Depo Bahan Pokok Pangkas Distribusi

Selasa, 11 Agustus 2015 - 08:13 WIB
Depo Bahan Pokok Pangkas Distribusi
Depo Bahan Pokok Pangkas Distribusi
A A A
JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) memfasilitasi pembentukan Depo Bahan Pokok Kita di 10 pasar di Jakarta. Depo tersebut diharapkan memangkas rantai distribusi dan mampu menstabilkan harga barang kebutuhan pokok.

Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengatakan, panjangnya rantai distribusi komoditas bahan pokok menjadi penyebab utama meningkatnya harga dari daerah asal ke pasar tujuan. Dia memastikan, biaya distribusi tersebut bahkan bisa mencapai 15%. Untuk itu, Kementerian Perdagangan meminta Perum Bulog sebagai penyangga bahan pokok untuk hadir di pasar-pasar melalui depo bahan pokok.

”Pembentukan depo akan memangkas rantai distribusi dan meningkatkan keuntungan dari pedagang-pedagang di pasar-pasar tradisional,” ujar Rachmat saat peresmian Depo Bahan Pokok Kita yang pertama di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, kemarin. Pembentukan Depo Bahan Pokok Kita didasarkan pada nota kesepahaman antara Perusahaan Umum (Perum) Bulog dengan PD Pasar Jaya, Pusat Koperasi Pedagang Pasar DKI Jaya, Bank BRI, dan Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Dana Bergulir (BLULPDB).

Rachmat meyakini, terobosan tersebut bisa membantu menstabilkan harga dan menjamin pasokan ke pedagang- pedagang pasar. Adapun, mekanisme Depo Bahan Pokok Kita yaitu Bulog sebagai pemasok utama akan menyediakan barang kebutuhan pokok langsung dari petani ataupun importir (dengan perjanjian tertentu) yang nantinya akan diperjualbelikan di kios yang telah disediakan di pasar setempat kepada pedagang.

Selain panjangnya rantai distribusi, faktor yang memengaruhi harga di tingkat konsumen dan perlu dibenahi yaitu peran bandar barang kebutuhan pokok di pasar induk yang dominan dalam menentukan harga. Sementara di sisi lain, akses pedagang terhadap akses pembiayaan relatif lemah. Oleh karena itu, Rachmat berharap pendirian Depo Bahan Pokok Kita dapat membantu para pedagang mendapat akses sumber pasokan barang kebutuhan pokok dengan harga yang lebih kompetitif.

”Upaya ini juga untuk memfasilitasi pedagang pasar rakyat agar mendapatkan akses pembiayaan dengan mekanisme lebih sederhana, mudah, cepat, dan dengan bunga yang lebih ringan,” tuturnya. Akses pembiayaan pedagang pasar akan diatur secara bilateral antara Koperasi Pasar/ Lembaga Keuangan Bank- Lembaga Keuangan Non-Bank (KOPPAS/LKB-LKNB) dan pedagang itu sendiri. Rachmat berkeyakinan, pembentukan depo ini akan mengikis pengeluaran ekstra para pedagang yang selama ini dibebankan kepada konsumen.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Srie Agustina menambahkan, selain di Pasar Kramatjati, Depo Bahan Pokok Kita di Jakarta antara lain akan ditempatkan di Pasar Glodok, Tebet Timur, Ciracas, Cibubur, Pasar Gembrong Jakarta Pusat, Tomang Barat, dan Kelapa Gading.

”Setiap minggu kita akan lakukan pembukaan Depo Bahan PokokKitabekerjasamadengan PD Pasar Jaya dan Perum Bulog. Harga yang dijual di Depo harus lebih murah dibanding distributor atau grosir lainnya,” ungkapnya. Pada kesempatan yang sama Direktur PD Pasar Jaya Djangga Lubis menegaskan bahwa keberadaan Depo Bahan Pokok Kita tidak akan menjadi saingan bagi pedagang di pasar, melainkan menjadi mitra yang akan melakukan pendistribusian bahan pokok ke pedagang-pedagang.

Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan, selama ini operasi pasar menjadi instrumen penting dalam mengendalikan harga pangan. Namun, disadari operasi pasar sifatnya hanya menstabilkan sementara atau dalam jangka pendek. Oleh karena itu, keberadaan Depo Bahan Pokok Kita diharapkan bisa dipakai untuk operasi pasar yang berkesinambungan.

”Fasilitas ini menjadi alternatif bagi masyarakat khususnya pedagang untuk mendapatkan bahan pokok dengan harga terjangkau,” tandasnya.

Inda susanti
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6021 seconds (0.1#10.140)