Menteri Rini Kesal Masyarakat Anggap BUMN Diisi Maling
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno kesal lantaran masyarakat masih menganggap perusahaan pelat merah diisi orang-orang yang hanya ingin mengeruk keuntungan sendiri alias maling.
Padahal, sejak menjabat sebagai Menteri BUMN, Rini selalu menekankan bahwa peran BUMN adalah untuk memberikan manfaat bagi negara dan masyarakat luas.
"Banyak pihak masih melihat BUMN itu isinya, maling, gimana caranya ngambil keuntungan untuk diri sendiri. Selama delapan bulan ini sampai berbusa-busa berbicara bagaiaman BUMN bisa menunjukan kepada masyarakat luas bahwa BUMN itu keberadaannya untuk kepentingan bangsa," katanya di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (13/8/2015).
Adik kandung Ari Soemarno ini menegaskan, peran BUMN harus memberi keuntungan kepada negara lewat setoran dividen serta iuran pajak yang dibayar tepat waktu. Maka, anggapan masyarakat yang masih berpandangan bahwa BUMN isinya maling sudah tidak ada lagi.
"Ini yang saya terus tekankan, kita beri keuntungan ke negara, dividen, pajak. Bagaimana kita menunjukkan BUMN itu jadi bagian masyarakat luas," tandas Rini.
Padahal, sejak menjabat sebagai Menteri BUMN, Rini selalu menekankan bahwa peran BUMN adalah untuk memberikan manfaat bagi negara dan masyarakat luas.
"Banyak pihak masih melihat BUMN itu isinya, maling, gimana caranya ngambil keuntungan untuk diri sendiri. Selama delapan bulan ini sampai berbusa-busa berbicara bagaiaman BUMN bisa menunjukan kepada masyarakat luas bahwa BUMN itu keberadaannya untuk kepentingan bangsa," katanya di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (13/8/2015).
Adik kandung Ari Soemarno ini menegaskan, peran BUMN harus memberi keuntungan kepada negara lewat setoran dividen serta iuran pajak yang dibayar tepat waktu. Maka, anggapan masyarakat yang masih berpandangan bahwa BUMN isinya maling sudah tidak ada lagi.
"Ini yang saya terus tekankan, kita beri keuntungan ke negara, dividen, pajak. Bagaimana kita menunjukkan BUMN itu jadi bagian masyarakat luas," tandas Rini.
(izz)