Tiga Strategi Jokowi Hadapi Dinamika Ekonomi Global
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, dinamika ekonomi global dan nasional yang terjadi beberapa waktu terakhir, menjadi tantangan untuk menjawab dan mengantisipasinya ke depan.
Dia mengungkapkan, pemerintah perlu melakukan evaluasi dan perbaikan strategi pembangunan, baik melalui kebijakan fiskal, moneter, maupun sektoral.
"Menghadapi kondisi global yang berubah cepat pada saat ini harus kita sikapi dengan strategi pembangunan yang komprehensif, antisipatif, serta berkesinambungan," katanya di gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Jumat (14/8/2015).
Dia menuturkan, sasaran pembangunan yang akan dituju pemerintah adalah mewujudkan kedaulatan politik, kemandirian ekonomi, dan kepribadian dalam kebudayaan. Untuk mewujudkannya, pemerintah akan melakukan melalui tiga pendekatan.
"Pertama, pembangunan manusia, dengan prioritas pendidikan, kesehatan, perumahan rakyat, dan revolusi mental," tutur Jokowi.
Kedua, pembangunan sektor unggulan, dengan prioritas kedaulatan pangan, kedaulatan energi dan ketenagalistrikan, kemaritiman, pariwisata, industri dan iptek.
"Ketiga, pemerataan dan kewilayahan, dengan prioritas pada upaya pemerataan antar kelompok pendapatan, dan pengurangan kesenjangan pembangunan antarwilayah," tandasnya.
Dia mengungkapkan, pemerintah perlu melakukan evaluasi dan perbaikan strategi pembangunan, baik melalui kebijakan fiskal, moneter, maupun sektoral.
"Menghadapi kondisi global yang berubah cepat pada saat ini harus kita sikapi dengan strategi pembangunan yang komprehensif, antisipatif, serta berkesinambungan," katanya di gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Jumat (14/8/2015).
Dia menuturkan, sasaran pembangunan yang akan dituju pemerintah adalah mewujudkan kedaulatan politik, kemandirian ekonomi, dan kepribadian dalam kebudayaan. Untuk mewujudkannya, pemerintah akan melakukan melalui tiga pendekatan.
"Pertama, pembangunan manusia, dengan prioritas pendidikan, kesehatan, perumahan rakyat, dan revolusi mental," tutur Jokowi.
Kedua, pembangunan sektor unggulan, dengan prioritas kedaulatan pangan, kedaulatan energi dan ketenagalistrikan, kemaritiman, pariwisata, industri dan iptek.
"Ketiga, pemerataan dan kewilayahan, dengan prioritas pada upaya pemerataan antar kelompok pendapatan, dan pengurangan kesenjangan pembangunan antarwilayah," tandasnya.
(izz)