Pasokan Melimpah, Harga Minyak Jatuh Lebih dari 2%

Sabtu, 22 Agustus 2015 - 12:21 WIB
Pasokan Melimpah, Harga...
Pasokan Melimpah, Harga Minyak Jatuh Lebih dari 2%
A A A
NEW YORK - Harga minyak Amerika Serikat (AS) diperdagangkan di bawah USD40/barel untuk kali pertama sejak krisis keuangan 2009, jatuh lebih dari 2% pada akhir pekan ini di tengah tanda-tanda melimpahnya pasokan AS dan melemahnya manufaktur China.

Data mingguan menunjukkan perusahaan-perusahaan energi AS menambah dua rig pengeboran minyak pekan lalu, kenaikan kelima berturut-turut. Kenaikan jumlah rig menambah kekhawatiran produksi minyak AS memperpanjang banjir minyak global.

Minyak mentah AS untuk pengiriman Oktober turun 87 sen atau 2,1% menjadi USD40,45/barel, setelah menyentuh level terendah baru 6,5 tahun di USD39,86/barel. Minyak mentah AS telah jatuh 33%, penurunan selama delapan pekan berturut-turut, penurunan beruntun terpanjang sejak tahun 1986.

Sementara minyak Brent berakhir melemah USD1,16 atau 2,5% menjadi USD45,46/barel. Ini mencapai titik terendah dari USD45,07, namun mengancam ke bawah USD45/barel untuk kali pertama sejak Maret 2009.

Pasar energi meluncur pada pagi waktu setempat karena saham dunia dan pasar mata uang kompak melemah ditambah koreksi harga komoditas. Data manufaktur China menyusut dengan laju tercepat dalam hampir 6,5 tahun pada Agustus, menambah tekanan.

"Pasar terjebak dalam tren penurunan tanpa henti," kata Direktur di PVM Oil Associates Robin Bieber, seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (22/8/2015).

Runtuhnya harga minyak untuk kali kedua tahun ini telah memberi alarm kepada Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), termasuk beberapa anggota intinya. Namun, seorang wakil OPEC kepada Reuters mengatakan, tidak ada indikasi bahwa OPEC akan membalikkan kebijakan dengan menjaga produksinya karena ingin mempertahankan pangsa pasar.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0876 seconds (0.1#10.140)