Mata Uang Afrika Selatan Anjlok Terbesar Sejak 2011

Senin, 24 Agustus 2015 - 11:43 WIB
Mata Uang Afrika Selatan Anjlok Terbesar Sejak 2011
Mata Uang Afrika Selatan Anjlok Terbesar Sejak 2011
A A A
SINGAPURA - Mata uang Afrika Selatan, rand anjlok terbesar sejak 2011 di tengah kekhawatiran terjunnya harga komoditas karena melambatnya ekonomi China.

Mata uang Afrika memimpin penurunan dalam koreksi nilai tukar di pasar negara berkembang, yang terluka oleh rendahnya harga komoditas. Pelemahan tersebut telah diperburuk oleh kekhawatiran atas pertumbuhan di China, tujuan utama dari komoditas Afrika Selatan dan prospek naiknya suku bunga Amerika Serikat (AS).

"Rand adalah mata uang yang terkait komoditas, mata uang dengan imbal hasil tinggi, di mana banyak dana asing yang diparkir di sana," kata Kepala Strategi Valuta Asing di Macquarie Bank Ltd Nizam Idris, seperti dilansir dari Bloomberg, Senin (24/8/2015).

Menurut dia, banyak Arus modal sedang berbalik. Pertumbuhan ekonomi China yang lebih rendah menyebabkan melemahnya permintaan komoditas karena China merupakan konsumen komoditas terbesar di dunia.

Data Bloomberg menyebutkan, rand melemah 3,1% menjadi 13,39/dolar AS (USD) pada pukul 11.03 waktu Singapura, paling dalam sejak Desember 2011. Posisi itu jatuh dari posisi sebelumnya di 14,07/USD, rekor terendah dan telah turun 14% pada tahun ini.

Anjloknya rand menegaskan tantangan yang dihadapi oleh pemerintahan Presiden Jacob Zuma dalam meningkatkan investasi dan pertumbuhan ekonominya.

Sementara devaluasi yuan pada 11 Agustus lalu telah menggoncang pasar global, menambah kekhawatiran perlambatan tajam ekonomi di China. Adapun, indeks komoditas Bloomberg merosot ke level terendah sejak tahun 1999 pada hari ini.

"Ini adalah lingkaran setan untuk komoditas yang terkait mata uang, seperti rand karena harga komoditas yang lemah akan memberi imbas pada pasar tenaga kerja, sehingga membebani perekonomian dan sulit untuk rebound saat ini," kata pedagang mata uang di Union Bank of Taiwan Tarsicio Tong.

(Baca: Negara Tirai Bambu Goyang Pasar Uang dan Saham Dunia)
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5468 seconds (0.1#10.140)