Tahun 2016, Alokasi Subsidi FLPP Capai Rp10 Triliun
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PU-Pera) mengusulkan alokasi anggaran untuk program fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) atau rumah bersubsidi mencapai Rp10 triliun.
Jumlah tersebut naik hampir 100% dari alokasi tahun ini yang hanya mencapai Rp5,1 triliun. ”Presiden Jokowi dalam pidato nota keuangan telah menyatakan subsidi rumah akan ditambah. Nah, itu nanti wilayah Kementerian Keuangan, kami usulkan bisa menjadi Rp10 triliun,” ujar Mentri PUPera Basuki Hadimuljono seusai meresmikan pembukaan BTN Property Expo 2015 di Jakarta kemarin.
Basuki mengatakan, penambahan alokasi anggaran tersebut akan lebih melonggarkan BTN dalam penyediaan pembiayaan program 1 juta rumah. Rumah yang bersubsidi tahun ini ditargetkan bisa mencapai 643.000 unit. ”Sisanya untuk melengkapi program 1 juta rumah kami harapkan dari pengembang besar termasuk yang dibangun oleh anggota REI,” jelasnya. Direktur Utama BTN Maryono menjelaskan, tambahan alokasi anggaran untuk rumah bersubsidi yang mencapai Rp10 triliun tahun depan bisa menyerap rumah dengan fasilitas FLPP sekitar 120.000- 200.000 unit.
Tahun ini alokasi dari pemerintah sebesar Rp5,1 triliun hanya untuk sekitar 62.000 unit rumah. ”Jadi dalam waktu tujuh bulan dana dari pemerintah sudah terserap semua. Nah , sisanya kami akan mendapatkan subsidi bunga dari pemerintah,” paparnya.
BTN Property Expo
Lebih lanjut Maryono mengungkapkan, untuk BTN Property Expo 2015, ditargetkan realisasi kredit pemilikan rumah (KPR) bisa mencapai Rp1,5 triliun. Jumlah itu sangat besar mengingat penyelenggaraan pameran hanya berlangsung pada 15-23 Agustus 2015. ”Antusias pengunjung untuk melihat pameran perumahan tiap tahun meningkat sehingga dalam Pameran BTN Property Expo 2015 kami perkirakan transaksi selama pameran mencapai Rp1,5 triliun,” sebutnya.
Menurut Maryono, BTN Property Expo 2015 didukung oleh lebih dari 500 pengembang yang tersebar di wilayah Jabodetabek, Banten, Bandung, Sukabumi, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Bali, Balikpapan, Samarinda, Kendari, dan Medan. Sementara itu telah siap 162 stan pameran rumah siap jual baik secara tunai ataupun KPR. ”Jumlahnya meningkat sekitar 20% dibandingkan tahun lalu,” jelas dia.
Maryono berharap BTN Property Expo 2015 menjadi jawaban atas pemenuhan kebutuhan rumah bagi masyarakat Indonesia, khususnya yang berada di wilayah Jabodetabek. Pameran ini juga untuk mendukung program pemerintah dalam penyediaan 1 juta rumah. ”Mudah-mudahan ini menjadi momentum yang baik bagi masyarakat untuk memiliki rumah secara tunai ataupun melalui fasilitas KPR,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur BTN Mansyur S Nasution menjelaskan, dalam acara yang bertajuk ”Pameran Properti Akbar” menyambut kemerdekaan RI ke-70 ini ada 17 kemudahan yang ditawarkan BTN dan pengembang. Di antaranya bunga ringan, bebas biaya administrasi, diskon provisi 50%, diskon premi asuransi, uang muka ringan mulai dari 5%, jangka waktu hingga 25 Tahun, untuk FLPP suku bunga fix 5% dengan jangka waktu hingga 20 tahun, dan satu jam approval.
Pada semester I/2015 kredit BTN tumbuh 18%, khusus untuk kredit perumahan pada semester I 2015 sekitar 89,5% atau senilai Rp112,9 triliun dari total kredit yang disalurkan yang mencapai Rp126,125 triliun, sedangkan sisanya sebesar 10,48% atau Rp13,223 triliun disalurkan untuk pembiayaan kredit nonperumahan.
Hingga saat ini BTN masih menguasai pasar pembiayaan perumahan di Indonesia. Pangsa pasar Bank BTN tercatat 28,4%. Sementara untuk pasar rumah bersubsidi yang menjadi program pemerintah, Bank BTN menguasai pasar lebih dari 98% dan sisanya dikuasai oleh bank lain.
