BRI Dukung Kemandirian Pangan
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk mendukung kemandirian pangan di kawasan transmigrasi melalui sinergi dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), dan Transmigrasi RI, serta Perum Bulog dalam bentuk pemanfaatan layanan Perbankan.
”Layanan perbankan yang menyasar masyarakat transmigran ini juga bertujuan untuk meningkatkan keikutsertaan masyarakat dalam proses inklusi keuangan,” kata Direktur Utama BRI Asmawi Syam di Jakarta kemarin. Dia mengungkapkan, dalam nota kesepahaman ini, Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi berperan sebagai fasilitator pengembangan usaha produktif mikro kecil dan menengah di sektor pangan.
Sementara, BRI berperan sebagai penyedia jasa layanan perbankan yang akan memfasilitasi masyarakat desa dalam mengelola keuangan mikro, termasuk di dalamnya berupa dukungan pembiayaan. Adapun, Bulog berperan untuk menyerap hasil produksi pangan yang telah dihasilkan masyarakat desa dan transmigran. Asmawi melanjutkan, dengan dukungan 10.496 unit kerja dan 175.482 jaringan echannel, perseroan siap memberikan jasa layanan perbankan BRI yang menyeluruh.
Layanan tersebut meliputi layanan produk simpanan, pemberian fasilitas pinjaman, pemanfaatan echannel, serta produk perbankan lainnya di unit kerja BRI yang tersebar dalam rangka mewujudkan pemberdayaan masyarakat, pemasaran, dan penyerapan hasil produksi pangan untuk mendukung kemandirian pangan di desa, daerah tertinggal, dan kawasan transmigrasi.
”Kami sangat yakin dapat ikut mendorong kemandirian pangan di kawasan transmigrasi, karena unit kerja BRI telah tersebar di seluruh wilayah Indonesia, hingga menjangkau wilayah-wilayah pelosok di Indonesia,” tambah Sekretaris Perusahaan BRI Budi Satria.
Beberapa fasilitas yang disediakan BRI untuk masyarakat transmigran di antaranya adalah fasilitas pinjaman yang diberikan kepada individu atau kelompok masyarakat berupa kredit pangan, kredit usaha rakyat (KUR), kredit ketahanan pangan dan energi (KKP-E) maupun fasilitas kredit lainnya.
Kunthi fahmar sandy
”Layanan perbankan yang menyasar masyarakat transmigran ini juga bertujuan untuk meningkatkan keikutsertaan masyarakat dalam proses inklusi keuangan,” kata Direktur Utama BRI Asmawi Syam di Jakarta kemarin. Dia mengungkapkan, dalam nota kesepahaman ini, Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi berperan sebagai fasilitator pengembangan usaha produktif mikro kecil dan menengah di sektor pangan.
Sementara, BRI berperan sebagai penyedia jasa layanan perbankan yang akan memfasilitasi masyarakat desa dalam mengelola keuangan mikro, termasuk di dalamnya berupa dukungan pembiayaan. Adapun, Bulog berperan untuk menyerap hasil produksi pangan yang telah dihasilkan masyarakat desa dan transmigran. Asmawi melanjutkan, dengan dukungan 10.496 unit kerja dan 175.482 jaringan echannel, perseroan siap memberikan jasa layanan perbankan BRI yang menyeluruh.
Layanan tersebut meliputi layanan produk simpanan, pemberian fasilitas pinjaman, pemanfaatan echannel, serta produk perbankan lainnya di unit kerja BRI yang tersebar dalam rangka mewujudkan pemberdayaan masyarakat, pemasaran, dan penyerapan hasil produksi pangan untuk mendukung kemandirian pangan di desa, daerah tertinggal, dan kawasan transmigrasi.
”Kami sangat yakin dapat ikut mendorong kemandirian pangan di kawasan transmigrasi, karena unit kerja BRI telah tersebar di seluruh wilayah Indonesia, hingga menjangkau wilayah-wilayah pelosok di Indonesia,” tambah Sekretaris Perusahaan BRI Budi Satria.
Beberapa fasilitas yang disediakan BRI untuk masyarakat transmigran di antaranya adalah fasilitas pinjaman yang diberikan kepada individu atau kelompok masyarakat berupa kredit pangan, kredit usaha rakyat (KUR), kredit ketahanan pangan dan energi (KKP-E) maupun fasilitas kredit lainnya.
Kunthi fahmar sandy
(ftr)