong, Kabupaten Bogor.
Hal senada disampaikan Kepala Desa Ciadeg M Azis. Menurutnya, sejak awal pembangunan tol Bogor-Sukabumi di take over oleh MNC progress pembebasan tanah di wilayahnya paling cepat rampung.
"Saat ini, sudah hampir 100% (99%) lahan warga yang terkena pembangunan jalan tol selesai semua. Itu karena proaktifnya aparat kecamatan, khususnya desa setempat sebagai ujung tombak sosialisasi agar konflik atau protes penolakan dibangunnya jalan tol tidak terjadi, seperti di daerah-daerah lain," ungkapnya.
Staf Bagian Humas MNC Tol, Hadi Susanto bersyukur proses clearing di tiga lokasi berjalan lancar. "Semoga apa yang sudah ditargetkan pembangunan fisik tol Bocimi tahap I ini bisa tercapai," katanya.
Selain itu, dia menjelaskan proses clearing lahan yang sudah dibebaskan berlangsung sejak sepekan terakhir. "Sedangkan yang di wilayah Kelurahan Harjasari, Kota Bogor itu baru mulai hari ini. Clearing yang di Cimande Hilir dan Ciadeg sudah berlangsung seminggu lalu," jelasnya.
Sejumlah alat berat, seperti beckhoe, buldozer dan truk pengangkut tanah sudah mulai bekerja meratakan tanah (clearing) yang tersebar di tiga titik (Harjasari, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor-Cimande Hilir-Ciadeg, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor). Sesuai rencana pembangunan tahap I Tol Bocimi dibangun sepanjang 15 km.
Adanya tindakan nyata berupa clearing di tiga lokasi itu, disambut positif warga di empat Kecamatan, yakni Ciawi, Caringin, Cijeruk dan Cigombong, yang daerahnya dilintasi jalan bebas hambatan untuk mengurai kemacetan di jalur tengkorak itu.
"Banyak warga yang senang dengan dilaksanakannya perataan tanah ini, Itu artinya sebagian besar masyarakat mendukung dan tidak terlalu mempermasalahkan isu negatif terkait pembebasan tanah yang sebetulnya tinggal beberapa bidang tanah saja dan tidak berpengaruh," ujar Kepala Seksi Pembangunan Kantor Kecamatan Caringin, Udung Saidun, yang juga warga Kampung Tengek, Desa Cimande Hilir, Caringin, Kabupaten Bogor, Senin (10/8/2015).
Lebih lanjut, Udung yang juga rumah dan tanahnya terkena pembebasan lahan, mengaku optimistis di bawah perusahaan sebesar PT MNC Tbk, infrastruktur solusi kemacetan dan kemajuan ekonomi wilayah Bogor bagian Selatan tidak akan gagal lagi.
"Kenapa kita sangat mendukung, dikarenakan dampak positif adanya tol cukup banyak. Manfaatnya selain pembangunan tidak akan lambat lagi, juga karena pertumbuhan ekonomi akan berbanding lurus dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat," terangnya.
Berdasarkan pantauan, antusiasme masyarakat terhadap pembangunan tol, juga terlihat saat proses clearing, hampir tiap hari warga berbondong-bondong menyaksikan alat berat tengah meratakan bangunan dan lahan kosong yang sudah dibebaskan.
"Nah gini dong, jangan cuma janji seperti yang sudah-sudah acara pembukaan dimulainya proyek. Tapi, faktanya sampe bertahun-tahun enggak ada," ujar Supriatna, 45, warga Desa Ciadeg, Cigombong, Kabupaten Bogor.
Hal senada disampaikan Kepala Desa Ciadeg M Azis. Menurutnya, sejak awal pembangunan tol Bogor-Sukabumi di take over oleh MNC progress pembebasan tanah di wilayahnya paling cepat rampung.
"Saat ini, sudah hampir 100% (99%) lahan warga yang terkena pembangunan jalan tol selesai semua. Itu karena proaktifnya aparat kecamatan, khususnya desa setempat sebagai ujung tombak sosialisasi agar konflik atau protes penolakan dibangunnya jalan tol tidak terjadi, seperti di daerah-daerah lain," ungkapnya.
Staf Bagian Humas MNC Tol, Hadi Susanto bersyukur proses clearing di tiga lokasi berjalan lancar. "Semoga apa yang sudah ditargetkan pembangunan fisik tol Bocimi tahap I ini bisa tercapai," katanya.
Selain itu, dia menjelaskan proses clearing lahan yang sudah dibebaskan berlangsung sejak sepekan terakhir. "Sedangkan yang di wilayah Kelurahan Harjasari, Kota Bogor itu baru mulai hari ini. Clearing yang di Cimande Hilir dan Ciadeg sudah berlangsung seminggu lalu," jelasnya.
(dmd)