Rakhmat baihaqi
Jumlah tersebut naik hampir 100% dari alokasi tahun ini yang hanya mencapai Rp5,1 triliun. ”Presiden Jokowi dalam pidato nota keuangan telah menyatakan subsidi rumah akan ditambah. Nah, itu nanti wilayah Kementerian Keuangan, kami usulkan bisa menjadi Rp10 triliun,” ujar Mentri PUPera Basuki Hadimuljono seusai meresmikan pembukaan BTN Property Expo 2015 di Jakarta kemarin.
Basuki mengatakan, penambahan alokasi anggaran tersebut akan lebih melonggarkan BTN dalam penyediaan pembiayaan program 1 juta rumah. Rumah yang bersubsidi tahun ini ditargetkan bisa mencapai 643.000 unit. ”Sisanya untuk melengkapi program 1 juta rumah kami harapkan dari pengembang besar termasuk yang dibangun oleh anggota REI,” jelasnya. Direktur Utama BTN Maryono menjelaskan, tambahan alokasi anggaran untuk rumah bersubsidi yang mencapai Rp10 triliun tahun depan bisa menyerap rumah dengan fasilitas FLPP sekitar 120.000- 200.000 unit.
Tahun ini alokasi dari pemerintah sebesar Rp5,1 triliun hanya untuk sekitar 62.000 unit rumah. ”Jadi dalam waktu tujuh bulan dana dari pemerintah sudah terserap semua. Nah , sisanya kami akan mendapatkan subsidi bunga dari pemerintah,” paparnya.
BTN Property Expo
Lebih lanjut Maryono mengungkapkan, untuk BTN Property Expo 2015, ditargetkan realisasi kredit pemilikan rumah (KPR) bisa mencapai Rp1,5 triliun. Jumlah itu sangat besar mengingat penyelenggaraan pameran hanya berlangsung pada 15-23 Agustus 2015. ”Antusias pengunjung untuk melihat pameran perumahan tiap tahun meningkat sehingga dalam Pameran BTN Property Expo 2015 kami perkirakan transaksi selama pameran mencapai Rp1,5 triliun,” sebutnya.
Menurut Maryono, BTN Property Expo 2015 didukung oleh lebih dari 500 pengembang yang tersebar di wilayah Jabodetabek, Banten, Bandung, Sukabumi, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Bali, Balikpapan, Samarinda, Kendari, dan Medan. Sementara itu telah siap 162 stan pameran rumah siap jual baik secara tunai ataupun KPR. ”Jumlahnya meningkat sekitar 20% dibandingkan tahun lalu,” jelas dia.
Maryono berharap BTN Property Expo 2015 menjadi jawaban atas pemenuhan kebutuhan rumah bagi masyarakat Indonesia, khususnya yang berada di wilayah Jabodetabek. Pameran ini juga untuk mendukung program pemerintah dalam penyediaan 1 juta rumah. ”Mudah-mudahan ini menjadi momentum yang baik bagi masyarakat untuk memiliki rumah secara tunai ataupun melalui fasilitas KPR,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur BTN Mansyur S Nasution menjelaskan, dalam acara yang bertajuk ”Pameran Properti Akbar” menyambut kemerdekaan RI ke-70 ini ada 17 kemudahan yang ditawarkan BTN dan pengembang. Di antaranya bunga ringan, bebas biaya administrasi, diskon provisi 50%, diskon premi asuransi, uang muka ringan mulai dari 5%, jangka waktu hingga 25 Tahun, untuk FLPP suku bunga fix 5% dengan jangka waktu hingga 20 tahun, dan satu jam approval.
Pada semester I/2015 kredit BTN tumbuh 18%, khusus untuk kredit perumahan pada semester I 2015 sekitar 89,5% atau senilai Rp112,9 triliun dari total kredit yang disalurkan yang mencapai Rp126,125 triliun, sedangkan sisanya sebesar 10,48% atau Rp13,223 triliun disalurkan untuk pembiayaan kredit nonperumahan.
Hingga saat ini BTN masih menguasai pasar pembiayaan perumahan di Indonesia. Pangsa pasar Bank BTN tercatat 28,4%. Sementara untuk pasar rumah bersubsidi yang menjadi program pemerintah, Bank BTN menguasai pasar lebih dari 98% dan sisanya dikuasai oleh bank lain.
Rakhmat baihaqi
(ars)