Lenovo Berhentikan Lebih dari 3.000 Pekerja
A
A
A
HONG KONG - Produsen komputer raksasa asal China, Lenovo, menyatakan akan memberhentikan lebih dari 3.000 pekerjanya setelah perolehan laba bersih di kuartal pertama turun lebih dari 50%.
Lenovo dalam laporan keterbukaannya kepada pasar modal Hong Kong menyebutkan, mereka berusaha memangkas beban biaya hingga USD1,35 miliar per tahun dari langkah efisiensi tersebut. Total pekerja yang akan diberhentikan mencapai 3.200 orang, yang berasal dari tenaga kerja nonmanufaktur. Jumlah itu kira-kira mencapai 5% dari seluruh tenaga kerja perusahaan sedunia.
Pimpinan dan CEO Lenovo Yuanqing Yang menggambarkan kondisi saat ini sebagai kondisi pasar yang terberat yang harus dihadapi perusahaan sejauh ini. Laba bersih perusahaan turun hingga 51%, menjadi USD105 juta, di kuartal pertama tahun ini dibandingkan perolehan laba bersih sebesar USD214 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak yang dibukukan perusahaan juga anjlok 80% pada periode yang sama.
Sementara, penerimaan hanya tumbuh sebesar 3% menjadi USD10,7 miliar. ”Dihadapkan pada kondisi finansial yang tidak sesuai ekspektasi seperti saat ini, Lenovo memutuskan untuk mengambil langkah penting, antara lain menyesuaikan bisnis serta mengurangi beban biaya secara signifikan,” ungkap perusahaan dalam keterangan resmi yang dikutip AFP kemarin. Kinerja Lenovo tertekan oleh penurunan permintaan komputer personal (PC) secara global.
Produk tersebut menyumbang sepertiga dari total penerimaan perusahaan. Terkait dengan itu, Lenovo juga telah melakukan langkah diversifikasi ke sektor lain, termasuk telepon pintar (smartphone ). Hasilnya, jika penerimaan dari bisnis PC perusahaan turun 13%, maka di sektor mobile -nya, kombinasi dari Lenovo dan Motorola, meningkat 33%.
”Di bisnis smartphone , pergeseran strategis kami dari China ke seluruh dunia terbukti berhasil,” ungkap Yang. Namun, pergeseran bisnis itu juga memunculkan sejumlah tantangan baru bagi perusahaan, seiring turunnya permintaan di China akibat makin sengitnya kompetisi dengan merek-merek lokalyangharganya lebihterjangkau.
Lenovo menyebutkan, pangsa perusahaan di pasar smartphone global pada kuartal pertama turun 0,5% akibat dampak penurunan permintaan dan makin sengitnya persaingan di pasar smartphone China.
M faizal
Lenovo dalam laporan keterbukaannya kepada pasar modal Hong Kong menyebutkan, mereka berusaha memangkas beban biaya hingga USD1,35 miliar per tahun dari langkah efisiensi tersebut. Total pekerja yang akan diberhentikan mencapai 3.200 orang, yang berasal dari tenaga kerja nonmanufaktur. Jumlah itu kira-kira mencapai 5% dari seluruh tenaga kerja perusahaan sedunia.
Pimpinan dan CEO Lenovo Yuanqing Yang menggambarkan kondisi saat ini sebagai kondisi pasar yang terberat yang harus dihadapi perusahaan sejauh ini. Laba bersih perusahaan turun hingga 51%, menjadi USD105 juta, di kuartal pertama tahun ini dibandingkan perolehan laba bersih sebesar USD214 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak yang dibukukan perusahaan juga anjlok 80% pada periode yang sama.
Sementara, penerimaan hanya tumbuh sebesar 3% menjadi USD10,7 miliar. ”Dihadapkan pada kondisi finansial yang tidak sesuai ekspektasi seperti saat ini, Lenovo memutuskan untuk mengambil langkah penting, antara lain menyesuaikan bisnis serta mengurangi beban biaya secara signifikan,” ungkap perusahaan dalam keterangan resmi yang dikutip AFP kemarin. Kinerja Lenovo tertekan oleh penurunan permintaan komputer personal (PC) secara global.
Produk tersebut menyumbang sepertiga dari total penerimaan perusahaan. Terkait dengan itu, Lenovo juga telah melakukan langkah diversifikasi ke sektor lain, termasuk telepon pintar (smartphone ). Hasilnya, jika penerimaan dari bisnis PC perusahaan turun 13%, maka di sektor mobile -nya, kombinasi dari Lenovo dan Motorola, meningkat 33%.
”Di bisnis smartphone , pergeseran strategis kami dari China ke seluruh dunia terbukti berhasil,” ungkap Yang. Namun, pergeseran bisnis itu juga memunculkan sejumlah tantangan baru bagi perusahaan, seiring turunnya permintaan di China akibat makin sengitnya kompetisi dengan merek-merek lokalyangharganya lebihterjangkau.
Lenovo menyebutkan, pangsa perusahaan di pasar smartphone global pada kuartal pertama turun 0,5% akibat dampak penurunan permintaan dan makin sengitnya persaingan di pasar smartphone China.
M faizal
(ftr)