China Pamerkan Kereta Super Cepat di Senayan

Jum'at, 14 Agustus 2015 - 02:15 WIB
China Pamerkan Kereta Super Cepat di Senayan
China Pamerkan Kereta Super Cepat di Senayan
A A A
JAKARTA - China memamerkan kereta super cepat kepada masyarakat Indonesia di Main Atrium, Senayan City, Jakarta. China Railway, operator kereta cepat asal Negeri Tirai Bambu memperkenalkan beberapa produk unggulannya dengan membawa simulator.

Duta besar RRC untuk Indonesia, Xie Feng mengatakan, pihaknya menyambut baik dengan diadakannya pameran yang berlangsung pada 13-16 Agustus tersebut.

Menurutnya, China sudah membangun kereta cepat sejak 2003, dan saat ini sudah mencapai 55% dari pemakaian di seluruh dunia atau 17 ribu kilometer yang telah dibangun di China.

"Untuk estimasi penumpang setiap tahun mencapai 900 ribu orang," ujarnya di Jakarta, Kamis (13/8/2015).

Populasi yang cukup tinggi penggunaan kereta cepat di China sudah berhasil meningkatkan ekonomi di beberapa wilayah.

Xie mengungkapkan, kereta cepat yang dimiliki China saat ini sudah bisa melaju dengan kecepatan 350 km per jam. Selain itu, kereta ini mampu bergerak diberbagai iklim.

KA tersebut memiliki berbagai keunggulan, antara lebih nyamaan, aman, pengakuan penumpang yang cukup banyak, hemat energi, ramah lingkungan, cepat dan kualitas tinggi dengan harga murah.

"Kami sudah berhasil membangun kereta cepat di Haainam yang memilki iklim, seperti Indonesia. Sehingga kalau dikembangkan di Indonesia kami sudah berpengalaman," ujarnya.

Saat ini, China sudah menjalin komunikasi dengan Presiden Jokowi terkait pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. "Masih dalam tahap pembicaraan, tapi proposalnya sudah masuk dan kami juga sudah melakukan kajian," jelasnya.

Dari kajian yang dilakukan China bekerja sama dengan ITB, jika selama setahun ada 44 ribu penumpang dan harga tiket dijual dengan Rp200 ribu maka per tahun akan mendapatkan Rp3,2 Triliun. "Kalau seperti ini, keuntungan yang didapatkan hanya membutuhkan waktu tiga tahun," tegas Xie.

China siap mengembangkan kereta ini secara cepat jika sudah mendapatkan persetujuan dari pemerintah Indonesia.

Menurutnya, dalam pengembangan dan pembangunan KA cepat bisa menyerap tenaga kerja hingga 40 ribu orang per tahun. Hal ini bisa membantu pemerintah mengatasi pengangguran. "Masa pembangunan selama lima tahun, tiga tahun sudah bisa kembali modalnya," terangnya.

Di tempat yang sama, Menteri BUMN Rini Soemarmo menuturkan, sampai saat ini pihaknya masih menunggu dari pemerintah. "Kalau usulan Tiongkok (China) pembangunan kereta cepat bekerja sama dengan BUMN maka kami belum ada yang berhubungan dengan kereta cepat. Sehingga, perlu dibuat perusahaan patungan BUMN untuk kelancaran pembangunan," ujarnya.

Selain itu, dalam usulan kereta cepat melalui jalan tol sehingga perlu ada masukan dari Jasa Marga. Untuk pembangun utama bisa menggunakan Wijaya Karya, karena pembuatan beton dan konstruksinya sudah biasa dilakukan.

Sementara, untuk realisasinya sendiri masih menunggu keputusan pemerintah. "Tunggu dari pemerintah. Kallau mereka mau cepat tapi kan keputusan tetap dari pemerintah pusat," pungkasnya.

Baca juga:

Jokowi Minta Kereta Super Cepat Dibangun Bulan Depan

Pemerintah Gelar Beauty Contest Kereta Super Cepat
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4313 seconds (0.1#10.140)