Pertamina Evaluasi Pinjaman Jangka Panjang

Selasa, 18 Agustus 2015 - 13:40 WIB
Pertamina Evaluasi Pinjaman Jangka Panjang
Pertamina Evaluasi Pinjaman Jangka Panjang
A A A
JAKARTA - Kondisi kas Pertamina (Persero) dalam kondisi prima, yakni hampir setara USD5 miliar. Selain itu, perusahaan pelat merah ini juga masih mempuyai fasilitas pinjaman jangka pendek berjumlah di atas USD5 miliar, jika digunakan hanya habis seperempatnya.

"Keadaan kas Pertamina sangat baik, saat ini di atas USD5 milar. Kami juga punya fasilitas pinjaman jangka pendek yang cukup besar," kata Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro dalam rilisnya, Jakarta, Selasa (18/8/2015).

Karena kas dalam konsidi prima, Pertamina tengah mengkaji ulang (review) dan profiling untuk menentukan apakah korporasi memerlukan pinjaman jangka panjang baru atau tidak.

"Kami review dan profiling, kalau pun membutuhkan pinjaman, berapa besarnya, kapan dibutuhkan, dan untuk rencana-rencana investasi yang mana saja," kata Wianda.

Kuatnya kondisi kas, salah satunya karena Pertamina telah melakukan beberapa hal, antara lain terealisasinya pegadaan minyak mentah melalui ISC, penurunan losses, dan efisiensi.

"Jadi dengan efisiensi di dalam, kemudian mendapatkan revenew dari kinerja operasi, kami harap bisa mencapai target yang sudah ditetapkan," ujarnya.

Pertamina juga sedang mengevaluasi capaian sejumlah target investasi yang akan dikerjakan. "Nah, proyek-proyek investasi tersebut masih sesuai target. Jadi, sejauh ini dengan kondisi kekuatan kas yang mencapai USD5 miliar lebih, kemudian kami juga memiliki fasilitas pinjaman jangka pendek di atas USD7 miliar, maka kondisi untuk investasi masih sangat baik," terang dia.

Investasi diperlukan untuk dua hingga tiga tahun ke depan, di antaranya untuk peningkatan volume produksi dan kompleksitas kilang. "Itu semua sudah kami perhitungkan dan kami berharap bisa direalisasikan sesuai target-target yang sudah dirancang," ujarnya.

Pada semester I/2015, Pertamina membukukan kinerja positif. Selain pertumbuhan kinerja operasi, laba bersih perusahaan telah mencapai USD470 juta. Kondisi ini kian membuat perusahaan optimis mencapai target laba bersih yang sudah ditetapkan untuk tahun ini.

"Sangat optimis, karena target laba bersih Pertamina sekitar USD1,7 miliar. Pada semester I sudah mendapatkan profit USD570 juta. Itu juga ada bagian dari efisiensi yang dilakukan Pertamina, yakni mencapai USD249 juta," katanya.

Jadi, lanjut Wianda, selama Petamina bisa mencapai target efisiensi sejumah USD500 juta dan target revenue, Pertamina optimistis mencapai target laba barsih yang sudah ditentukan. "Jadi, kami tetap optimis, bahwa target akhir tahun laba bersih USD1,7 miliar bisa tercapai," tandas Wianda.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6736 seconds (0.1#10.140)