Dorong Investasi di Indonesia, HT Luncurkan TV Pasar Modal

Senin, 10 Agustus 2015 - 22:59 WIB
Dorong Investasi di...
Dorong Investasi di Indonesia, HT Luncurkan TV Pasar Modal
A A A
JAKARTA - Indonesia membutuhkan investasi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Salah satu cara untuk menggenjot investasi adalah dengan mengoptimalkan peran pasar modal.

“Indonesia perlu meningkatkan investasi, salah satunya melalui pasar modal,” ujar CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT), Senin (10/8/2015).

Sebagai upaya menggairahkan minat masyarakat untuk berinvestasi sekaligus mengembangkan pasar modal di Tanah Air, MNC Group bekerja sama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) menghadirkan Indonesia Business and Capital Market (iBCM). Peluncuran saluran televisi tersebut diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta.

Peluncuran iBCM bertepatan dengan peringatan 38 tahun diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia. Usai menandatangani prasasti peresmian iBCM, Jokowi meninjau studio saluran televisi pasar modal tersebut.

Saluran televisi iBCM menghadirkan informasi terkini terkait pasar modal selama 10 jam nonstop di Indovision. Berbagai informasi yang disajikan bisa menjadi acuan bagi para investor domestik maupun mancanegara dalam memilih produk investasi di pasar modal.

“Semoga iBCM Channel dapat menjadi referensi yang bermanfaat, dan sekaligus membangun pengembangan pasar modal di Indonesia,” imbuh HT.

Harapan serupa diungkapkan Ketua Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad. Menurutnya, iBCM bukan hanya menjadi sumber informasi bagi masyarakat di dalam negeri, tetapi juga masyarakat mancanegara. Sebab, saluran televisi pasar modal itu akan disiarkan di sejumlah negara.

“Saluran TV ini juga akan ditayangkan di beberapa negara untuk mendistribusikan informasi mengenai pasar modal Indonesia ke penjuru tanah air dan dunia,” tutur Muliaman.

Pria berkacamata itu mengungkapkan, pasar modal menjadi salah satu alternatif sumber pembiayaan jangka panjang bagi perusahaan di tengah terbatasnya sumber pendanaan dari perbankan.

“Kami terus mendorong agar perusahaan lain, BUMN, non-BUMN, asing memanfaatkan pasar modal sebagai tempat memobilisasi dana investasi,” tandasnya.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6426 seconds (0.1#10.140)